Selasa, 25 November 2014

RAHASIA DIBALIK KALIMAT BASMALAH

Basmalah diawali
dengan ALIF Dzatul
Wahid yang tersembunyi dan
diakhiri
dengan huruf MIM Huruf Alif
Dzatul wahid adalah Allah
SWT dan huruf Mim adalah
Muhammad
SAW
yang tertuang dalam syahadatain/
dua
kalimat syahadat sebagai inti
dalam
pendirian sholat tuk sampai
kepada Allah SWT BASMALAH
adalah isi KITAB yang
disebut dalam kisah Nabi Sulaiman
AS
Dalam Kisah Nabi Sualaiman ada
seorang dari sisi Nabi Sulaiman
sanggup membawa singgasana
Ratu
Bulqis dalam sekejab : QOOLAL
LADZI ‘INDAHU (‘ILMUN MINAL
KITAABI ) ANAA -ATIIKABIHI
QOBLA
AN YARTADDA ILAIKA THORFUKA,
FALAMMAA ROaaHU
MUSTAQIRRON
‘INDAHUU QOOLA HAADZAA MIN
FADHLI
ROBBII LIYABLUWANII a ASYKURU
AM AKFURU WAMAN SYAKARO FA-
INNAMAA YASY-KURU LINAFSIHI,
WAMAN KAFARO FAINNA ROBBII
GHONIYYUN KARIIM ( Surat An
Naml
ayat :40 ).
Artinya : ”Berkatalah seorang yang
mempunyai (ilmu dari AI Kitab):
"Aku
akan membawa singgasana itu
kepadamu sebelum matamu
berkedip".
Maka tatkala Sulaiman melihat
singgasana itu terletak di
hadapannya,
iapun berkata: "Ini termasuk kurnia
Tuhanku untuk mencoba aku
apakah
aku bersyukur atau mengingkari
(akan
ni'mat-Nya). Dan barangsiapa yang
bersyukur maka sesungguhnya dia
bersyukur untuk (kebaikan) dirinya
sendiri dan barangsiapa yang
ingkar, maka sesungguhnya
Tuhanku Maha
Kaya lagi Maha Mulia".”. dan ayat
tersebut terkait dengan ayat
dibawah:
29. QOOLAT YAA AYYUHAL
MALAUU
INNI ULQIYA ILAIYA KITABUN
KARIIM.
30. INNAHU MIN SULAIMANA WA
INNAHU BISMILLAHIRROHMAANIR
ROHIIM.
( An Naml 29-30)
Artinya :
29. Berkata ia (Balqis): "Hai
pembesar-
pembesar, sesungguhnya telah
dijatuhkan kepadaku sebuah surat
yang mulia.
30. Sesungguhnya surat itu, dari
SuIaiman dan sesungguhnya dia
itu :
"Dengan menyebut nama Allah
Yang
Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang. Disitu disebutkan
rahasianya ” INDAHU ‘
ILMU MIN KITAAB ” yaitu bisa
mendatangkan kerajaan Bulqis
dalam
sekejab mata. KATA ALKITABU
terkait dalam surat al-
baqoroh ayat 1 -3
1. ALIF LAM MIM
2. DZALIKAL KITABU LA ROIBA
FIIH
4 HUDANLILMUTTAQIN,
ALLADZINA
YU'MINUNA BIL GHOIBI WA
YUQIIMUNASSHOLAT WAMIMMA
ROZAQNAHUM YUNFIQUUN
Artinya :
1. ALIF LAAM MIIM
2. (KITAB ) itu tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka
yang bertaqwa,
3. (yaitu) mereka yang beriman
kepada
yang ghaib, yang mendirikan
shalat,
dan menafkahkan sebahagian rezki
yang Kami anugerahkan kepada
mereka. diayat kedua disebutkan
kata KITABU
yang merujuk pada Alif Lam Mim
yang
merupakan Isi dari BASMALAH
yaitu :
Alif = Dzatul wahid
Lam = Lauhil mahfudz/ allah
arrohman
arrohim/ismul a'dlom Mim =
Muhammad SAW BASMLAH
memiliki 19 Huruf , angka 19
adalah bilangan Prima yang diawali
dengan angka 1 dan diakhiri
dengan
angka 9 sebagai penutup bilangan
SEGALA SESUATU jika tidak diawali
dengan BASMALAH maka tidak
BERKAH BASMALAH merupakan
ayat yang
diturunkan kepada Nabi
Muhammad
SAW dan nabi SULAIAMAN AS yang
dianugrahi tentara dari bangsa Jin
dan
manusia Menyebut BASMALAH
berarti
SADAR>PERCAYA>YAKIN>RIDLO
terhadap DZATUL WAHID
BASMALAH merupakan Intisari dari
ALFATIHAH
ALFATIHAH merupakan Intisari dari
Al-
Qur'an
Al-Qur'an merupakan Mukjizat
Nabi
Muhammad SAW sebagai petunjuk,
Peringatan,kabar gembira . Obat ,
dan
INTISARI dari seluruh kitab
SAMAWI/­
INTISARI dari SELURUH AJARAN
SEMUA
AGAMA YANG DIBAWA OLEH NABI
DAN
ROSUL,
yang diturunkan oleh Allah SWT
melalui malaikat jibril sebagai
KETUAX para
Malaikat Nabi Muhammad SAW
merupakan
RAJANYA Nabi dan Rosul dan
PENUTUP
Para Nabi
yang berhak memberi syafaat
besuk di
hari kiamat atas izin Allah SWT.
Wallohua'lam Bisshowab,,, Mohon
dikoreksi,,, Hanya Allah yang Maha
tau
dengan Kebenaranya,,

Sabtu, 22 November 2014

SAKIT MATA BERAIR


Sakit mata hampir keseluruhan
orang pernah mengalami sakit
mata. Sakit mata bisa bermacam
macam seperti sakit mata merah,
sakit mata berair, sakit mata yang
mengeluarkan nanah. Namun kali
ini kita akan membahas sakit mata
berair. Mata berair bukanlah
masalah yang serius, namun jika
terus menerus terjadi tentunya
akan membuat seseorang menjadi
jengkel dan dapat menghambat
aktivitasnya.
Mata memproduksi air mata untuk
tetap menjaga kelembaban serta
mengatasi iritasi. Mata berair
terjadi ketika terlalu banyak
produksi air mata atau saluran air
mata tidak bekerja dengan baik.
Kenapa mata terus berair?
Peran utama dari air mata adalah
menjaga kelembaban mata serta
membersihkan mata dari segala
benda asing yang masuk ke dalam
mata. Kondisi mata yang berair
bisa menyerang siapa saja
termasuk bayi yang masih kecil
dan dapat terjadi pada salah satu
mata saja atau keduanya.
alasan kenapa mata kita bisa
berair, antara lain :
- Terkena pemicu alergi seperti
debu.
- kelenjar yang bengkak
(blepharitis) di sekitar bulu mata.
- Terhalangnya saluran air mata.
- Infeksi pada selaput yang berada
di sekitar lipatan mata.
- Keadaan lipatan mata yang
abnormal.
- Iritasi akibat gosokan pata mata.
- Bulu mata yang tumbuh ke
dalam.
- Tekanan berlebih pada mata,
tertawa atau menguap
Jangan sekali2 mengucek mata
kalo mata berair
Saat mata terasa berair muncul
niat untuk menguceknya. Dan,
hampir semua orang pernah
melakukannya, yang akan
berakibat mata memerah dan
terasa perih. Tahukah bahwa
mengucek mata bisa melemahkan
otot yang ada di mata?
Tidak heran jika setelah gesekan
terhadap mata, mata menjadi
merah dan perih. Bisa jadi hal
tersebut disebabkan keasyikan
mengucek mata . Dan, bagaimana
jika tangan yang mengucek itu
kotor?
Mengucek mata, yoga dengan
kepala di bawah, tidur dengan
wajah menempel pada bantal atau
berenang merupakan berbagai
aktivitas yang bisa menyebabkan
penekanan mata meningkat.
Saat menyentuh mata, kelopak
mata akan mengalami peningkatan
tekanan. Cahaya lampu yang
terlalu silau lebih sedikit
memberikan tekanan dibandingkan
dengan mengucek mata dengan
keras yang bisa memberikan
tekanan 3 sampai 5 kali lebih
besar dari tekanan normal.
Pada kasus mengucek mata,
terjadi efek kombinasi menutup
mata dan kekuatan mengucek
mata yang bisa meningkatkan
tekanan lebih tinggi lagi.
Mengucek dengan keras bisa
meningkatkan tekanan hingga 10
kali lebih tinggi dibanding tekanan
normal!
Tekanan yang normal akan
memberikan konsekuensi yang
sedikit, tapi tekanan pada mata
yang kuat dalam jangka waktu
yang lama dan terjadi secara
berulang bisa memberikan
kontribusi pada kerusakan mata
seperti glaukoma, lebih cepat
terkena rabun jauh, conical kornea
atau bisa juga menyebabkan
kebutaan.
Menghindari kontak mata dengan
bantal atau masker tidur juga bisa
membantu mengurangi tekanan
sensitif pada mata. Saat mengucek
mata juga bisa melemahkan otot
levator palpebra yang berfungsi
mengangkat kelopak mata,
sehingga jika mengucek mata
akan membuat mata terlihat lebih
kecil atau seperti mata
mengantuk.
Tekanan mata yang normal terjadi
saat menutup mata, berkedip dan
saat menarik nafas dalam tidak
akan memberikan konsekuensi
karena tekanan yang diberikan
sangat kecil dan tidak dalam
waktu yang lama.
Untuk itu sebaiknya hindarilah
beberapa aktivitas seperti berikut:
* Tidur dengan wajah tertunduk
dan kontak dengan bantal, karena
dalam bantal tersebut bisa saja
terdapat kutu atau debu yang bisa
membuat mata iritasi.
* Mengucek mata, karena bisa
membuat mata iritasi, kering dan
membuat mata perih.
* Menunduk bisa meningkatkan
tekanan, karena itu sebaiknya jika
membaca dalam posisi duduk.
Menyeka air mata adalah kegiatan
yang paling baik dengan
menghapus dari ujung mata dan
meminimalkan kontak dengan
kelopak mata. Dan, gunakan obat
tetes mata jika terasa gatal dan
perih.
Hindari mengucek mata sebisa
mungkin! Jika terasa gatal,
gunakan tisiu dan usapkan secara
lembut guna menghindari kontak
yang berlebihan. Langkah paling
bijaksana jika mata terasa perih,
periksakan ke dokter mata
Gejala yang menyertai kondisi
mata berair :
-penglihatan yang kabur,
-iritasi pada kelopak mata,
-seperti ada benjolan di sudut
mata,
-kemerahan di mata dan
terkadang disertai dengan rasa
gatal.
Masalah mata berair lebih sering
berkembang jika seseorang
terkena sindrom mata kering.
Karena jika mata kering, maka
secara refleks mata akan
menghasilkan lebih banyak air
mata. Selain itu mata berair juga
bisa disebabkan oleh adanya
masalah pada sistem aliran air
mata.
secara normal air mata akan
mengalir di bawah kelopak mata
dan turun melewati bagian hidung.
Tapi jika sistem aliran ini
terhambat oleh sesuatu, akan
menyebabkan air mata menumpuk
sehingga mata terus berair.
Namun mata berair juga bisa
disebabkan adanya masalah di
kelopak mata akibat infeksi oleh
debu, asap, bahan kimia atau
alergen lain.
Pemeriksaan yang harus
dilakukan :
-menganalisa sampel air mata
untuk mengetahui ada infeksi atau
tidak,
-tes schirmer untuk mengukur
produksi air mata serta
-tes untuk mengetahui ada
hambatan di aliran air mata atau
tidak.
Perawatan yang diberikan untuk
kondisi mata berair
-Jika penyebab mata berair akibat
sindrom mata kering, maka bisa
diatasi dengan obat tetes mata
saja.
-Sedangkan jika akibat infeksi
diberikan perawatan berupa obat
tetes mata dan antibiotik.
Namun jika penyebabnya adalah
gangguan pada sistem aliran air
mata, maka perawatan yang
diberikan adalah melakukan
pembedahan untuk membuka
sumbatan yang ada. Prosedur ini
biasanya menggunakan anestesi
lokal dan hanya membutuhkan
waktu selama 20-30 menit.
Jika hal itu terjadi secara terus-
menerus tentu bisa mengganggu
aktivitas seseorang. Sebaiknya
diatasi segera terutama jika
disebabkan penyakit atau kondisi
tertentu yang perlu diperbaiki
Cara terbaik untuk mencegah
gejala-gejala berhubungan
dengan mata berarir adalah
menghindari penyebab-penyebab
alergi, penyebab-penyebab iritasi
dan kuman-kuman yang
menyebabkan gejala-gejala. Ini
harus dilakukan sebisa mungkin.
Saran-saran lain untuk mencegah
gejala-gejala berhubungan
dengan mata termasuk:
* Seringkali mencuci tangan untuk
mengurangi alergi dan
pencemaran yang berinfeksi.
Kuman-kuman dan penyebab-
penyebab alergi dapat dengan
mudah dipindahkan dari jari-jari
tangan ke mata.
* Jangan menggosok mata-mata,
karena ini hanya akan mengiritasi
mereka dan memperburuk kondisi.
* Gunakan kacamata diluar
ruangan untuk melindungi mata-
mata dari penyebab-penyebab
alergi dan penyebab-penyebab
iritasi lainnya.
* Gunakan kacamata sebagai
pengganti lensa kontak selama
musim alergi.
* Cuci sesering mungkin seprei
dan sarung-sarung bantal didalam
air panas dan detergent untuk
mengurangi penyebab-penyebab
alergi. Hindari produk-produk dari
bulu-bulu binatang jika ada alergi
terhadapnya.
* Hindari memakai makeup mata.
Bagi mereka yang memilih tetap
menggunakan makeup, jangan
sekali-kali berbagi (memakai
bersama) produk dengan orang
lain.

sumber: praptogypsum.blogspot.com

Kamis, 20 November 2014

KISAH SEORANG PEMUDA YANG MENEMUKAN APEL

Alkisah ada seorang pemuda
yang ingin pergi menuntut ilmu .
Di tengah perjalanan dia haus
dan singgah sebentar di sungai
yang airnya jernih. dia langsung
mengambil air dan meminumnya.
tak berapa lama kemudian dia
melihat ada sebuah apel yang
terbawa arus sungai, dia pun
mengambilnya dan segera
memakannya. setelah dia
memakan segigit apel itu dia
segera berkata "Astagfirullah"
Dia merasa bersalah karena telah
memakan apel milik orang lain
tanpa meminta izin terlebih
dahulu . "Apel ini pasti punya
pemiliknya, lancang sekali aku
sudah memakannya . Aku harus
menemui pemiliknya dan
menebus apel ini".
Akhirnya dia menunda
perjalanannya menuntut ilmu dan
pergi menemui sang pemilik apel
dengan menyusuri bantaran
sungai untuk sampai kerumah
pemilik apel . Tak lama kemudian
dia sudah sampai ke rumah
pemilik apel . Dia melihat kebun
apel yang apelnya tumbuh
dengan lebat.
"Assalamualaikum.. . ."
"Waalaikumsalam wr. wb. ". Jawab
seorang lelaki tua dari dalam
rumahnya.
Pemuda itu dipersilahkan duduk
dan dia pun langsung
mengatakan segala sesuatunya
tanpa ada yang ditambahi dan
dikurangi. Bahwa dia telah
lancang memakan apel yang
terbawa arus sungai.
"Berapa harus kutebus harga
apel ini agar kau ridha apel ini
aku makan pak tua ". tanya
pemuda itu .
Lalu pak tua itu menjawab . "Tak
usah kau bayar apel itu, tapi kau
harus bekerja di kebunku selama
3 tahun tanpa dibayar, apakah
kau mau ?"
Pemuda itu tampak berfikir,
karena untuk segigit apel dia
harus membayar dengan bekerja
di rumah bapak itu selama tiga
tahun dan itupun tanpa digaji ,
tapi hanya itu satu - satunya
pilihan yang harus diambilnya
agar bapak itu ridha apelnya ia
makan. "Baiklah pak , saya mau . "
Alhasil pemuda itu bekerja di
kebun sang pemilik apel tanpa
dibayar. Hari berganti hari,
minggu, bulan dan tahun pun
berlalu . Tak terasa sudah tiga
tahun dia bekerja dikebun itu.
Dan hari terakhir dia ingin pamit
kepada pemilik kebun.
"Pak tua , sekarang waktuku
bekerja di tempatmu sudah
berakhir, apakah sekarang kau
ridha kalau apelmu sudah aku
makan?"
Pak tua itu diam sejenak .
"Belum. "
Pemuda itu terhenyak . "Kenapa
pak tua , bukankah aku sudah
bekerja selama tiga tahun di
kebunmu ."
"Ya, tapi aku tetap tidak ridha jika
kau belum melakukan satu
permintaanku lagi . "
"Apa itu pak tua ?"
"Kau harus menikahi putriku ,
apakah kau mau ?"
"Ya, aku mau. " jawab pemuda itu .
Bapak tua itu mengatakan lebih
lanjut . "Tapi , putriku buta , tuli ,
bisu dan lumpuh , apakah kau
mau?"
Pemuda itu tampak berfikir,
bagaimana tidak. . .dia akan
menikahi gadis yang tidak pernah
dikenalnya dan gadis itu cacat,
dia buta , tuli , dan lumpuh .
Bagaimana dia bisa
berkomunikasi nantinya? Tapi
diap un ingat kembali dengan
segigit apel yang telah
dimakannya . Dan dia pun
menyetujui untuk menikah
dengan anak pemilik kebun apel
itu untuk mencari ridha atas apel
yang sudah dimakannya .
"Baiklah pak , aku mau ."
Segera pernikahan pun
dilaksanakan. Setelah ijab kabul
sang pemuda itupun masuk
kamar pengantin . Dia
mengucapkan salam dan betapa
kagetnya dia ketika dia
mendengar salamnya dibalas
dari dalam kamarnya. Seketika
itupun dia berlari mencari sang
bapak pemilik apel yang sudah
menjadi mertuanya.
"Ayahanda. .. siapakah wanita
yang ada didalam kamar
pengantinku? Kenapa aku tidak
menemukan istriku ?"
Pak tua itu tersenyum dan
menjawab . "Masuklah nak , itu
kamarmu dan yang di dalam
sana adalah istrimu. "
Pemuda itu tampak bingung.
"Tapi ayahanda , bukankah istriku
buta , tuli tapi kenapa dia bisa
mendengar salamku ?
Bukankah dia bisu tapi kenapa
dia bisa menjawab salamku?"
Pak tua itu tersenyum lagi dan
menjelaskan . "Ya, memang dia
buta , buta dari segala hal yang
dilarang Allah . Dia tuli , tuli dari
hal- hal yang tidak pantas
didengarnya dan dilarang Allah .
Dia memang bisu , bisu dari hal
yang sifatnya sia -sia dan
dilarang Allah , dan dia lumpuh ,
karena tidak bisa berjalan ke
tempat - tempat yang maksiat. "
Pemuda itu hanya terdiam dan
mengucap lirih : "Subhanallah. . .. ."
Dan merekapun hidup
berbahagia dengan cinta dari
Allah.

Sabtu, 15 November 2014

TIGA GOLONGAN YG TIDAK AKAN MASUK JANNAH

Tiga golongan yang tidak akan masuk
jannah dan Allah tidak akan
melihat mereka pada hari kiamat yaitu:
-Orang yang durhaka kepada
kedua orang tuanya,
-Perempuan yang menyerupai laki-laki,
-Dan "Dayus.”
(HR. Nasa’i 5 :80-81;
Hakim 1: 72, 4 : 146,
Baihaqi 10 :226 dan Ahmad 2 : 134)

Sesungguhnya kecemburuan
merupakan sifat mukmin.
Rasulullah sebagai suri teladan
bagi umat telah mencontohkan
kepada tentang rasa cemburu ini.
Beliau telah menerangkan
kedudukan akhlak yang utama ini
dalam sabdanya (yang artinya),
“Sesungguhnya Allah Subhanahu
wa Ta’ala cemburu dan
cemburunya Allah bila seseorang
mendatangi apa yang Allah
haramkan atasnya.”
(HR. Bukhari dan Muslim).

Akhlak mulia ini begitu terpatri
dalam hati para sahabat karena perhatian dan kesungguhan mereka dalam mengikuti wasiat Rasulullah Shalallahu’alaihi Wassallam. Sa’ad bin Ubadah Radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Seandainya aku melihat seorang
laki-laki bersama istriku niscaya
aku akan memukulnya dengan
pedang sebagai sangsinya. Nabi
Shalallahu’alaihi Wassallam
bersabda, “Apakah kalian takjub
dengan cemburunya Sa’ad,
sesungguhnya aku lebih cemburu
darinya dan Allah lebih cemburu
dari padaku”. (HR. Bukhari).

AZAB ISTRI DURHAKA KEPADA SUAMI

Tujuan suatu pernikahan adalah
untuk menciptakan kecenderungan
(ketenangan), kasih sayang, dan
cinta. Sebab seorang istri akan
menjadi penyejuk mata, dan
penenang di kala timbul problema.
Namun, jika istri itu durhaka lagi
membangkang kepada suaminya,
maka alamat kehancuran ada
didepan mata. Dia tidak lagi
menjadi penyejuk hati, tapi menjadi
musibah dan neraka bagi
suaminya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala telah
berfirman : “Dan diantara tanda-
tanda kekuasan-Nya ialah Dia
menciptakan untukmu istri-istri
dari jenismu sendiri, supaya kamu
cenderung dan merasa tentram
kepadanya, dan dijadikan-Nya di
antaramu rasa kasih dan
sayang.Sesungguhnya yang
demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang
berpikir.” (QS. Ar-Ruum :21)
Kedurhakaan seorang istri kepada
suaminya amat banyak ragam dan
bentuknya, seperti mencaci-maki
suami, mengangkat suara depan
suami, membuat suami jengkel,
berwajah cemberut depan suami,
menolak ajakan suami untuk jimak,
membenci keluarga suami, tidak
mensyukuri (mengingkari)
kebaikan, dan pemberian suami,
tidak mau mengurusi rumah
tangga suami, selingkuh,
berpacaran di belakang suami,
keluar rumah tanpa izin suami, dan
sebagainya.
Allah -Subhanahu wa Ta’la- telah
mengancam istri yang durhaka
kepada suaminya melalui lisan
Rasul-Nya ketika Beliau -
Shollallahu ‘alaihi wasallam-
bersabda, “Allah tidak akan melihat
seorang istri yang tidak mau
berterima kasih atas kebaikan
suaminya padahal ia selalu butuh
kepada suaminya” .[HR. An-Nasa'iy
dalam Al-Kubro (9135 & 9136),
Al-Bazzar dalam Al-Musnad
(2349), Al-Hakim dalam Al-
Mustadrok (2771), dan lainnya.
Hadits ini di-shohih-kan oleh
Syaikh Al-Albaniy dalam Ash-
Shohihah (289)]

Jumat, 14 November 2014

Pergi Tak Akan Kembali Lagi

SANG RAJAWALI

Sebuah sangkar besi
tidak bisa mengubah RAJAWALI
menjadi seekor burung nuri

RAJAWALI adalah pacar langit
dan di dalam sangkar besi
RAJAWALI merasa pasti
bahwa langit akan selalu menanti

Langit tanpa RAJAWALI
adalah keluasan dan kebebasan
tanpa sukma
tujuh langit, tujuh RAJAWALI
tujuh cakrawala, tujuh
pengembara

RAJAWALI terbang tinggi memasuki
sepi
memandang dunia

RAJAWALI di sangkar besi
duduk bertapa
mengolah hidupnya

Hidup adalah merjan-merjan
kemungkinan
yang terjadi dari keringat
matahari

Tanpa kemantapan hati RAJAWALI
mata kita hanya melihat
fatamorgana

RAJAWALI terbang tinggi
membela langit dengan setia
dan ia akan mematuk kedua
matamu
wahai, kamu, pencemar langit
yang durhaka

RAJAWALI tak akan kembali lagi, menjauhi pengkhianatan.

Senin, 10 November 2014

GUGON TUHON

Gugu: Menurut, mengikuti
pendapat/nasihat; Tuhu: Setia.
Dengan demikian pengertian
“Gugon tuhon” adalah mengikuti
dengan setia dan “tanpa reserve”,
pokoknya ikut. Pada umumnya
nasihat dalam “gugon tuhon”
bersifat “wewaler” atau larangan.
Rumusnya adalah: “Jangan
melakukan .... nanti akan ..... “.
Wewaler untuk makanan bisa baik
bisa buruk pengaruhnya. Kalau
anak dilarang makanan yang
justru zat bergizi, akan
berpengaruh buruk untuk tumbuh-
kembangnya. Sebaliknya andaikan
ada gugon tuhon bahwa orang
darah tinggi dilarang merokok,
akan bagus untuk membantu
menurunkan tekanan darahnya.
Sayang tidak ada gugon tuhon
yang seperti itu.
Gugon tuhon ada yang
menyembunyikan nasihat
sayangnya tidak diberi penjelasan.
Umumnya terkait dengan perilaku
manusia. Gugon tuhon ini
sebenarnya baik. Hanya saja di
jaman modern ini semestinya
dijelaskan reasoningnya apa.
Jangan sekedar “ora ilok” atau
akan ditelan buaya, dan
sebagainya.
Ada gugon tuhon terhadap
terjadinya suatu penyakit.
Misalnya suatu penyakit dikatakan
akibat kutukan, padahal
sebenarnya penyakit menular.
Dengan penemuan “mikroskop”
banyak yang dapat diluruskan,
misalnya penyebab kolera yang
dikatakan “lelembut” atau
penyebab kusta dan TB Paru yang
dikatakan sebagai kutukan. Ada
pula gugon tuhon untuk tempat-
tempat yang dianggap keramat,
karena dipercaya orang banyak,
kita pun jadi takut.

Sabtu, 08 November 2014

BENARKAH KENDURI ADA DALAM ISLAM

Banyak upacara adat yang menjadi
tradisi di beberapa lingkungan
masyarakat Islam yang
sebenarnya tidak diajarkan dalam
Islam. Tradisi tersebut ternyata
bukan bersumber dari agama
Islam, tetapi bersumber dari
agama Hindu. Agar lebih jelasnya
dan agar umat Islam tidak
tersesat, marilah kita telaah
secara singkat hal-hal yang
seolah-olah bermuatan Islam
tetapi sebenarnya bersumber
dari agama Hindu.
1. Tentang Selamatan yang Biasa
Disebut GENDURI [Kenduri atau
Kenduren]
Genduri merupakan upacara
ajaran Hindu. [Masalah ini]
terdapat pada kitab sama weda
hal. 373 (no.10) yang berbunyi
“Antarkanlah sesembahan itu
pada Tuhanmu Yang Maha
Mengetahui”. Yang gunanya
untuk menjauhkan kesialan.
“Sloka prastias mai
pipisatewikwani widuse bahra
aranggaymaya jekmayipatsiyada
duweni narah”.
[Hal ini] bertentangan dengan
Firman Allah :
”Aku tidak menghendaki rezki
sedikitpun dari mereka dan Aku
tidak menghendaki supaya
mereka memberi-Ku
makan.” (QS. Adz-Dzariyat
[51]:57)
Juga terdapat pada kitab siwa
sasana hal. 46 bab ‘Panca maha
yatnya’. Juga terdapat pada
Upadesa hal. 34, yang isinya:
a. Dewa Yatnya [selamatan]
Yaitu korban suci yang [secara]
tulus ikhlas ditujukan kepada
Sang Hyang Widhi dengan jalan
bakti sujud memuji, serta
menurut apa yang diperintahkan-
Nya (tirta yatra) metri bopo
pertiwi.
b. Pitra Yatnya
Yaitu korban suci kepada leluhur
(pengeling-eling) dengan memuji
[yang ada] di akhirat supaya
memberi pertolongan kepada
yang masih hidup.
c. Manusia Yatnya
Yaitu korban [yang] diperuntukan
kepada keturunan atau sesama
supaya hidup damai dan tentram.
d. Resi Yatnya
Yaitu korban suci [yang]
diperuntukan kepada guru atas
jasa ilmu yang diberikan
(danyangan).
e. Buta Yatnya
Yaitu korban suci yang
diperuntukan kepada semua
makhluk yang kelihatan maupun
tidak, untuk kemulyaan dunia ini
(unggahan).
[Hal ini] bertentangan dengan
Firman Allah :
”Dan apabila dikatakan kepada
mereka: "Ikutilah apa yang telah
diturunkan Allah," mereka
menjawab: "(Tidak), tetapi kami
hanya mengikuti apa yang telah
kami dapati dari (perbuatan)
nenek moyang kami". "(Apakah
mereka akan mengikuti juga),
walaupun nenek moyang mereka
itu tidak mengetahui suatu
apapun, dan tidak mendapat
petunjuk?". (QS. Al-Baqoroh
[2]:170)
[Lihat juga QS. Al-Maidah[5]:104,
Az-Zukhruf [43]:22)
Tujuan dari yang [disebutkan] di
atas merupakan usaha untuk
meletakkan diri pada
keseimbangan dalam hubungan
diri pribadi dengan segala
ciptaan Tuhan, [serta] untuk
membantu kesucian/penghapus
dosa.
[Hal ini] bertentangan dengan
Firman Allah :
”Sesunguhnya Kami menurunkan
kepadamu Kitab (Al Quran)
dengan (membawa) kebenaran.
Maka sembahlah Allah dengan
memurnikan ketaatan kepada-
Nya” (QS. Az-Zumar [39]:2).
Periksa juga surat 18: 110, 39:
65, 16: 36, 7: 59,65,73,85, 4: 116,
6: 88, 17: 39.
2. Tentang Sesajen
“Makiyadi sandyan malingga
renbebanten kesaraban
kerahupan dinamet deninhuan
keletikaneng
rinubebarening………..”
Sesajen tujuannya memberi
makan leluhur pada waktu hari
tertentu atau dilakukan pada
setiap hari.
[Dilakukan] untuk memberikan
keselamatan kepada yang masih
hidup, juga persembahan kepada
Tuhan yang telah memberikan
sinar suci kepada para Dewa.
Karena pemujaan tersebut
dianggap mempengaruhi serta
mengatur gerak kehidupan, bagi
mereka yang masih
menginginkan kehidupan [dan]
hasil/rezeki di dunia akan
mengadakan pemujaan dan
persembahan ke hadapan para
Dewa. [Hal ini] juga terdapat pada
kitab Bagawatgita hal. 7 no. 22,
yang artinya “Diberkati dengan
kepercayaan itu, dia mencari
penyebab apa yang dicita-
citakan”.
[Masalah ini] bertentangan
dengan Firman Allah :
”Dan janganlah kamu
menyembah apa-apa yang tidak
memberi manfaat dan tidak
(pula) memberi mudharat
kepadamu selain Allah; sebab
jika kamu berbuat (yang
demikian), itu, maka
sesungguhnya kamu kalau begitu
termasuk orang-orang yang
zalim."(QS. Yunus [10]:106)
Periksa juga surat Ghofir :60.

Berterimakasih Kepada Manusia

Rasulullah Saw bersabda:

“Barangsiapa yang telah berbuat kebaikan kepada kalian, hendaklah kalian membalasnya. Jika kalian tidak mampu membalasnya, berdoalah untuknya, hingga kalian tahu bahwa kalian telah bersyukur. Allah adalah Dzat Yang Maha Tahu berterima kasih dan sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur.” (HR. Thabrani).
 
Orang tua menjadi perantara kelahiran kita ke dunia. Tidak semua orang tua seideal yang diharapkan. Namun, darah dagingnya ada di dalam tubuh kita. Kita harus berterimakasih kepada mereka dengan sekuat tenaga. Sikap berterimakasih kita adalah dengan membawa mereka menjadi calon penghuni surga. Demikianlah bentuk sikap mensyukuri kebaikan orang tua kita dan bentuk rasa syukur kita kepada Allah Swt.
 
Dunia pasti berakhir. Perpisahan antara orang tua dengan anak pasti terjadi. Namun, itu hanya di dunia saja. Pertemuan dan perkumpulan bisa terjadi kembali di akhirat sana dan bisa juga tidak. Sedang, kebahagiaan yang besar adalah apabila orang tua dan anaknya bisa berkumpul kembali di surga. Oleh karena itulah Allah Swt berfirman,
 
 يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارً۬ا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُ عَلَيۡہَا مَلَـٰٓٮِٕكَةٌ غِلَاظٌ۬ شِدَادٌ۬ لَّا يَعۡصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمۡ وَيَفۡعَلُونَ مَا يُؤۡمَرُونَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahriim [66]: 6).
 
Firman Allah Swt di atas menunjukkan bahwa kita diperintahkan untuk mengajak keluarga kita menuju surga.
 
Ada orang yang meminjam motor di pagi hari. Kemudian ia mengembalikan motor itu kepada pemiliknya di sore hari dalam keadaan sangat kotor, bensin habis, spion bengkok, ban belakang bocor dan jok tergores. Kira-kira apa yang dirasakan sang pemilik motor? Bisa dipastikan ia kapok meminjamkan motor bahkan barang-barang lainnya kepada orang tersebut.
 
Bandingkan dengan orang yang meminjam motor. Kemudian saat mengembalikannya, tanpa disisipi niat pamrih, motor itu dikembalikan dalam keadaan bersih mengkilap karena telah dicuci. Bensin pun penuh, padahal saat ia pinjam motor itu bensinnya hanya setengah saja. Kira-kira apa yang dirasakan sang pemilik motor? Ia bahkan tidak akan segan-segan menawarkan kembali motornya untuk dipinjamkan. Bahkan ia pun tidak akan segan membantunya tanpa dipinta. Beginilah berkah dari sikap berterimakasih kepada sesama manusia.
 
Seringkali kita mengalami bahwa ketika kita meminjam suatu barang dari orang lain, kita merasa bahwa barang tersebut seperti hak kita. Akan tetapi, ketika harus mengembalikan barang itu, kita bersikap seenaknya seolah barang itu benar-benar milik kita.
 
Ada orang yang terbiasa nebeng pada kendaraan orang lain disebabkan kebetulan memiliki rute satu arah. Satu kali, dua kali mungkin masih biasa-biasa saja, terasa wajar-wajar saja. Akan tetapi jika terlalu sering maka jadi lain ceritanya. Apalagi jika disengaja mencari-cari kesempatan agar bisa terus-menerus nebeng. Apabila kita terlalu sering melakukan hal seperti ini, terlalu sering membebani orang lain, maka kemungkinan besar kehormatan kita akan semakin menurun.
 
Sikap membebani orang lain ini berlaku juga pada sikap kebiasaan meminta-minta kepada orang lain. Yaitu sikap menggantungkan kehidupan dari meinta-minta kepada orang lain tanpa mau melakukan usaha dengan cara bekerja menjemput rezeki Allah Swt. Sikap ini jelas-jelas akan menjatuhkan kehormatan diri orang yang meminta-minta. Bahkan, sikap seperti ini dilarang oleh Rasulullah Saw. Dalam salah satu haditsnya beliau bersabda, “Lebih baik seseorang bekerja dengan mengumpulkan seikat kayu bakar di punggungnya dibanding dengan seseorang yang meminta-minta lantas ada yang memberi atau enggan memberi sesuatu padanya.“ (HR. Bukhari)
 
Jika kita merasa diri sering membebani orang, maka berinisiatiflah untuk membalas budi baiknya. Ketika kita terlalu sering membebani orang lain, maka kita akan semakin banyak berutang budi. Jangan pernah enak atau betah menjadi orang yang berutang budi. Setiap orang yang ingin terjaga kemuliaan dan kehormatan dirinya, pantang hutang budi. Jikapun kita ternyata menjadi beban orang lain, maka balaslah kebaikannya sebisa mungkin dengan apa yang kita bisa. Itulah sikap syukur, mensyukuri kebaikan orang lain terhadap kita.
 
Jangan keenakan terlalu sering ditraktir orang. Terlalu sering menjadi orang yang ditraktir oleh orang lain akan mengikis kehormatan atau wibawa diri kita. Balaslah kebaikan orang yang sering mentraktir kita. Jika demikian sikap kita, barulah kita akan merasakan nikmat yang lebih banyak datang menghampiri kita.
 
Apabila seseorang terlalu sering menjadi benalu bagi orang lain, Allah akan mengurangi bahkan menghilangkan kehormatan dirinya. Sebagai contoh, seorang aparat hukum yang sedang bertugas di jalan raya. Pakaiannya gagah, sepatu hitam mengkilap, motor mantap, kaca mata hitam semakin membuatnya nampak menyegankan. Namun, tiba-tiba saja ia memberhentikan seorang pengendara motor, menilangnya tanpa alasan yang ujung-ujungnya meminta uang sogokan. Seketika itu, kehormatan dan wibawanya runtuh seruntuh-runtuhnya.
 
Allah Swt Maha Kaya. Tidak perlu khawatir menjadi miskin karena melakukan balas budi. Berterimakasihlah kepada orang yang pernah atau sering kita repotkan. Berterimakasihlah kepada orang yang pernah atau sering kita bebani. Balaslah kebaikannya meski ia tak pernah meminta untuk dibalas. Doakanlah dirinya, ringankahlah bebannya, bantulah urusannya. Apalagi jika orang tersebut telah menjadi jalan bagi kita untuk lebih dekat dengan Allah Swt. Sungguh, membantunya adalah sikap yang akan mendatangkan berkah tiada bertepi.
 
Jika orang yang akan kita berikan balas budi itu tak mau menerima budi baik kita karena takut menjadi orang yang mengharap pamrih, maka hormatilah sikapnya. Namun, tetap balaslah budi kebaikannya. Dengan cara seperti apa? Doakanlah dirinya. Mintalah kepada Allah Swt supaya Dia melimpahkan kebaikan berlipat ganda kepadanya. Mintalah kepada Allah Swt agar Dia mengampuni segala salah dan khilafnya. Demikianlah sikap mensyukuri kebaikan orang lain kepada kita.
 
Pembuka pintu gerbang nikmat Allah Swt adalah sikap syukur terhadap nikmat-Nya yang telah datang kepada kita. Sayangnya, kita lebih sering lupa terhadap nikmat yang sudah ada di tangan kita, dan malah sibuk berangan-angan memikirkan nikmat yang belum ada pada diri kita.
 
Kita telah diberikan kenikmatan berupa kemampuan menulis, membaca dan berhitung. Akan tetapi jika ditanya, masihkah ingat guru menulis kita di masa lalu, guru membaca kita di waktu kita dahulu, guru berhitung kita di kala kita masih kecil? Saat menghitung uang kekayaan, kita lupa pada guru yang telah mengajarkan kita cara berhitung. Sangat mungkin kita lupa. Ataupun jika masih ingat, kita sudah sangat lama tidak pernah tahu lagi kabar beritanya. Sementara, kita terus-menerus sibuk dengan pikiran tentang berbagai hal yang belum kita miliki.
 
Demikianlah kita seringkali lupa untuk sekedar berterima kasih. Kita jarang sekali mensyukuri perantara yang telah menjadi jalan datangnya nikmat Allah Swt kepada kita. Padahal sikap mensyukuri perantara nikmat Allah Swt itu adalah gerbang yang akan mengantarkan kita kepada nikmat-nikmat Allah Swt yang lain yang belum ada pada diri kita.
 
Seperti ke dokter. Ketika kita sakit, kita ingat dan mencari-carinya. Tapi setelah sembuh, tidak pernah ingat kepadanya, apalagi berniat untuk menghubunginya, menanyakan kabarnya, mendoakannya atau mengucapkan terima kasih atas jasa yang telah membantu menyembuhkan penyakit kita. Kita beranggapan bahwa ucapan terima kasih kepadanya sudah selesai saat kita membayar jasanya. Hubungilah ia, tanyakan kabarnya, keadaan keluarganya, kesehatannya, dan jangan sungkan berterima kasih kepadanya. Demikianlah yang dimaksud sikap mensyukuri perantara nikmat Allah Swt.
 
Dalam satu riwayat disampaikan bahwa Abdullah bin Abbas menceritakan, “Suatu ketika Rasulullah Saw masuk ke kamar kecil. Kemudian aku menyediakan air bersih untuk beliau pakai berwudhu. Ketika beliau selesai dari hajatnya, beliau bertanya, “Siapakah yang telah meletakkan (air wudhu) ini?” Kemudian beliau diberitahu bahwa akulah yang telah melakukannya. Maka Rasulullah Saw (membalas kebaikanku dengan) berdoa, “Ya Allah, berikanlah dia (Ibnu Abbas RA) pemahaman dalam agama”. (HR. Bukhari)
 
Kisah di atas memperjelas kepada kita bahwa sikap berterima kasih adalah sikap yang sudah sewajibnya kita lakukan. Tidak semata-mata Rasulullah Saw mencontohkan sikap berterima kasih kecuali ada banyak kebaikan di dalamnya. Ini adalah tuntunan Rasulullah Saw dalam urusan muamalah atau pergaulan antara sesama manusia.
 
Dalam haditsnya yang lain, Rasulullah Saw bersabda, “Barang siapa tidak berterimakasih kepada manusia, maka dia tidak bersyukur kepada Allah.” (HR. Tirmidzi).
 
Hadits di atas setidaknya memiliki tiga makna. Yaitu,
 
Bahwasanya Allah Swt tidak akan menerima syukur seorang hamba-Nya atas nikmat yang telah dilimpahkan kepadanya, apabila dia tidak berterima kasih atas kebaikan yang dilakukan oleh orang lain kepadanya.
 
Barangsiapa memiliki kebiasaan mengingkari kebaikan orang lain terhadap dirinya dan tidak bersyukur (berterima kasih) atas kebaikan mereka, maka niscaya dia memiliki tabiat atau kebiasaan mengkufuri nikmat Allah Swt, tidak mensyukuri nikmat-nikmat-Nya.
 
Adapun makna lain yang terkandung dalam hadits di atas adalah, bahwa barang siapa tidak mensyukuri atau tidak berterima kasih atas kebaikan orang lain terhadapnya, maka dia sama saja dengan orang yang tidak bersyukur kepada Allah Swt.
 
Demikianlah pentingnya berterima kasih kepada  sesama manusia yang telah berbudi baik kepada kita. Jangan lupakan kebaikan yang pernah orang lain berikan kepada kita. Balaslah budi baik mereka. Ingatlah kebaikan mereka dan doakanlah mereka.
 
Allah Swt berfirman,
وَلَا تَنسَوُاْ ٱلۡفَضۡلَ بَيۡنَكُمۡ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِيرٌ
Artinya: “..Dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha melihat segala apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Baqarah [2]: 237).
 
Setiap manusia adalah makhluk sosial. Seseorang tidak bisa lepas dari interaksi dengan sesamanya. Bahkan seringkali dia harus dibantu oleh orang lain dalam memenuhi kebutuhannya dan demikian pula sebaliknya. Atas dasar inilah, kaum muslimin diperintahkan untuk saling menghormati, saling memahami kondisi dan perasaan dan saling mengasihi terhadap yang memerlukan, saling berterima kasih dan saling memberi kebaikan.

Jumat, 07 November 2014

Al'Quran Menjawab

KENAPA AKU DIUJI ?
AL-QURAN MENJAWAB :اَحَسِبَ النَّاسُ اَنۡ يُّتۡرَكُوۡۤا اَنۡ يَّقُوۡلُوۡۤا اٰمَنَّا وَهُمۡ لَا يُفۡتَـنُوۡنَ وَلَقَدۡ فَتَـنَّا الَّذِيۡنَ مِنۡ قَبۡلِهِمۡ‌ فَلَيَـعۡلَمَنَّ اللّٰهُ الَّذِيۡنَ صَدَقُوۡا وَلَيَعۡلَمَنَّ الۡكٰذِبِيۡنَQs. Al-Ankabut : 2-3 “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi ? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.
KENAPA AKU TAK MENDAPAT APA YANG AKU INGINKAN ?
AL-QURAN MENJAWAB :كُتِبَ عَلَيۡکُمُ الۡقِتَالُ وَهُوَ كُرۡهٌ لَّـكُمۡ‌ۚ وَعَسٰۤى اَنۡ تَكۡرَهُوۡا شَيۡـــًٔا وَّهُوَ خَيۡرٌ لَّـکُمۡ‌ۚ وَعَسٰۤىاَنۡ تُحِبُّوۡا شَيۡـــًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّـكُمۡؕ وَاللّٰهُ يَعۡلَمُ وَاَنۡـتُمۡ لَا تَعۡلَمُوۡنَQs. Al-Baqarah : 216 “Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui
KENAPA UJIAN SEBERAT INI ?
AL-QURAN MENJAWAB :لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفۡسًا اِلَّا وُسۡعَهَاQs. Al-Baqarah : 286 “Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
KENAPA FRUSTASI ?AL-QURAN MENJAWAB :وَلَا تَهِنُوۡا وَ لَا تَحۡزَنُوۡا وَاَنۡتُمُ الۡاَعۡلَوۡنَ اِنۡ كُنۡتُمۡ مُّؤۡمِنِيۡنَQs. Al-Imran : 139 “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman
BAGAIMANA AKU HARUS MENGHADAPINYA ?
AL-QURAN MENJAWAB :وَاسۡتَعِيۡنُوۡا بِالصَّبۡرِ وَالصَّلٰوةِ ‌ؕ وَاِنَّهَا لَكَبِيۡرَةٌ اِلَّا عَلَى الۡخٰشِعِيۡنَۙQs. Al-Baqarah : 45 “Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang yang khusyuk” Tiada daya dan upaya kecuali atas pertolongan Allah semata.
APA YANG AKU DAPAT ?
AL-QURAN MENJAWAB :اِنَّ اللّٰهَ اشۡتَرٰى مِنَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ اَنۡفُسَهُمۡ وَاَمۡوَالَهُمۡ بِاَنَّ لَهُمُ الۡجَــنَّQs. At-Taubah : 111 “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri, harta mereka dengan memberikan SURGA/ jannah untuk mereka”
KEPADA SIAPA AKU BERHARAP ?
AL-QURAN MENJAWAB :فَاِنۡ تَوَلَّوۡا فَقُلۡ حَسۡبِىَ اللّٰهُ ۖ  لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ؕ عَلَيۡهِ تَوَكَّلۡتُ‌ ؕ وَهُوَ رَبُّ الۡعَرۡشِ الۡعَظِيۡمِQs. At-Taubah : 129 “Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain dari-Nya. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal.
AKU TAK SANGGUP !!
AL-QURAN MENJAWAB :يٰبَنِىَّ اذۡهَبُوۡا فَتَحَسَّسُوۡا مِنۡ يُّوۡسُفَ وَاَخِيۡهِ وَلَا تَايۡــَٔسُوۡا مِنۡ رَّوۡحِ اللّٰهِ‌ؕ اِنَّهٗ لَا يَايۡــَٔسُ مِنۡ رَّوۡحِ اللّٰهِ اِلَّا الۡقَوۡمُ الۡكٰفِرُوۡنَQs. Yusuf : 87  “Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yg kafir.

Terimakasih Atas Ucapan Dan Do'anya

Terimakasih buat seluruh sahabat yang telah berkenan mendo'akan saya di hari Ulang TahunKu,
Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT dan
Semoga do'a dari sahabat bisa
menjadi berkah, semangat buat saya dan tentunya sahabat semua.
Saya begitu bahagia ketika
sahabat semua telah berkenan
mendo'akan saya, karena bagi
saya sahabat adalah keluarga kecil
dalam sebuah kehidupan.

Senin, 03 November 2014

Definisi Sihir

DEFINISI SIHIR
Sihir adalah satu perbuatan hasad dengki
dan sabotase melibatkan bantuan jin dimana
seseorang tersebut meminta bantuan
daripada dukun ataupun pun meminta
secara terus dengan syaitan untuk
melaksanakan hajat buruk mereka. Sihir
tergolong dalam kejahatan yang dikehendaki
Allah S.W.T. Wujudnya ia di dunia ini
sebagai ujian dan cobaan, walaupun tidak
di ridhoi_Nya.
Allah S.W.T. melarang
manusia melakukannya.
Definisi ringkas yakni, "Suatu perbuatan yang
dilakukan dengan syarat-syarat yang
tertentu, dibawah keadaan dan persiapan-
persiapan yang aneh dengan cara-cara yang
misterius.
Terdapat perbedaan yang tipis
antara sihir dengan mukjizat. Mukjizat
mengubah sesuatu hakikat ( realiti ) dengan
percobaan yang betul-betul terjadi, dan
mukjizat inilah yang menjadi rahasia masuk
Islamnya para penyihir Fir'aun.
Jenis-jenis sihir adalah :--Sihir
Rumah Tangga/Perceraian-Sihir Pengasih/
Guna-guna-Sihir Tipuan Pandangan/Silap
Mata-Sihir Gila-Sihir Santau-Sihir Kelesuan
Badan-Sihir Penyakit Anggota Badan-Sihir
Tanda-tanda Terkena Sihir
Sakit kepala selepas waktu ashar.
Badan terasa berat dan malas.
Badan terasa bisa-bisa.
Sakit ketika ziarah orang meninggal.
Sukar tidur malam.
Sakit pinggang tanpa sebab.
Dada terasa sakit  bila waktu ashar.
Mimpi melihat binatang seperti ular dan
sebagainya.
Bermimpi bayi atau menyusukan bayi.
Bermimpi di tempat tinggi.
Bermimpi di tempat yang kotor.
Sakit anggota badan tertentu seperti kaki
selepas waktu ashar
Suami isteri kerap bertengkar walau perkara
kecil.
Sayang melampau-lampau pada orang yang
baru dikenali.
Panasbaran.
Sikap berubah secara mendadak.
Gelisah dan panas ditengkuk.
Suka melakukan tabiat buruk.
Kerap sendawa.
Gagal melakukan hubungan intim.
Bermimpi seram yang menakutkan.
Sering tindihan ketika tidur.
Selalu melihat kelibat dirumah.
Kerap mendengar sesuatu bisikan dan melihat jin.

CARA MENGATASI GEJALA SIHIR
Apabila telah disahkan seseorang itu terkena
sihir dari segi fizikal, mental atau
spiritual, maka dalam dalam konsep Islam,
tiap-tiap yang bermasalah ada
penyelesaiannya. Tiap-tiap penyakit ada
penawarnya. Islam telah membuat beberapa
peraturan untuk mengatasi penyakit yg
disebabkan sihir. Terutamanya setelah kita
melihat fakta yang jelas bahawa Nabi
Muhammad s.a.w. pernah terkena sihir
dalam kisah yang terkenal dengan Labid bin
A'sam. Peristiwa ini berlaku untuk
memberitahu kita bahwa terdapat ayat Al-
Qur'an yang dinamakan Al-Mu'awwizat, yakni:
beramal bersungguh-sungguh dan yakin
dengan ayat-ayat itu sehingga ia menjadi
penawar.
Begitu juga dengan ayat Kursi dan memang
dari kaedahnya ayat tersebut adalah
pengobat dan penyembur sihir. Nabi
Muhammad s.a.w. telah menyebut secara
rinci bahawa sihir itu boleh diobati
dengan membaca enam ayat pertama surah
Al-Baqarah, tiga ayat daripada surah Al-
Baqarah yakni:  ayat 255, 256 dan 257 dan tiga
ayat terakhir daripada surah tersebut. Ayat-
ayat ini hendaklah diamalkan dengan penuh
yakin bahawa Allah S.W.T. boleh
menyembuhkan sihir.
Ayat-ayat tersebut adalah seperti berikut :-
1.) Surah Al-Baqarah 2 : 1-6
2.) Surah Al-Baqarah 2 : 255-257
3.) Surah Al-Baqarah 2 : 284-286
Insyaallah sembuh./pra

Curhat Hanya Kepada Allah

Curhat Hanya Kepada Allah

Yang paling menyedihkan adalah
tidak sedikit di antara kaum
muslimin yang masih saja percaya
kepada dukun dan peramal.
Sehingga tatkala ia memiliki
masalah, yang pertama kali
terbetik dalam hatinya adalah
segera mendatangi dukun untuk
mencari solusi. Sungguh ini
adalah kelemahan dan kebodohan.
Tidakkah mereka tahu bahwa
orang yang mendatangi dukun itu
bisa menyebabkan kekafiran?!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah bersabda,
ﻣَﻦْ ﺃَﺗَﻰ ﻋَﺮَّﺍﻓﺎً ﺃﻭْﻛَﺎﻫِﻨﺎﻓَﺼَﺪَّﻗَﻪُ ﺑِﻤَﺎ ﻳَﻘُﻮْﻝُ
ﻓَﻘَﺪْ ﻛَﻔَﺮَ ﺑِﻤَﺎ ﺃُﻧْﺰِﻝَ ﻋَﻠَﻰ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ
“Siapa yang mendatangi peramal
atau dukun lalu membenarkan apa
yang diucapkannya, maka ia telah
kufur terhadap apa yang
diturunkan kepada
Muhammad. ” [Riwayat Imam
Ahmad dalam Al Musnad , Al
Hakim dalam Al Mustadrak dan
menilainya shahih, dan Al Baihaqi]
Sesungguhnya semua masalah itu
tidak sepantasnya disebar dan
diceritakan kepada setiap orang
yang diadukannya. Cukup semua
perkara yang dihadapi seorang
muslim hanya dicurhatkan kepada
Allah ‘Azza wa Jalla. Seorang
muslim hanya akan menampakkan
kelemahannya di hadapan Allah,
tidak kepada makhluk yang sama-
sama lemah. Oleh karena itu kita
memiliki dzikir ﻟَﺎ ﺣَﻮْﻝَ ﻭَ ﻟَﺎ ﻗﻮَّﺓّ ﺇِﻟَّﺎ ﺑِﺎ
ﺍﻟﻠﻪ yang maknanya adalah tidak
ada daya untuk menghindari
kemaksiatan dan upaya untuk
melakukan ketaatan kecuali
kekuatan dari Allah.

Pati Dino

Pati Dino
Pati Dino di pakai dalam masyarakat Jawa untuk pedoman waktu bepergian.

Dikisahkan di dalam Kitab Centhini jilid 3, Mas Ceboleng ingin meninggalkan Padepokan Ki Ajar Amat Tengara di Ngeksigondo. Maka segeralah Mas Cebolang pamitan dengan Ki Ajar.

”Jika Sang Wiku menyetujui, besok pagi saya meninggalkan Ngeksiganda”

Sang Wiku, sebutan Ki Amat Tengara mengangguk-angguk, ia menyarankan jika ingin berpergian, perlulah kiranya untuk menghitung arahnya, karena hal tersebut dipercaya berkaitan dengan keselamatan seseorang yang hendak berpergian. Selanjutnya Sang Wiku Ki Ajar Amat Tengara membeberkan perhitungan arah berpergian berdasarkan ilmu perhitungan yang sudah ada, tinggalan para leluhur. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

Mengetahui Rumus angka berdasarkan tinggalan para leluhur yang antara lain adalah:

B. Rumus angka Hari

Senin = 4
Selasa = 3
Rabu = 7
Kamis = 8
Jumat = 6
Sabtu = 9
Minggu = 5

C. Rumus angka Pasaran

Kliwon = 8
Legi = 5
Paing = 9
Pon = 7
Wage = 4

A. Rumus angka arah Mata angin,

Ke Timur = 1
Ke Selatan = 2
Ke Barat = 3
Ke Utara = 4

Bagi yang ingin berpergian rumus- rumus tersebut dapat dijadikan rujukan untuk mengetahui Hari dan Pasaran yang tidak baik pengaruhnya terhadap arah, atau yang disebut Pati Dina

Misalkan:

Jika mau berpergian pada hari Minggu Wage, agar selamat tidak menemui halangan satu pun, perlu menghindari arah yang pada hari Minggu Wage pengaruhnya tidak baik atau disebut Pati Dina Minggu Wage.

Cara menghitungnya adalah:

Minggu Wage. Minggu = 5 dan Wage = 4, jumlahnya = 9

Angka sembilan dihitung mulai dari angka satu (Timur), dua (Selatan), tiga (Barat), empat (Utara) dan angka lima kembali ke (Timur), enam (Selatan), tujuh ( Barat), delapan (Utara), dan angka sembilan kembali ke Timur lagi.

Jadi untuk Pati Dina Minggu Wage yang berjumlah sembilan adalah arah Timur. Disarankan jika mau berpergian pada hari Minggu Wage jangan ke arah Timur, karena banyak halangannya. Namun Jika terpaksa pada Hari Minggu Wage harus berpergian ke arah Timur, dapat disiasati dengan cara, waktu keluar Rumah jangan mengarah ke arah Timur. Rumus angka Hari
Senin = 4
Selasa = 3
Rabu = 7
Kamis = 8
Jumat = 6
Sabtu = 9
Minggu = 5

Rumus angka Pasaran
Kliwon = 8
Legi = 5
Paing = 9
Pon = 7
Wage = 4

Rumus angka arah Mata angin,
Ke Timur = 1
Ke Selatan = 2
Ke Barat = 3
Ke Utara = 4

Tulisan terdahulu telah dihitung bagi yang mau berpergian pada hari Minggu Wage. Dengan rumus yang ada, Minggu = 5 dan Wage = 4, jumlahnya = 9 Angka sembilan dihitung mulai dari angka satu (Timur), dua (Selatan), tiga (Barat), empat (Utara) dan angka lima kembali ke (Timur), enam (Selatan), tujuh ( Barat), delapan (Utara), dan angka sembilan kembali ke Timur.

Dengan perhitungan tersebut, jika mau berpergian pada hari Minggu Wage, sebaiknya tidak ke arah Timur. Karena arah Timur bagi yang mau berpergian pada hari Minggu Wage pengaruhnya tidak baik atau disebut Pati Dina. Selengkapnya adalah untuk:

Pati Dina arah Timur adalah:

Hari dan Pasaran yang berjumlah 9 yaitu : Minggu Wage dan Senin Legi.
Hari dan Pasaran yang berjumlah 13 yaitu : Senin Paing, Minggu Kliwon, Kemis Legi, Jumat Pon, Sabtu Wage,
Hari dan Pasaran yang berjumlah 17, yaitu : Kamis Paing dan Sabtu Kliwon,

Pati dina arah Selatan adalah:

Hari dan Pasaran yang berjumlah 10 yaitu: Selasa Pon, Jumat Wage dan Minggu Legi
Hari dan Pasaran yang berjumlah 14, yaitu : Rabo Pon, Jumat Kliwon, Sabtu Legi dan Minggu Paing.

Pati Dina arah Barat adalah :

Hari dan Pasaran yang berjumlah 7, yaitu : Selasa Wage
Hari dan Pasaran yang berjumlah 11, yaitu : Senin Pon, Selasa Kliwon, Rabu Wage dan Jumat Legi
Hari dan Pasaran yang berjumlah 15, yaitu : Rebo Kliwon, Kamis Pon dan Jumat Paing.

Pati Dina arah Utara adalah :

Hari dan Pasaran yang berjumlah 8, yaitu: Senin Wage dan Selasa Legi
Hari dan Pasaran yang berjumlah 12, yaitu : Minggu Pon, Senin Kliwon, Selasa Paing, Rabu Legi dan Kamis Wage
Hari dan Pasaran yang berjumlah 16, yaitu: Rebo Paing, Kamis Kliwon dan Sabtu Pon.

Pati Dina ditengah adalah : Sabtu Paing.

Menanggapi perhitungan orang mau berpergian yang disebut Pati Dina ini, serat Centhini jilid 3, Pupuh 184, pada 41 dengan jenis tembang Pocung, menyarankan demikian: Lamun maksih omber singkirana kulup, etang kang tan arja, mung yen kaslepeg ywa gigrig, tyas kang kandel kumandel Suksma Kawekas.

Jurus Mengendalikan Amarah

Jurus Mengendalikan
Amarah
Bagaimana Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam dan para sahabat
ketika marah, lalu apa yang harus
kita lakukan ketika marah melanda
kita?
Pertama, andaipun memang harus
marah, maka marahlah dengan
cara sebagaimana yang telah
dicontohkan oleh Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam. Yaitu,
marah yang benar, tegas dan
santun. InsyaAllah, marah dengan
cara yang demikian akan
memberikan jalan keluar terhadap
permasalahan yang tengah
dihadapi.
Kedua, bersikaplah tawadlu dan
jangan banyak keinginan.
Mengapa? Karena di saat kita
banyak keinginan, maka akan
banyak sekali kemungkinan-
kemungkinan kita akan merasakan
kekecewaan yang berlanjut kepada
kemarahan. Yaitu, saat keinginan-
keinginan kita itu tidak terpenuhi.
Bukan berarti tidak boleh memiliki
keinginan. Melainkan maksudnya
adalah bahwa kita harus selalu
siap menghadapi segala
kemungkinan. Karena tidak setiap
keinginan kita akan terwujud.
Semakin ingin dihargai, dihormati,
dipuji, dikagumi, dibalasbudi, akan
semakin sering sakit hati dan
ngambek.
Ketiga, ucapkanlah “`A’udzubillahi
minasyaithaanirrahjiim” (Aku
berlindung kepada Allah, dari
godaan syaitan yang terkutuk.).
Karena kemarahan itu adalah
bentuk hasutan syaitan.
Sulaiman Ibnu Sard RA.
meriwayatkan, “Pernah dua orang
yang saling mencerca satu sama
lain di hadapan Rasulullah Saw..
Sementara itu, kami sedang duduk
di sisi beliau. Salah seorang dari
mereka menghina yang lainnya
dengan diiringi kemarahan, hingga
merah mukanya. Maka, Rasulullah
Saw. bersabda, “Aku mengetahui
suatu kalimat yang jika diucapkan
olehnya (orang yang sedang
marah), maka akan hilang
kemarahannya. Hendaklah dia
berkata, “A’udzubillahi minasy
syaithanir rajim (Aku berlindung
kepada Allah dari syaitan yang
terkutuk).” (HR. Bukhari dan
Muslim)
Keempat, diamlah sejenak. Jangan
bereaksi dahulu ketika amarah
terasa bergejolak. Karena akhlaq
itu adalah respon yang spontan.
Sebagai contoh, saat kita keluar
dari masjid dan kita mendapati
sandal kita raib dari tempatnya,
ada orang yang secara spontan
langsung mengungkapkan
kejengkelan dan kemarahannya
bahkan dengan kata-kata yang
tidak baik. Dalam contoh situasi
seperti ini, maka sebaiknya sikap
yang kita lakukan adalah menahan
diri untuk bereaksi secara
spontan.
Lebih baik diam sejenak sembari
berpikir, ah barangkali sandalnya
tertukar. Atau, oh barangkali
sandalnya sedang dipinjam
sebentar oleh seseorang yang
tidak sempat memohon izin
karena mendesak dan tidak tahu
siapa pemiliki sandal itu. Atau, oh
barangkali sandalnya memang
hilang berarti tanda akan punya
sandal baru. Toh, tidak mungkin
jika hal kehilangan itu
menyebabkan dirinya jadi tidak
punya sandal seumur hidupnya.
Dalam sebuah hadits Rasulullah
Saw. bersabda, “Apabila di antara
kalian marah maka diamlah.”
Baginda Rasulullah shallallahu
alaihi wasallamucapkan sebanyak
tiga kali.” (HR. Ahmad)
Kelima, sesuai dengan sunnah
Rasulullah Saw., apabila kita
sedang dalam keadaan marah
yang tidak juga bisa reda dengan
sikap diam, maka apabila keadaan
kita sedang berdiri, duduklah. Jika
dengan duduk masih juga belum
bisa reda, maka berbaringlah.
Tentu saja bukan berarti harus
berbaring di sembarang tempat.
Maksudnya adalah, ketika amarah
masih belum juga reda, carilah
situasi yang lebih bisa
menenangkan dan menentramkan
hati.
Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda, “Jika salah
seorang kalian marah dan dia
dalam keadaan berdiri, maka
hendaklah duduk. Jika masih
belum reda marahnya, maka
hendaklah berbaring.” (HR.
Ahmad).
Hal ini karena marah dalam
keadaan berdiri lebih besar
kemungkinannya untuk melakukan
keburukan dan kerusakan
daripada dalam keadaan duduk.
Sedangkan berbaring lebih jauh
aman daripada duduk dan berdiri.
Keenam, ambillah wudhu. Air
wudhu insyaAllah akan
menentramkan hati yang panas
dibakar amarah.
Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda,
“Sesungguhnya, kemarahan itu
berasal dari syaitan. Dan syaitan
tercipta dari api. Dan
sesungguhnya, api itu dapat
dipadamkan dengan air. Jika salah
seorang diantara kalian marah,
maka berwudhulah.” (HR. Ahmad
dan Abu Daud).
Sahabatku, untuk menghindari
letupan amarah, kurangilah
keinginan-keinginan dan kurangi
juga keinginan untuk mendapatkan
segala hal yang sempurna. Orang
yang senantiasa ingin
mendapatkan segala hal yang
sempurna biasanya jauh lebih
sensitif untuk terpancing amarah.
Mengapa? Karena, hakikatnya di
dunia ini memang tak ada yang
sempurna. Selalu ada saja
kekurangan dalam hal apapun.
Ketika kita bisa mengendalikan
kemarahan kita, maka kita akan
merasakan keadaan yang jauh
lebih enak dan lega. Kemarahan
biasanya selalu meninggalkan
penyesalan dan rasa sakit.
Sedangkan saat kita bisa
menahannya kemudian
menyampaikan uneg-uneg kita
dengan cara yang santun, itu
justru akan memberikan hasil
yang efektif, yaitu maksud
tersampaikan tanpa ada
penyesalan dan tanpa ada yang
tersakiti. Keputusan yang kita buat
pun akan jauh lebih baik.
Ketika kita memarahi orang lain,
kemudian dia memenuhi kehendak
kita, itu bukanlah karena ia suka
melakukannya melainkan karena
rasa takut, tertekan dan
keterpaksaan. Padahal cara yang
paling baik untuk menggerakkan
orang lain adalah dengan
menyentuh hatinya sehingga ia
menuruti kehendak kita benar-
benar karena kehendak hatinya
sendiri yang ridha. Tak ada orang
yang senang berada di dekat
orang yang marah. Orang selalu
senang dan nyaman berada di
dekat orang yang bisa
mengendalikan amarahnya.
Untuk menjadi orang yang mampu
mengendalikan amarah, yang
harus kita miliki adalah tekad
untuk benar-benar mau belajar
mengendalikannya. Selain itu, kita
pun harus tahu saat-saat paling
sensitif kita mudah marah. Pada
saat inilah tingkatkan kesadaran
kita untuk tidak marah dan
menghindari kemungkinan-
kemungkinan terpancingnya
kemarahan.
Setelah tadi kita membahas
panjang lebar bagaimana cara
mengendalikan amarah yang ada
di dalam diri kita, lalu bagaimana
cara kita menghadapi orang-orang
yang pemarah?
1. Pahami apakah orang ini memang
memiliki karakter yang mudah
marah atau tidak. Jika memang itu
sudah menjadi karakternya, maka
kita bisa ketahui apa saja hal-hal
yang bisa mudah memancing
kemarahannya sehingga kita bisa
menghindari hal-hal yang
berpotensi meletupnya
kemarahannya.
2. Teori batu. Ketika batu dilempar
kepada seseorang lalu batu itu
mengenainya, maka batu itu
kemudian akan mental. Nah,
dalam penggambaran ini,
semestinya tangkaplah batu itu
agar tidak mental. Karena
sesungguhnya orang yang sedang
marah itu ingin agar
kemarahannya diterima.
Menghadapi orang yang sedang
marah, jangan hadapi dengan
kemarahan. Hadapi saja dengan
sikap tenang dan dengarkan
hingga ia berhenti sendiri dan
reda kemarahannya.
3. Kalau kita melihat orang yang
pemarah, jadikanlah pelajaran.
Bahwa seperti itulah buruknya
kemarahan, dan saya tidak ingin
buruk seperti dia.
4. Jika kita ingin marah, ingatlah
sesungguhnya marah akan
menimbulkan rasa sakit hati. Ingat
penggambaran paku yang dicabut
sebagaimana sudah diulas di atas.
Tidak mudah mengobati luka di
hati.
5. Jika kita menghadapi orang yang
pemarah, jadilah pemaaf. Jangan
ladeni kemarahan dengan
kemarahan. Kemuliaan akan Allah
anugerahkan kepada orang-orang
yang berlapang dada. Untuk
menjadi orang yang berlapang
dada, jadilah orang yang selalu
rendah hati dan sadar bahwa
segala sesuatu hanyalah titipan
Allah Swt.. semata. Serta,
kurangilah harapan kita terhadap
orang lain untuk memenuhi
keperluan pribadi kita. Semakin
kita tidak berharap kepada orang
lain, semakin kecil kemungkinan
kita untuk sakit hati, dan semakin
jauh pula kita dari rasa kecewa
dan amarah.
Saudaraku, adalah mustahil kita
berjumpa dengan orang yang
sempurna. Sebaik apapun kita,
pasti ada saja orang yang tidak
suka kepada kita. Apabila ada
orang yang tidak suka kepada kita,
jangan sampai itu membuat kita
jadi sengsara. Karena orang yang
tidak suka kepada kita itu tidak
membahayakan kita. Hal yang
membahayakan adalah justru bila
kita tidak suka kepada dia. Coba,
yang membuat kita jadi gelisah
adalah bukan karena penghinaan
dia, tapi keinginan kita untuk
dihormati.
Orang yang tidak suka dan sebel
kepada kita itu adalah orang yang
setia kepada kita. Siang malam dia
memikirkan kita, ingat kepada kita.
Kita sudah tidur, dia masih terjaga
memikirkan diri kita. Kemana-
mana dia pergi, kita dibicarakan.
Kita ini diidolakan olehnya. Setiap
dia membicarakan kejelekan kita
atau menjelek-jelekkan kita,
pahalanya sampai kepada kita,
dan dosa kita dipikul oleh dia.
Bukankah itu pengabdian tiada
tara yang dia lakukan kepada
kita?!
Kerugian itu adalah apabila kita
sebel kepada orang lain. Waktu
kita habis sia-sia, pikiran kita
lelah, hati kita penat, dan dosa kita
malah bertambah. Janganlah tiru
keburukan dengan keburukan.
Untuk apa kita berpendidikan,
sekolah, belajar jika hanya untuk
meniru keburukan yang orang lain
lakukan.
Orang yang bisa bersikap tenang
itu adalah orang lebih kuat dan
menyegankan dibandingkan orang
yang mudah marah besar.
Semakin tenang seseorang,
semakin bisa dia menahan
amarah, semakin bisa dia tidak
membalas marah dengan
kemarahan, maka semakin jernih
dan berwibawalah dirinya. Juga
semakin dicintai dan semakin
bermanfaatlah dirinya. Inilah
berkah dari mengendalikan
amarah.
Amarah adalah sikap yang negatif.
Tetapi apabila amarah itu
mendekatkan diri kita kepada
Allah Swt., maka itu adalah amarah
yang positif. Sebelum memeluk
Islam, ‘Umar bin Khattab RA.
adalah orang yang sangat
temperamen dan keras. Tetapi
setelah masuk Islam, sikapnya
yang seperti demikian itu
disesuaikan dengan ajaran Islam.
Sehingga dampak yang terjadi
sungguh sangat luar biasa
terhadap perkembangan Islam itu
sendiri.
Marahlah dengan marah yang bisa
menjadi amal shaleh. Yaitu seperti
marah ketika kebenaran diinjak-
injak. Marah ketika keluarga
dinistakan. Marahlah ketika Islam
dinistakan. Marahlah dalam
rangka membela dan menegakkan
kebenaran. Kemarahan dalam
membela kebenaran seperti ini
adalah ibadah.
Akan tetapi, kemarahan seperti
demikian, tidak boleh membuat
kita menjadi orang yang dzalim.
Tetaplah segala sesuatu harus
pada tempatnya. Bahkan di dalam
ajaran Islam, dalam pertempuran
sekalipun tidak boleh ada
kedzaliman. Segala hal memiliki
koridornya. Demikian juga dengan
kemarahan. Rasulullah Saw. telah
mencontohkan bagaimana
semestinya seorang muslim sejati
menyikapi amarahnya.
Duhai Allah, ampuni dosa-dosa
yang telah kami perbuat dengan
lisan ini. Ampuni jikalau
kemarahan kami mendzalimi dan
menjadi kesulitan bagi hamba-
hamba-Mu.
Ya Allah, karuniakan kepada kami
kesanggupan menahan lisan ini
dari kemungkaran. Kesanggupan
menjaga amarah dan kemampuan
memaafkan orang-orang yang
menyakiti kami. Ya Allah,
selamatkan umat dan bangsa ini
dari amarah yang membawa
bencana dan malapetaka. `aamiin..

Minggu, 02 November 2014

Rahasia Nasib Manusia

RAHASIA NASIB MANUSIA

PENGARUH WETON
.
Nasib manusia cuma ada dua yaitu baik atau buruk, yang menurut kepercayaan orang Jawa hal tersebut sangat dipengaruhi oleh WETON, yaitu hari dan pasaran pada saat manusia dilahirkan kealam dunia. Jadi garis kehidupan manusia sudah ditentukan sejak lahir dan tidak ada yang bisa merubahnya.Nah bagaimana dengan nasib anda, apakah anda termasuk golongan orang yang bernasib baik atau sebaliknya ?
Yang menjadi persoalan tentunya jika kita selama ini merasa  kurang beruntung karena mungkin sulit dalam mencari rejeki atau sering tertimpa kesialan.Anda ingin tahu kenapa ?
Baiklah, berikut akan saya coba mengungkap rahasia dibalik nasib yang menimpa anda.

ANGKA PERUNTUNGAN
Dalam perhitungan Jawa dikenal apa yang disebut sebagai angka peruntungan yang terdiri dari bilangan 1 sampai dengan 7 yang masing-masing memiliki makna yang berbeda.
                          1 = mati
2 = kekayaan
3 = bertolak belakang
4 = kehilangan
5 = kehormatan
6 = lancar
7 = pegat

I. Weton yang memiliki angka peruntungan 1 adalah JUMAT PON dan RABO KLIWON.
Artinya adalah mati dalam pengertian yang luas.
Bisa juga berarti kegagalan. Orang dengan weton diatas sering mengalami kendala dalam hidupnya. Keberhasilan hanya mungkin jika mau bekerja keras dan pantang putus asa.
Yang sering terjadi adalah mati langkah atau mati pemikiran sehingga nasibnya susah untuk berubah alias jalan ditempat. Terlebih-lebih jika dalam melangkah suka sembrono, maka kegagalan demi kegagalan banyak mewarnai hidupnya.
Yang penting dalam melakukan usaha tidak boleh seenaknya atau grusa-grusu, tapi sebaliknya yaitu harus ekstra hati-hati.
Meskipun bayangan kegagalan selalu menghantui, tapi tidak berarti bahwa hidupnya akan hancur, asalkan mau untuk tetap eling lan waspodo. Artinya eling atau ingat kepada Yang Maha Kuasa ketika rejekinya sedang membaik dan waspada atau hati-hati dalam melangkah dikala rejekinya sedang sulit

                 II. Weton yang memiliki angka peruntungan 2 adalah SABTU WAGE, JUM'AT KLIWON, SENIN PON, RABO PAHING, KAMIS PON, SELASA PON dan MINGGU PON.

Artinya adalah kekayaan dalam pengertian yang luas.
Bisa juga diartikan sebagai keberhasilan. Orang dengan weton diatas termasuk yang beruntung karena jarang atau hampir tidak pernah menemui kendala yang berarti dalam hidupnya. Usaha yang dilakukan lebih banyak berhasil daripada gagalnya. Kalau mau berusaha lebih keras maka akan menghantarkannya menuju sukses sesuai yang dicita-citakan.
Oleh karenannya yang perlu diingat disini adalah harus selalu mensyukuri rejeki yang didapatkan sehingga akan memperoleh nikmat yang lebih.

             III. Weton yang memiliki angka peruntungan 3 adalah SELASA KLIWON, MINGGU KLIWON, SABTU LEGI, JUM'AT PAHING, SENIN KLIWON dan KAMIS KLIWON.

Artinya adalah bertolak belakang dalam pengertian luas.
Kelompok weton dengan angka pengaruh 3 memiliki sifat yang kontradiktif. Misalnya dalam hal pemikiran sering berlawanan dengan pendapat orang lain, sehingga sulit untuk menjalin hubungan yang harmonis dengan orang lain. Selain itu dalam melakukan usaha yang terjadi seringnya juga aneh, yaitu jika dilakukan dengan sungguh-sungguh atau serius justru akan menemui kegagalan, tapi kalau hanya sekedar iseng atau main-main malahan berhasil.
Boleh dikata ini merupakan kelompok yang paling unik, karena sukses yang dicapai sering bukan dari hasil kerja keras, tapi hanya bersifat kebetulan yang mungkin hanya diawali dari sebuah keisengan atau hobi semata.

             IV. Weton yang memiliki angka peruntungan 4 adalah KAMIS PAHING, SELASA PAHING, MINGGU PAHING, SENIN PAHING dan RABO WAGE.

Artinya kehilangan dalam pengertian yang luas.
Kehilangan disini bisa diartikan sebagai merugi. Oleh karenanya harus sangat berhati-hati jika melakukan usaha, karena jikalau tidak akan sering mengalami kebangkrutan. Biasanya kebangkrutan yang terjadi adalah karena akibat ditipu orang lain. Atau bisa juga karena banyaknya pengeluaran-pengeluaran yang tak terduga, misalnya karena kecelakaan, sakit, uangnya dipinjam orang tapi susah kembalinya, atau karena kesialan-kesialan lainnya. Artinya rejeki yang didapat mudah hilang kembali oleh karena faktor atau sebab tertentu.

             V. Weton yang memiliki angka peruntungan 5 adalah RABOLEGI, SABTU PON dan JUM'AT WAGE.
Artinya kehormatan dalam pengertian yang luas.
Orang-orang yang memiliki weton tersebut cenderung memperoleh derajat, kehormatan dan juga kewibawaan. Artinya bahwa pembawaannya memberi pengaruh terhadap orang lain sehingga dihormati atau disegani.
Oleh karenanya yang paling penting disini adalah bisa memanfaatkan pengaruh terhadap orang lain ini untuk tujuan yang positif, maka diharapkan akan mudah tercapai apa yang dicita-citakan. Kendala mungkin ada, tapi selalu bisa diatasi.

              VI. Weton yang memiliki angka peruntungan 6 adalah KAMIS WAGE, SABTU WAGE, MINGGU WAGE, SABTU KLIWON, JUM'AT LEGI dan SENIN WAGE.

Artinya lancar dalam pengertian yang luas.
Lancar bisa juga diartikan sebagai tercapai tujuannya, sehingga orang-orang dengan weton diatas umumnya jarang mengalami hambatan, dan memperoleh keselamatan dalam berusaha. Kendala mungkin ada tapi selalu bisa diatasi, dan meskipun hasilnya tidak selalu berlebihan tapi selalu berkecukupan. Oleh karenanya yang lebih penting adalah harus selalu mensyukuri apa yang didapat dan tidak perlu khawatir kekurangan asalkan tetap mau berusaha.

             VII. Weton yang memiliki angka peruntungan 7 adalah SENIN LEGI, RABO PON, KAMIS LEGI, SELASA LEGI, MINGGU LEGI, dan SABTU PAHING..

Artinya pegat atau cerai dalam pengertian yang luas.
Pegat atau pisah disini bisa berarti jauh rejeki, jodoh atau susah cari kerja. Kalau berkeluarga cenderung kurang harmonis, mungkin disebabkan karena pekerjaannya yang jauh dari rumah, atau suami istri jarang ketemu karena kesibukan masing-masing.
Selain itu jika bekerja sering tidak betah dan inginnya keluar saja, sehingga kalau tidak hati-hati atau gegabah dalam membuat keputusan hidupnya bisa gagal berantakan. Maka untuk orang-orang dengan weton tersebut diatas harus memiliki kemampuan mengendalikan diri yang sangat kuat dan sulalu berusaha untuk tidak emosional dalam menghadapi berbagai persoalan supaya hidupnya tetap selamat dan sejahtera meskipun mungkin tidak selalu berkelebihan.

KESIMPULAN
Yang bernasib kurang beruntung adalah yang memiliki weton :
1. Jum'at Pon
2. Rabo Kliwon
3. Selasa Kliwon
4. Minggu Kliwon
5. Sabtu Legi
6. Jum'at Pahing
7. Senin Kliwon
8. Kamis Kliwon
9. Kamis Pahing
10. Selasa Pahing
11. Minggu Pahing
12. Senin Pahing
13. Rabo Wage
14. Senin Legi
15. Rabo Pon
16. Kamis Legi
17. Selasa Legi
18. Minggu Legi
19. Sabtu Pahing

Selebihnya ada 16 weton yang tergolong orang-orang beruntung karena memiliki angka peruntungan yang baik.

Secara garis besar bisa disimpulkan bahwa jumlah antara yang bernasib kurang beruntung agak sedikit lebih banyak dibanding yang beruntung. Dan diantara yang kurang beruntung sesungguhnya hanya ada 2 yang bernasib paling menyedihkan, yaitu Jum'at Pon dan Rabo Kliwon karena angka peruntungannya adalah 1 yang berarti mati dalam arti luas. Oleh karenanya bagi yang  memiliki weton tersebut janganlah merasa heran jika dalam menjalani hidupnya akan terasa berat dan sering mengalami kegagalan.
Oleh karena itu tidak ada salahnya bagi mereka-mereka yang kurang beruntung  untuk bisa bergabung dan saling berbagi pengalaman, tentunya dengan harapan untuk bisa  saling meringankan beban dan bersama mencari jalan keluar dari kesulitan yang dihadapi. Setuju ? Bagaimana Bro, OKE OKE ? Setuju sajalah gitu lho !!!!!!!!

Rabu, 29 Oktober 2014

HUKUM PUASA WETON DALAM ISLAM


HUKUM PUASA WETON (PUASA
HARI KELAHIRAN) DALAM ISLAM

Weton adalah istilah hindu jawa
untuk menyebut hari kelahiran. Si
A lahir Jumat kliwon. Berarti weton
si A adalah jumat kliwon. Bagi
sebagian penganut ‘syariat’ hindu
kejawen, weton menjadi hari
istimewa dalam hidupnya.
Adapun dalam timbangan syariat
islam maka puasa weton (hari
kelahiran) hukumnya adalah haram,
alasannya adalah sebagai berikut:
1. Tidak ada dalil yang
memerintahkan atau menganjurkan
puasa hari kelahiran.
Adapun puasa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam pada hari Senin,
Bukanlah karena hari Senin adalah
hari kelahiran beliau. Akan tetapi,
beliau berpuasa pada hari Senin
karena di hari itulah amal setiap
hamba dilaporkan kepada Allah,
dan beliau ingin agar ketika amal
beliau dilaporkan, beliau dalam
keadaan berpuasa. Hanya saja, hari
Senin ini bertepatan dengan hari
kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam.
Dalilnya sangat jelas sebagaimana
Hadits dari Usamah bin Zaid
radhiyallahu ‘anhuma, beliau
menceritakan bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam
terbiasa puasa setiap senin dan
kamis. Ketika beliau ditanya
alasannya, beliau bersabda,
ﺇِﻥَّ ﺃَﻋْﻤَﺎﻝَ ﺍﻟْﻌِﺒَﺎﺩِ ﺗُﻌْﺮَﺽُ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟِﺎﺛْﻨَﻴْﻦِ
ﻭَﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﺨَﻤِﻴﺲِ
“Sesungguhnya amal para hamba
dilaporkan (kepada Allah) setiap
senin dan kamis.”(HR. Abu Daud
2436).
Inilah yang menjadi alasan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam merutinkan puasa senin dan
kamis. Beliau ingin, ketika amal
beliau dilaporkan, beliau dalam
kondisi puasa.
Sebagaimana dinyatakan dalam
riwayat lain, bahwa Usamah bin
Zaidradhiyallahu ‘anhuma bertanya
mengenai alasan Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallamrajin puasa senin-
kamis. Jawaban beliau,
ﺫَﺍﻧِﻚَ ﻳَﻮْﻣَﺎﻥِ ﺗُﻌْﺮَﺽُ ﻓِﻴﻬِﻤَﺎ ﺍﻟْﺄَﻋْﻤَﺎﻝُ ﻋَﻠَﻰ
ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴﻦَ ، ﻓَﺄُﺣِﺐُّ ﺃَﻥْ ﻳُﻌْﺮَﺽَ ﻋَﻤَﻠِﻲ
ﻭَﺃَﻧَﺎ ﺻَﺎﺋِﻢٌ
“Itulah dua hari, dimana amal para
hamba dilaporkan kepada Tuhan
semesta alam. Dan saya ingin,
ketika amalku dilaporkan, saya
dalam keadaan puasa.” (HR. An-
Nasai 235)
Barangsiapa mengamalkan sebuah
amalan dinamakan ibadah akan
tetapi tidak ada perintah dan
anjuran dari Allah ta'ala dan
rasulnya maka amalan tersebut
tertolak alias tidak diterima, tidak
diberi pahala bahkan berdosa.
Dalilnya dalah:
Dari Aisyah istri Rasulullah
shalallahu 'alaihi wasallam, ia
mengatakan, Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam
bersabda,
ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﻋَﻤَﻼً ﻟَﻴْﺲَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺃَﻣْﺮُﻧَﺎ ﻓَﻬُﻮَ ﺭَﺩٌّ
“Barangsiapa melakukan suatu
amalan yang tidak ada perintah/
anjuran kami padanya maka
tertolak.”(HR.Muslim 3/1343)
Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
ﻣَﻦْ ﺃَﺣْﺪَﺙَ ﻓِﻲْ ﺃَﻣْﺮِﻧَﺎ ﻫﺬَﺍ ﻣَﺎ ﻟَﻴْﺲَ ﻣِﻨْﻪُ
ﻓَﻬُﻮَ ﺭَﺩٌّ
“Barangsiapa yang membuat ajaran
baru dalam agama kami ini yang
bukan darinya, maka amalan
tersebut tertolak." (HR. Bukhari dan
Muslim).
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
ﻭَﺇِﻳَّﺎﻛُﻢْ ﻭَﻣُﺤْﺪَﺛَﺎﺕِ ﺍْﻷُﻣُﻮْﺭِ، ﻓَﺈِﻥَّ ﻛُﻞَّ
ﻣُﺤْﺪَﺛَﺔٍ ﺑِﺪْﻋَﺔٌ ﻭَﻛُﻞَّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟَﺔٌ .
"Dan jauhilah oleh kalian perkara-
perkara baru dalam agama, (sebab)
sesungguhnya setiap perkara yang
baru itu adalah bid'ah dan setiap
bid'ah itu sesat." (HR. Abu Daud
dan Tirmidzi)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam setiap memulai khutbah
biasanya beliau mengucapkan,
ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ ﻓَﺈِﻥَّ ﺧَﻴْﺮَ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳﺚِ ﻛِﺘَﺎﺏُ ﺍﻟﻠَّﻪِ
ﻭَﺧَﻴْﺮُ ﺍﻟْﻬُﺪَﻯ ﻫُﺪَﻯ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﺷَﺮُّ ﺍﻷُﻣُﻮﺭِ
ﻣُﺤْﺪَﺛَﺎﺗُﻬَﺎ ﻭَﻛُﻞُّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟَﺔٌ
“Amma ba’du.Sesungguhnya
sebaik-baik perkataan adalah
kitabullah dan sebaik-baik
petunjuk adalah petunjuk
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Sejelek-jelek perkara
adalah perkara baru yang diada-
adakan dalam agama, perkara baru
yang diada-adakan dalam agama
itu adalah bid’ah, setiap bid’ah
adalah kesesatan” (HR. Muslim no.
867)
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
ﺇِﻥَّ ﺃَﺻَﺪَﻕَ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳﺚِ ﻛِﺘَﺎﺏُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ، ﻭَﺃَﺣْﺴَﻦَ
ﺍﻟْﻬَﺪْﻱِ ﻫَﺪْﻱُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ، ﻭَﺷَﺮَّ ﺍﻷُﻣُﻮﺭِ ﻣُﺤْﺪَﺛَﺎﺗُﻬَﺎ ، ﻭَﻛُﻞَّ
ﻣُﺤْﺪَﺛَﺔٍ ﺑِﺪْﻋَﺔٌ ، ﻭَﻛُﻞَّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼﻟَﺔٌ ، ﻭَﻛُﻞَّ
ﺿَﻼﻟَﺔٍ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ
“Sejelek-jelek perkara adalah
perkara baru yang diada-adakan
dalama agama, setiap perkara baru
yang diada-adakan dalama agama
itu adalah bid’ah, setiap bid’ah
adalah kesesatan dan setiap
kesesatan tempatnya di
neraka” (HR. An Nasa’i no. 1578, )
Imam Asy-Syathibi Asy-Syafii
berkata,:“Setiap orang yang
mencari sesuatu amalan yang tidak
disyariatkan di dalam beban-beban
syariat (agama islam), berarti dia
telah menyelisihi syariat. Dan
setiap orang yang menyelisihi
syariat, amalan dia di dalam
penyelisihan itu adalah batil,
(salah/jelek/sia-sia). Maka
barangsiapa mencari sesuatu yang
tidak disyariatkan di dalam beban-
beban syariat, berarti amalannya
juga batil.(Al-I’tisham karya Asy-
Syathibi 2/358)
2. Adapun hadits Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam sering berpuasa
sunnah di hari Senin. Dan salah
satu alasannya adalah karena hari
itu adalah hari dimana beliau
dilahirkan ke muka bumi
Sebagaimana disebutkan dalam
hadits dari sahabat Abu Qatadah
radhiyallahu ‘anhu, bahwa
Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa
sallam ditanya oleh seorang
sahabat tentang berbagai macam
puasa sunnah. Beliau ditanya
tentang puasa dahr (puasa setiap
hari), puasa Daud, dan puasa
sunah lainnya. Kemudian ada
sahabat yang bertanya,
ﻭَﺳُﺌِﻞَ ﻋَﻦْ ﺻَﻮْﻡِ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟِﺎﺛْﻨَﻴْﻦِ؟ ﻗَﺎﻝَ: ﺫَﺍﻙَ
ﻳَﻮْﻡٌ ﻭُﻟِﺪْﺕُ ﻓِﻴﻪِ، ﻭَﻳَﻮْﻡٌ ﺑُﻌِﺜْﺖُ
‘Beliau ditanya tentang puasa hari
senin?’ jawaban beliau,
“Itu adalah hari aku dilahirkan dan
aku diutus (sebagai nabi).” (HR.
Muslim )
Maka jika kita perhatikan baik-baik,
hadits di atas tidaklah
menunjukkan anjuran puasa ketika
hari kelahiran (weton). Ada
beberapa alasan yang mendukung
hal ini,
a. Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjelaskan puasa hari
senin, bukan dalam rangka
menyebutkan alasan, tapi
menjelaskan hukum. Sahabat
bertanya kepada beliau tentang
hukum berbagai puasa sunah,
termasuk diantaranya puasa hari
senin, bagaimana status puasa hari
senin?. Beliau menjelaskan bahwa
senin adalah hari yang mulia,
karena pada hari itu beliau
dilahirkan dan beliau diangkat
sebagai nabi. Bukan dalam rangka
memperingati hari kelahiran beliau.
(Simak Dalil Falihin penjelasan
Riyadhus Shalihin, Ibnul Allan,
7/61).
b. Yang menjadi alasan, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
merutinkan puasa hari senin
adalah sebagaimana yang
ditunjukkan dalam hadis Usamah
bin Zaid diatas. Pada hadis ini,
Usama betul-betul menanyakan
apa sebab Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam merutinkan puasa
senin kamis. Beliau memberikan
alasan bahwa pada hari itu, amal
para hamba dilaporkan kepada
Tuhan semesta alam. Dan beliau
ingin ketika amal beliau dilaporkan,
beliau dalam keadaan puasa.
Inilah alasan yang sejatinya,
mengapa beliau merutinkan puasa
senin – kamis. Karena itu, rutinitas
beliau berpuasa senin, bukan
dalam rangka mempuasai hari
weton beliau.
c. Di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam tidak dikenal weton.
Tidak ada istilah hari pasaran
wage – kliwon – legi, dst. yang
mereka kenal adalah nama hari
satu pekan: Ahad, senin, selasa,
dst. Dalam pelajaran sejarah islam,
kita tidak pernah dikenalkan, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam lahir
hari senin wage, atau senin kliwon.
Yang kita tahu secara pasti, beliau
dilahirkan hari senin.
3. Tidak didapati seorang keluarga
atau shahabat nabi-pun yang
hidup dizaman Nabi melakukan
puasa weton.
Dan kalau kita menengok praktek
keluarga Rasulullah shalallahu
'alaihi wasallam dan para shahabat
nabi yang mulia, yang selalu
berlomba dalam kebaikan sekecil apapun, yang selalu mengamalkan
ajaran nabi sekecil apapun, kita
tidak menemukan bahwa mereka
masing-masing sibuk berpuasa di
hari kelahiran mereka. Yang
mereka lakukan adalah berpuasa di
hari kelahiran nabi Muhammad,
yaitu hari Senin. Kita tidak
mendapatkan Fatimah anaknya
Rasulullah shalallahu 'alaihi
wasallam puasa dihari
kelahirannya, Ali Bin Abi Thalib
berpuasa dihari kelahirannya, abu
bakar puasa dihari kelahirannya,
‘aisyah istri Rasulullah shalallahu
'alaihi wasallam berpuasa dihari
kelahirannya.
Di sinilah fungsi keluarga dan para
shahabat, yaitu untuk dijadikan
perbandingan dalam mengikuti
sunnah Rasulullah shalallahu
'alaihi wasallam. Kita memang
diharuskan mengikuti sunnah
Rasulullah shalallahu 'alaihi
wasallam, namun terkadang kita
sering kali salah duga dan salah
kira.
Maka praktek para shahabat nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bisa
dijadikan guide pembanding,
barometer pemahaman dalam
merealisasikan perkataan Nabi
shalallahu 'alaihi wasallam, seperti
apakah seharusnya ibadah yang
kita lakukan dalam rangka
mengikuti nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa sallam?
Imam Ibnu Katsir berkata:
ﻭﺃﻣﺎ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﻓﻴﻘﻮﻟﻮﻥ ﻓﻲ
ﻛﻞ ﻓﻌﻞ ﻭﻗﻮﻝ ﻟﻢ ﻳﺜﺒﺖ ﻋﻦ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ :
ﻫﻮ ﺑﺪﻋﺔ ; ﻷﻧﻪ ﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﺧﻴﺮﺍ ﻟﺴﺒﻘﻮﻧﺎ
ﺇﻟﻴﻪ ؛ ﻷﻧﻬﻤﻠﻢ ﻳﺘﺮﻛﻮﺍ ﺧﺼﻠﺔ ﻣﻦ ﺧﺼﺎﻝ
ﺍﻟﺨﻴﺮ ﺇﻻ ﻭﻗﺪ ﺑﺎﺩﺭﻭﺍ ﺇﻟﻴﻬﺎ .
“Adapun Ahlus Sunnah wal
Jama’ah, mereka mengatakan
bahwa setiap amalan atau
perbuatan yang tidak dilakukan
oleh parasahabat, maka itu adalah
amalan yang bid’ah. Karena “law
kaana khoiron lasabaquna ilaih”,
yaitu seandainya amalan tersebut
baik, maka tentu para sahabat NAbi
sudah terlebih dahulu
melakukannya amalan tersebut.
Karena mereka –para sahabat-
tidaklah meninggalkan suatu
kebaikan pun kecuali mereka lebih
terdepan melakukannya.”(Tafsir Al
Qur’an Al ‘Azhim, karya Ibnu
Katsir, terbitan Ibnul Jauzi 6: 622)
4. Senadainyapun Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam sering
berpuasa sunnah di hari Senin.
dengan salah satu alasannya
adalah karena hari itu hari dimana
beliau dilahirkan ke muka bumi.
Namun apakah hal itu juga sama
berlaku untuk umatnya, yakni
disunahkan berpuasa di hari
kelahirannya..???
Mengingat Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam adalah pembawa
risalah resmi dari Allah ta'ala.
Ketika beliau melakukan ritual
ibadah, alasan yang beliau
kemukakan tentu sangat terkait
dengan diri beliau sendiri.
Artinya, kalau beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam sering berpuasa
di hari Senin karena beliau lahir di
hari itu, lantas puasa sunnah
disyariatkan untuk dilakukan pada
hari itu, maka kesimpulan
hukumnya adalah kita disyariatkan
untuk berpuasa di hari kelahiran
beliau, bukan di hari kelahiran kita
sendiri.Sebab yang lahir di hari
Senin itu bukan seorang
Muhammad sebagai seorang anak
dari manusia biasa, melainkan
yang lahir adalah seorang utusan
Allah ta'ala yang mulia. Maka kita
berpuasa di hari kelahiran seorang
utusan Allah, bukan di hari
kelahiran diri kita sendiri.
Apalagi hadits di atas masih
diteruskan bahwa di hari Senin itu
turun wahyu. Sebagaimana
sabdanya: Itu adalah hari aku
dilahirkan dan aku diutus sebagai
nabi.(HR. Muslim ).Berarti topik
hadits itu adalah keutamaan hari
Senin, bukan keutamaan hari
kelahiran tiap manusia.
Apa urusannya kita berpuasa di
hari kelahiran kita sendiri? Apa
istimewanya diri kita sehingga ada
syariat dimana kita disunnahkan
untuk berpuasa di hari kelahiran
diri sendiri?
5. Tidak didapati dalam kitab para
ulama islam mencantumkan puasa
hari kelahiran dalam Bab Puasa-
Puasa Sunnah.
6. Puasa hari kelahiran adalah
ritual ibadah puasa agama hindu
kejawen
Dalam agama hindu kejawen
terdapat macam-macam ritual
puasa yang salah satunya bernama
Puasa weton dan neptu 40
Puasa ini hanya di lakukan pada
saat weton (hari kelahiran) saja.
Demikian juga dengan puasa neptu
40, puasa ini juga hanya dilakukan
pada hari-hari yang ber neptu 40,
di antaranya adalah :
a. Jum’at Pahing, Sabtu Pon dan
Minggu wage ;
b. Sabtu Kliwon, Minggu legi, dan
Senin pahing ;
c. Selasa Kliwon, Rabu legi dan
Kamis Pahing ;
d. Rabu pon, Kamis Wage dan
Jum’at Kliwon (atau bisa juga ;
Kamis wage, Jum’at kliwon dan
Sabtu legi)
7. Puasa weton Menyerupai orang
kafir (hindu kejawen), dan didalam
agama islam menyerupai orang
kafir hukumnya haram.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
ﻭﻣﻦ ﺗﺸﺒﻪ ﺑﻘﻮﻡ ﻓﻬﻮ ﻣﻨﻬﻢ
“Barangsiapa menyerupai suatu
kaum ,maka ia termasuk golongan
mereka.” (HR. Ahmad nomor 5114,
hadits hasan).
Imam Ibnu ‘Abdil Barr Al Maliki
rahimahullah mengatakan,
ﻣﻦ ﺗﺸﺒﻪ ﺑﻘﻮﻡ ﻓﻬﻮ ﻣﻨﻬﻢ ﺃﻭ ﺣﺸﺮ ﻣﻌﻬﻢ
ﻓﻘﻴﻞ ﻣﻦ ﺗﺸﺒﻪ ﺑﻬﻢ ﻓﻲ ﺃﻓﻌﺎﻟﻬﻢ ﻭﻗﻴﻞ
ﻣﻦ ﺗﺸﺒﻪ ﺑﻬﻢ ﻓﻲ ﻫﻴﺌﺎﺗﻬﻢ
“Maksudnya orang yang
menyerupai suatu kaum akan
dikumpulkan bersama mereka di
hari kiamat kelak. Dan bentuk
penyerupaan bisa dengan meniru
perbuatan yang dilakukan oleh
kaum tersebut atau dengan meniru
rupa mereka.”(At Tamhid lima fil
Muwaththa minal Ma’ani wal
Asaanid 6/80).
Imam as-Suyuthi rahimahullah
berkata:
ﻭﺍﻟﺘﺸﺒﻪ ﺑﺎﻟﻜﺎﻓﺮﻳﻦ ﺣﺮﺍﻡ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻘﺼﺪ
ﻣﺎ ﻗﺼﺪﻩ ﻓﻬﺬﺍ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺃﻗﺮ ﺃﺣﻮﺍﻻً
ﺗﻘﺘﻀﻲ ﺗﺤﺮﻳﻢ ﺍﻟﺘﺸﺒﻪ ﺑﻬﻢ . ﺭﻭﻯ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ
ﺷﻌﻴﺐ ، ﻋﻦ ﺃﺑﻴﻪ، ﻋﻦ ﺟﺪﻩ ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ
ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ " : ﻟﻴﺲ
ﻣﻨﺎ ﻣﻦ ﺗﺸﺒﻪ ﺑﻐﻴﺮﻧﺎ، ﻻ ﺗﺸﺒﻬﻮﺍ ﺑﺎﻟﻴﻬﻮﺩ
ﻭﻻ ﺍﻟﻨﺼﺎﺭﻯ "
Menyerupai orang-orang kafir
adalah haram meskipun tidak
mempunyai maksud seperti
mereka. Karena Hadits ini
menetapkan berbagai hal tentang
dilarangnya menyerupai orang-
orang kafir. ‘Amr bin Syu’aib telah
meriwayatkan dari bapaknya dari
kakeknya bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
ﻟﻴﺲ ﻣﻨﺎ ﻣﻦ ﺗﺸﺒﻪ ﺑﻐﻴﺮﻧﺎ، ﻻ ﺗﺸﺒﻬﻮﺍ
ﺑﺎﻟﻴﻬﻮﺩ ﻭﻻ ﺍﻟﻨﺼﺎﺭﻯ
“Bukan termasuk golongan kami
orang yang menyerupai kaum
selain kami. Jangan kalian
menyerupai yahudi dan
nashrani.”( Al-Amru Bil Ittiba’ Wan
Nahyu ‘An Al-Ibtida’)
Syekhul Islam Ibnu Taimiyah
rahimahullah berkata,
ﺃَﻥَّ ﺍﻟْﻤُﺸَﺎﺑَﻬَﺔَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄُﻣُﻮﺭِ ﺍﻟﻈَّﺎﻫِﺮَﺓِ ﺗُﻮﺭِﺙُ
ﺗَﻨَﺎﺳُﺒًﺎ ﻭَﺗَﺸَﺎﺑُﻬًﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺧْﻠَﺎﻕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﻋْﻤَﺎﻝِ
ﻭَﻟِﻬَﺬَﺍ ﻧُﻬِﻴﻨَﺎ ﻋَﻦْ ﻣُﺸَﺎﺑَﻬَﺔِ ﺍﻟْﻜُﻔَّﺎﺭِ
“Keserupaan dalam perkara
lahiriyah bisa berpengaruh pada
keserupaan dalam akhlak dan
amalan. Oleh karena itu, kita
dilarang menyerupai orang
kafir” (Majmu’ Al Fatawa, 22: 154).
SEMOGA BERMANFAAT.