Tujuan suatu pernikahan adalah
untuk menciptakan kecenderungan
(ketenangan), kasih sayang, dan
cinta. Sebab seorang istri akan
menjadi penyejuk mata, dan
penenang di kala timbul problema.
Namun, jika istri itu durhaka lagi
membangkang kepada suaminya,
maka alamat kehancuran ada
didepan mata. Dia tidak lagi
menjadi penyejuk hati, tapi menjadi
musibah dan neraka bagi
suaminya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah
berfirman : “Dan diantara tanda-
tanda kekuasan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu istri-istri
dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tentram
kepadanya, dan dijadikan-Nya di
antaramu rasa kasih dan
sayang.Sesungguhnya yang
demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang
berpikir.” (QS. Ar-Ruum :21)
Kedurhakaan seorang istri kepada
suaminya amat banyak ragam dan
bentuknya, seperti mencaci-maki
suami, mengangkat suara depan
suami, membuat suami jengkel,
berwajah cemberut depan suami,
menolak ajakan suami untuk jimak,
membenci keluarga suami, tidak
mensyukuri (mengingkari)
kebaikan, dan pemberian suami,
tidak mau mengurusi rumah
tangga suami, selingkuh,
berpacaran di belakang suami,
keluar rumah tanpa izin suami, dan
sebagainya.
Allah -Subhanahu wa Ta’la- telah
mengancam istri yang durhaka
kepada suaminya melalui lisan
Rasul-Nya ketika Beliau -
Shollallahu ‘alaihi wasallam-
bersabda, “Allah tidak akan melihat
seorang istri yang tidak mau
berterima kasih atas kebaikan
suaminya padahal ia selalu butuh
kepada suaminya” .[HR. An-Nasa'iy
dalam Al-Kubro (9135 & 9136),
Al-Bazzar dalam Al-Musnad
(2349), Al-Hakim dalam Al-
Mustadrok (2771), dan lainnya.
Hadits ini di-shohih-kan oleh
Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-
Shohihah (289)]
Sabtu, 15 November 2014
AZAB ISTRI DURHAKA KEPADA SUAMI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar