Rabu, 29 Oktober 2014

HUKUM PUASA WETON DALAM ISLAM


HUKUM PUASA WETON (PUASA
HARI KELAHIRAN) DALAM ISLAM

Weton adalah istilah hindu jawa
untuk menyebut hari kelahiran. Si
A lahir Jumat kliwon. Berarti weton
si A adalah jumat kliwon. Bagi
sebagian penganut ‘syariat’ hindu
kejawen, weton menjadi hari
istimewa dalam hidupnya.
Adapun dalam timbangan syariat
islam maka puasa weton (hari
kelahiran) hukumnya adalah haram,
alasannya adalah sebagai berikut:
1. Tidak ada dalil yang
memerintahkan atau menganjurkan
puasa hari kelahiran.
Adapun puasa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam pada hari Senin,
Bukanlah karena hari Senin adalah
hari kelahiran beliau. Akan tetapi,
beliau berpuasa pada hari Senin
karena di hari itulah amal setiap
hamba dilaporkan kepada Allah,
dan beliau ingin agar ketika amal
beliau dilaporkan, beliau dalam
keadaan berpuasa. Hanya saja, hari
Senin ini bertepatan dengan hari
kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam.
Dalilnya sangat jelas sebagaimana
Hadits dari Usamah bin Zaid
radhiyallahu ‘anhuma, beliau
menceritakan bahwa Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam
terbiasa puasa setiap senin dan
kamis. Ketika beliau ditanya
alasannya, beliau bersabda,
ﺇِﻥَّ ﺃَﻋْﻤَﺎﻝَ ﺍﻟْﻌِﺒَﺎﺩِ ﺗُﻌْﺮَﺽُ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟِﺎﺛْﻨَﻴْﻦِ
ﻭَﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﺨَﻤِﻴﺲِ
“Sesungguhnya amal para hamba
dilaporkan (kepada Allah) setiap
senin dan kamis.”(HR. Abu Daud
2436).
Inilah yang menjadi alasan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam merutinkan puasa senin dan
kamis. Beliau ingin, ketika amal
beliau dilaporkan, beliau dalam
kondisi puasa.
Sebagaimana dinyatakan dalam
riwayat lain, bahwa Usamah bin
Zaidradhiyallahu ‘anhuma bertanya
mengenai alasan Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallamrajin puasa senin-
kamis. Jawaban beliau,
ﺫَﺍﻧِﻚَ ﻳَﻮْﻣَﺎﻥِ ﺗُﻌْﺮَﺽُ ﻓِﻴﻬِﻤَﺎ ﺍﻟْﺄَﻋْﻤَﺎﻝُ ﻋَﻠَﻰ
ﺭَﺏِّ ﺍﻟْﻌَﺎﻟَﻤِﻴﻦَ ، ﻓَﺄُﺣِﺐُّ ﺃَﻥْ ﻳُﻌْﺮَﺽَ ﻋَﻤَﻠِﻲ
ﻭَﺃَﻧَﺎ ﺻَﺎﺋِﻢٌ
“Itulah dua hari, dimana amal para
hamba dilaporkan kepada Tuhan
semesta alam. Dan saya ingin,
ketika amalku dilaporkan, saya
dalam keadaan puasa.” (HR. An-
Nasai 235)
Barangsiapa mengamalkan sebuah
amalan dinamakan ibadah akan
tetapi tidak ada perintah dan
anjuran dari Allah ta'ala dan
rasulnya maka amalan tersebut
tertolak alias tidak diterima, tidak
diberi pahala bahkan berdosa.
Dalilnya dalah:
Dari Aisyah istri Rasulullah
shalallahu 'alaihi wasallam, ia
mengatakan, Rasulullah
Shallallahu’alaihi Wasallam
bersabda,
ﻣَﻦْ ﻋَﻤِﻞَ ﻋَﻤَﻼً ﻟَﻴْﺲَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺃَﻣْﺮُﻧَﺎ ﻓَﻬُﻮَ ﺭَﺩٌّ
“Barangsiapa melakukan suatu
amalan yang tidak ada perintah/
anjuran kami padanya maka
tertolak.”(HR.Muslim 3/1343)
Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda:
ﻣَﻦْ ﺃَﺣْﺪَﺙَ ﻓِﻲْ ﺃَﻣْﺮِﻧَﺎ ﻫﺬَﺍ ﻣَﺎ ﻟَﻴْﺲَ ﻣِﻨْﻪُ
ﻓَﻬُﻮَ ﺭَﺩٌّ
“Barangsiapa yang membuat ajaran
baru dalam agama kami ini yang
bukan darinya, maka amalan
tersebut tertolak." (HR. Bukhari dan
Muslim).
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
ﻭَﺇِﻳَّﺎﻛُﻢْ ﻭَﻣُﺤْﺪَﺛَﺎﺕِ ﺍْﻷُﻣُﻮْﺭِ، ﻓَﺈِﻥَّ ﻛُﻞَّ
ﻣُﺤْﺪَﺛَﺔٍ ﺑِﺪْﻋَﺔٌ ﻭَﻛُﻞَّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟَﺔٌ .
"Dan jauhilah oleh kalian perkara-
perkara baru dalam agama, (sebab)
sesungguhnya setiap perkara yang
baru itu adalah bid'ah dan setiap
bid'ah itu sesat." (HR. Abu Daud
dan Tirmidzi)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam setiap memulai khutbah
biasanya beliau mengucapkan,
ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ ﻓَﺈِﻥَّ ﺧَﻴْﺮَ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳﺚِ ﻛِﺘَﺎﺏُ ﺍﻟﻠَّﻪِ
ﻭَﺧَﻴْﺮُ ﺍﻟْﻬُﺪَﻯ ﻫُﺪَﻯ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﺷَﺮُّ ﺍﻷُﻣُﻮﺭِ
ﻣُﺤْﺪَﺛَﺎﺗُﻬَﺎ ﻭَﻛُﻞُّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟَﺔٌ
“Amma ba’du.Sesungguhnya
sebaik-baik perkataan adalah
kitabullah dan sebaik-baik
petunjuk adalah petunjuk
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Sejelek-jelek perkara
adalah perkara baru yang diada-
adakan dalam agama, perkara baru
yang diada-adakan dalam agama
itu adalah bid’ah, setiap bid’ah
adalah kesesatan” (HR. Muslim no.
867)
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
ﺇِﻥَّ ﺃَﺻَﺪَﻕَ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳﺚِ ﻛِﺘَﺎﺏُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ، ﻭَﺃَﺣْﺴَﻦَ
ﺍﻟْﻬَﺪْﻱِ ﻫَﺪْﻱُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ، ﻭَﺷَﺮَّ ﺍﻷُﻣُﻮﺭِ ﻣُﺤْﺪَﺛَﺎﺗُﻬَﺎ ، ﻭَﻛُﻞَّ
ﻣُﺤْﺪَﺛَﺔٍ ﺑِﺪْﻋَﺔٌ ، ﻭَﻛُﻞَّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼﻟَﺔٌ ، ﻭَﻛُﻞَّ
ﺿَﻼﻟَﺔٍ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ
“Sejelek-jelek perkara adalah
perkara baru yang diada-adakan
dalama agama, setiap perkara baru
yang diada-adakan dalama agama
itu adalah bid’ah, setiap bid’ah
adalah kesesatan dan setiap
kesesatan tempatnya di
neraka” (HR. An Nasa’i no. 1578, )
Imam Asy-Syathibi Asy-Syafii
berkata,:“Setiap orang yang
mencari sesuatu amalan yang tidak
disyariatkan di dalam beban-beban
syariat (agama islam), berarti dia
telah menyelisihi syariat. Dan
setiap orang yang menyelisihi
syariat, amalan dia di dalam
penyelisihan itu adalah batil,
(salah/jelek/sia-sia). Maka
barangsiapa mencari sesuatu yang
tidak disyariatkan di dalam beban-
beban syariat, berarti amalannya
juga batil.(Al-I’tisham karya Asy-
Syathibi 2/358)
2. Adapun hadits Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam sering berpuasa
sunnah di hari Senin. Dan salah
satu alasannya adalah karena hari
itu adalah hari dimana beliau
dilahirkan ke muka bumi
Sebagaimana disebutkan dalam
hadits dari sahabat Abu Qatadah
radhiyallahu ‘anhu, bahwa
Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa
sallam ditanya oleh seorang
sahabat tentang berbagai macam
puasa sunnah. Beliau ditanya
tentang puasa dahr (puasa setiap
hari), puasa Daud, dan puasa
sunah lainnya. Kemudian ada
sahabat yang bertanya,
ﻭَﺳُﺌِﻞَ ﻋَﻦْ ﺻَﻮْﻡِ ﻳَﻮْﻡِ ﺍﻟِﺎﺛْﻨَﻴْﻦِ؟ ﻗَﺎﻝَ: ﺫَﺍﻙَ
ﻳَﻮْﻡٌ ﻭُﻟِﺪْﺕُ ﻓِﻴﻪِ، ﻭَﻳَﻮْﻡٌ ﺑُﻌِﺜْﺖُ
‘Beliau ditanya tentang puasa hari
senin?’ jawaban beliau,
“Itu adalah hari aku dilahirkan dan
aku diutus (sebagai nabi).” (HR.
Muslim )
Maka jika kita perhatikan baik-baik,
hadits di atas tidaklah
menunjukkan anjuran puasa ketika
hari kelahiran (weton). Ada
beberapa alasan yang mendukung
hal ini,
a. Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjelaskan puasa hari
senin, bukan dalam rangka
menyebutkan alasan, tapi
menjelaskan hukum. Sahabat
bertanya kepada beliau tentang
hukum berbagai puasa sunah,
termasuk diantaranya puasa hari
senin, bagaimana status puasa hari
senin?. Beliau menjelaskan bahwa
senin adalah hari yang mulia,
karena pada hari itu beliau
dilahirkan dan beliau diangkat
sebagai nabi. Bukan dalam rangka
memperingati hari kelahiran beliau.
(Simak Dalil Falihin penjelasan
Riyadhus Shalihin, Ibnul Allan,
7/61).
b. Yang menjadi alasan, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam
merutinkan puasa hari senin
adalah sebagaimana yang
ditunjukkan dalam hadis Usamah
bin Zaid diatas. Pada hadis ini,
Usama betul-betul menanyakan
apa sebab Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam merutinkan puasa
senin kamis. Beliau memberikan
alasan bahwa pada hari itu, amal
para hamba dilaporkan kepada
Tuhan semesta alam. Dan beliau
ingin ketika amal beliau dilaporkan,
beliau dalam keadaan puasa.
Inilah alasan yang sejatinya,
mengapa beliau merutinkan puasa
senin – kamis. Karena itu, rutinitas
beliau berpuasa senin, bukan
dalam rangka mempuasai hari
weton beliau.
c. Di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam tidak dikenal weton.
Tidak ada istilah hari pasaran
wage – kliwon – legi, dst. yang
mereka kenal adalah nama hari
satu pekan: Ahad, senin, selasa,
dst. Dalam pelajaran sejarah islam,
kita tidak pernah dikenalkan, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam lahir
hari senin wage, atau senin kliwon.
Yang kita tahu secara pasti, beliau
dilahirkan hari senin.
3. Tidak didapati seorang keluarga
atau shahabat nabi-pun yang
hidup dizaman Nabi melakukan
puasa weton.
Dan kalau kita menengok praktek
keluarga Rasulullah shalallahu
'alaihi wasallam dan para shahabat
nabi yang mulia, yang selalu
berlomba dalam kebaikan sekecil apapun, yang selalu mengamalkan
ajaran nabi sekecil apapun, kita
tidak menemukan bahwa mereka
masing-masing sibuk berpuasa di
hari kelahiran mereka. Yang
mereka lakukan adalah berpuasa di
hari kelahiran nabi Muhammad,
yaitu hari Senin. Kita tidak
mendapatkan Fatimah anaknya
Rasulullah shalallahu 'alaihi
wasallam puasa dihari
kelahirannya, Ali Bin Abi Thalib
berpuasa dihari kelahirannya, abu
bakar puasa dihari kelahirannya,
‘aisyah istri Rasulullah shalallahu
'alaihi wasallam berpuasa dihari
kelahirannya.
Di sinilah fungsi keluarga dan para
shahabat, yaitu untuk dijadikan
perbandingan dalam mengikuti
sunnah Rasulullah shalallahu
'alaihi wasallam. Kita memang
diharuskan mengikuti sunnah
Rasulullah shalallahu 'alaihi
wasallam, namun terkadang kita
sering kali salah duga dan salah
kira.
Maka praktek para shahabat nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bisa
dijadikan guide pembanding,
barometer pemahaman dalam
merealisasikan perkataan Nabi
shalallahu 'alaihi wasallam, seperti
apakah seharusnya ibadah yang
kita lakukan dalam rangka
mengikuti nabi Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wa sallam?
Imam Ibnu Katsir berkata:
ﻭﺃﻣﺎ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ ﻓﻴﻘﻮﻟﻮﻥ ﻓﻲ
ﻛﻞ ﻓﻌﻞ ﻭﻗﻮﻝ ﻟﻢ ﻳﺜﺒﺖ ﻋﻦ ﺍﻟﺼﺤﺎﺑﺔ :
ﻫﻮ ﺑﺪﻋﺔ ; ﻷﻧﻪ ﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﺧﻴﺮﺍ ﻟﺴﺒﻘﻮﻧﺎ
ﺇﻟﻴﻪ ؛ ﻷﻧﻬﻤﻠﻢ ﻳﺘﺮﻛﻮﺍ ﺧﺼﻠﺔ ﻣﻦ ﺧﺼﺎﻝ
ﺍﻟﺨﻴﺮ ﺇﻻ ﻭﻗﺪ ﺑﺎﺩﺭﻭﺍ ﺇﻟﻴﻬﺎ .
“Adapun Ahlus Sunnah wal
Jama’ah, mereka mengatakan
bahwa setiap amalan atau
perbuatan yang tidak dilakukan
oleh parasahabat, maka itu adalah
amalan yang bid’ah. Karena “law
kaana khoiron lasabaquna ilaih”,
yaitu seandainya amalan tersebut
baik, maka tentu para sahabat NAbi
sudah terlebih dahulu
melakukannya amalan tersebut.
Karena mereka –para sahabat-
tidaklah meninggalkan suatu
kebaikan pun kecuali mereka lebih
terdepan melakukannya.”(Tafsir Al
Qur’an Al ‘Azhim, karya Ibnu
Katsir, terbitan Ibnul Jauzi 6: 622)
4. Senadainyapun Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam sering
berpuasa sunnah di hari Senin.
dengan salah satu alasannya
adalah karena hari itu hari dimana
beliau dilahirkan ke muka bumi.
Namun apakah hal itu juga sama
berlaku untuk umatnya, yakni
disunahkan berpuasa di hari
kelahirannya..???
Mengingat Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam adalah pembawa
risalah resmi dari Allah ta'ala.
Ketika beliau melakukan ritual
ibadah, alasan yang beliau
kemukakan tentu sangat terkait
dengan diri beliau sendiri.
Artinya, kalau beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam sering berpuasa
di hari Senin karena beliau lahir di
hari itu, lantas puasa sunnah
disyariatkan untuk dilakukan pada
hari itu, maka kesimpulan
hukumnya adalah kita disyariatkan
untuk berpuasa di hari kelahiran
beliau, bukan di hari kelahiran kita
sendiri.Sebab yang lahir di hari
Senin itu bukan seorang
Muhammad sebagai seorang anak
dari manusia biasa, melainkan
yang lahir adalah seorang utusan
Allah ta'ala yang mulia. Maka kita
berpuasa di hari kelahiran seorang
utusan Allah, bukan di hari
kelahiran diri kita sendiri.
Apalagi hadits di atas masih
diteruskan bahwa di hari Senin itu
turun wahyu. Sebagaimana
sabdanya: Itu adalah hari aku
dilahirkan dan aku diutus sebagai
nabi.(HR. Muslim ).Berarti topik
hadits itu adalah keutamaan hari
Senin, bukan keutamaan hari
kelahiran tiap manusia.
Apa urusannya kita berpuasa di
hari kelahiran kita sendiri? Apa
istimewanya diri kita sehingga ada
syariat dimana kita disunnahkan
untuk berpuasa di hari kelahiran
diri sendiri?
5. Tidak didapati dalam kitab para
ulama islam mencantumkan puasa
hari kelahiran dalam Bab Puasa-
Puasa Sunnah.
6. Puasa hari kelahiran adalah
ritual ibadah puasa agama hindu
kejawen
Dalam agama hindu kejawen
terdapat macam-macam ritual
puasa yang salah satunya bernama
Puasa weton dan neptu 40
Puasa ini hanya di lakukan pada
saat weton (hari kelahiran) saja.
Demikian juga dengan puasa neptu
40, puasa ini juga hanya dilakukan
pada hari-hari yang ber neptu 40,
di antaranya adalah :
a. Jum’at Pahing, Sabtu Pon dan
Minggu wage ;
b. Sabtu Kliwon, Minggu legi, dan
Senin pahing ;
c. Selasa Kliwon, Rabu legi dan
Kamis Pahing ;
d. Rabu pon, Kamis Wage dan
Jum’at Kliwon (atau bisa juga ;
Kamis wage, Jum’at kliwon dan
Sabtu legi)
7. Puasa weton Menyerupai orang
kafir (hindu kejawen), dan didalam
agama islam menyerupai orang
kafir hukumnya haram.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
ﻭﻣﻦ ﺗﺸﺒﻪ ﺑﻘﻮﻡ ﻓﻬﻮ ﻣﻨﻬﻢ
“Barangsiapa menyerupai suatu
kaum ,maka ia termasuk golongan
mereka.” (HR. Ahmad nomor 5114,
hadits hasan).
Imam Ibnu ‘Abdil Barr Al Maliki
rahimahullah mengatakan,
ﻣﻦ ﺗﺸﺒﻪ ﺑﻘﻮﻡ ﻓﻬﻮ ﻣﻨﻬﻢ ﺃﻭ ﺣﺸﺮ ﻣﻌﻬﻢ
ﻓﻘﻴﻞ ﻣﻦ ﺗﺸﺒﻪ ﺑﻬﻢ ﻓﻲ ﺃﻓﻌﺎﻟﻬﻢ ﻭﻗﻴﻞ
ﻣﻦ ﺗﺸﺒﻪ ﺑﻬﻢ ﻓﻲ ﻫﻴﺌﺎﺗﻬﻢ
“Maksudnya orang yang
menyerupai suatu kaum akan
dikumpulkan bersama mereka di
hari kiamat kelak. Dan bentuk
penyerupaan bisa dengan meniru
perbuatan yang dilakukan oleh
kaum tersebut atau dengan meniru
rupa mereka.”(At Tamhid lima fil
Muwaththa minal Ma’ani wal
Asaanid 6/80).
Imam as-Suyuthi rahimahullah
berkata:
ﻭﺍﻟﺘﺸﺒﻪ ﺑﺎﻟﻜﺎﻓﺮﻳﻦ ﺣﺮﺍﻡ ﻭﺇﻥ ﻟﻢ ﻳﻘﺼﺪ
ﻣﺎ ﻗﺼﺪﻩ ﻓﻬﺬﺍ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺃﻗﺮ ﺃﺣﻮﺍﻻً
ﺗﻘﺘﻀﻲ ﺗﺤﺮﻳﻢ ﺍﻟﺘﺸﺒﻪ ﺑﻬﻢ . ﺭﻭﻯ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ
ﺷﻌﻴﺐ ، ﻋﻦ ﺃﺑﻴﻪ، ﻋﻦ ﺟﺪﻩ ﺃﻥ ﺭﺳﻮﻝ
ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻗﺎﻝ " : ﻟﻴﺲ
ﻣﻨﺎ ﻣﻦ ﺗﺸﺒﻪ ﺑﻐﻴﺮﻧﺎ، ﻻ ﺗﺸﺒﻬﻮﺍ ﺑﺎﻟﻴﻬﻮﺩ
ﻭﻻ ﺍﻟﻨﺼﺎﺭﻯ "
Menyerupai orang-orang kafir
adalah haram meskipun tidak
mempunyai maksud seperti
mereka. Karena Hadits ini
menetapkan berbagai hal tentang
dilarangnya menyerupai orang-
orang kafir. ‘Amr bin Syu’aib telah
meriwayatkan dari bapaknya dari
kakeknya bahwa Rasulullah
shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
ﻟﻴﺲ ﻣﻨﺎ ﻣﻦ ﺗﺸﺒﻪ ﺑﻐﻴﺮﻧﺎ، ﻻ ﺗﺸﺒﻬﻮﺍ
ﺑﺎﻟﻴﻬﻮﺩ ﻭﻻ ﺍﻟﻨﺼﺎﺭﻯ
“Bukan termasuk golongan kami
orang yang menyerupai kaum
selain kami. Jangan kalian
menyerupai yahudi dan
nashrani.”( Al-Amru Bil Ittiba’ Wan
Nahyu ‘An Al-Ibtida’)
Syekhul Islam Ibnu Taimiyah
rahimahullah berkata,
ﺃَﻥَّ ﺍﻟْﻤُﺸَﺎﺑَﻬَﺔَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄُﻣُﻮﺭِ ﺍﻟﻈَّﺎﻫِﺮَﺓِ ﺗُﻮﺭِﺙُ
ﺗَﻨَﺎﺳُﺒًﺎ ﻭَﺗَﺸَﺎﺑُﻬًﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺧْﻠَﺎﻕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﻋْﻤَﺎﻝِ
ﻭَﻟِﻬَﺬَﺍ ﻧُﻬِﻴﻨَﺎ ﻋَﻦْ ﻣُﺸَﺎﺑَﻬَﺔِ ﺍﻟْﻜُﻔَّﺎﺭِ
“Keserupaan dalam perkara
lahiriyah bisa berpengaruh pada
keserupaan dalam akhlak dan
amalan. Oleh karena itu, kita
dilarang menyerupai orang
kafir” (Majmu’ Al Fatawa, 22: 154).
SEMOGA BERMANFAAT.

Selasa, 28 Oktober 2014

Apakah Perbedaan Antara Jin,Setan Dan Iblis ?

Dalam kitab
Ahkamul Qur’an karangan
Qurthubi dijelaskan perbedaan
pendapat Para ulama mengenai
asal-usul Jin. :
Hasan al-Basri berpendapat :
bahwa Jin keturan Iblis, seperti
manusia keturunan Adam. Dari
dua kelompok ini ada yang
beriman dan ada yang kafir,
keduanya juga berhak
mendapatkan pahala dan siksaan
dari Allah. Mereka yang beriman
dari keduanya adalah kekasih
Allah dan mereka yang kafir
adalah Setan.

Ibnu Abbas berpendapat : Jin
adalah keeturunan Jann, mereka
bukan setan, mereka bisa mati
dan mereka ada yang beriman
dan ada yang kafir. Sedangkan
setan adalah anak Iblis mereka
tidak akan mati kecuali bersama-
sama Iblis.
Dalam tafsir surat An-Nas ,
Qatadah berkata : Sesungguhnya
dari jin dan manusia terdapat
setan-setan. Ini mirip dengan
pendapat Hasan Basri di atas.
Dalam surah Al-An’am (112)
dikatakan “”Dan demikian lah
Aku jadikan untuk setiap nabi
musuh dari setan-setan manusia
dan jin”.

Dalam buku “Hayatul Hayawan
al-Kubra” karangan Dumairi :
semua jin adalah keturunan Iblis.
Namun dikatakan juga bahwa Jin
merupakan satu rumpun,
sedangkan Iblis adalah satu dari
mereka. Jin juga mempunyai
keturunan,seperti dijelaskan
dalam al-Qur’an surah al-Kahf
(55) “Apakah kalian akan
menjadikan mereka (jin) dan
keturunanya sebagai kekasih
selain Aku (Allah) padahal
mereka adalah musuh kalian”.
Mereka yang kafir dari kaum jin
disebut setan.
Dalam kitab “Akaamu-l-Marjan fi
Ahkamil Jan ” karangan Syibli
(hal. 6) disebutkan bahwa jin
mencakup malaikat dan mahluk
lainnya yang kasat mata.
Sedangkan setan adalah jin yang
durhaka dan kafir, mereka adalah
anak-anak Iblis.
Jauhari berkata : Semua yang
durhaka dan membangkang dari
manusia, jin dan hewan disebut
setan. Orang Arab menyebut ular
sebagai setan. Yang terpenting
bagi umat manusia adalah
meyakini bahwa setan adalah
musuh mereka dan selalu
berusaha untuk menyesatkannya
dan menjauhkannya dari jalan
Allah. Kita dilarang menyembah
atau menuruti kata setan.

Dalam surah Yasin (60)
dikatakan “Bukankah Aku(Allah)
telah membuat perjanjian
kepadamu hai bani Adam agar
kalian tidak menyembah setan,
mereka adalah musuh yang
paling jelas”. Demkian juga
dalam surah Fathir (6)
“Sesungguhnya setan adalah
musuh kalian maka jadikanlah
mereka musuh”.. Dan banyak
dalil-dalil yang mengingatkan
kita agar hati-hati terhadap tipu
daya dan rayuan setan ini.

Kita tidak boleh berkomunikasi dengan jin,begitu pula sebaliknya.
Karena itu melanggar hukum Allah.

Jika ada manusia dan Jin berkomunikasi,pastilah mereka musrik.

Jumat, 24 Oktober 2014

MENGUAK TRADISI MALAM 1 SURO

MENGUAK TRADISI MALAM 1 SURO

Upacara tradisi Malam Satu Sura di lokasi
bundaran Tugu Jogja.
Peringatan Tahun Baru Jawa atau yang dikenal
dengan “Malem 1 Suro” biasanya memiliki
banyak ritual tradisi baik di Jawa dan Madura,
terutama di bekas kekuasaan Mataram semasa
pemerintahan Sultan Agung minus Jakarta,
Banten, dan Banyuwangi (Blambangan).
Satu Suro adalah hari pertama dalam kalender
Jawa di bulan Sura atau Suro dimana
bertepatan dengan 1 Muharram dalam kalender
hijriyah, karena Kalender jawa yang diterbitkan
Sultan Agung mengacu penanggalan Hijriyah
(Islam).
Satu suro biasanya diperingati pada malam
hari setelah magrib pada hari sebelum tangal
satu biasanya disebut malam satu suro, hal ini
karena pergantian hari Jawa dimulai pada saat
matahari terbenam dari hari sebelumnya, bukan
pada tengah malam.
Satu Suro memiliki banyak pandangan dalam
masyarakat Jawa, hari ini dianggap kramat
terlebih bila jatuh pada jumat legi. Untuk
sebagian masyarakat pada malam satu suro
dilarang untuk kemana-mana kecuali untuk
berdoa ataupun melakukan ibadah lain.
Masyarakat Jawa yang kental dengan nuansa
tradisi ini biasanya melakukan berbagai ritual
semacam Tapa Bisu, atau mengunci mulut
yaitu tidak mengeluarkan kata-kata selama
ritual ini. Yang dapat dimaknai sebagai
upacara untuk mawas diri, berkaca pada diri
atas apa yang dilakoninya selama setahun
penuh, menghadapi tahun baru di esok
paginya.
Tradisi lainnya adalah Kungkum atau berendam
di sungai besar, sendang atau sumber mata air
tertentu, Yang paling mudah ditemui di Jawa
khususnya di seputaran Yogyakarta adalah
Tirakatan atau Lek-lekan (tidak tidur semalam
suntuk) dengan tuguran (perenungan diri
sambil berdoa) dan Pagelaran Wayang Kulit.
Diantara tradisi tersebut ada juga sebagian
masyarakat yang menggunakan malam satu
suro sebagai saat yang tepat untuk melakukan
ruwatan.
Bahkan sebagian orang memilih menyepi untuk
bersemedi di tempat sakral seperti puncak
gunung, tepi laut, pohon besar, atau di makam
keramat.
Mengenal Sejarah Tahun Jawa atau 1 Suro
Tahun Jawa yang dimulai 1 Suro ditetapkan
oleh Sultan Agung, raja terbesar Mataram
Islam yang berkuasa pada tahun 1613-1645.
Sultan Agung menciptakan Kalender Jawa
dengan memadukan Kalender Saka yang
berasal dari India (penanggalan syamsiah-
amariah/candra-surya/luni-solar) dengan
Kalender Hijriah asal Arab.
Waktu itu Kalender Saka bertarikh tahun 1547
sementara Kalender Hijriyah bertarikh tahun
1035. Pada tahun 1625 Sultan Agung yang
berusaha menyebarkan Agama Islam berusaha
merangkul orang Jawa yang kala itu mayoritas
memeluk agama Hindu-Budha yang
menggunakan Kalender Saka.
Menurut tradisi dan kepercayaan Jawa, bulan
Suro diwarnai oleh aura mistis dari alam gaib
yang begitu kental melebihi bulan-bulan
lainnya. Sama seperti dalam Tahun Masehi,
setiap bulan memiliki keunikan dalam berbagai
cara sudut pandang, demikian juga dalam
Tahun Jawa.
Menguak Misteri 1 Sura: Relasi Agama dan
Tradisi
Misteri 1 Sura terkait dengan salah satu
pandangan dalam tradisi Jawa bahwa ada
yang disebut dengan Sura Duraka. Disebut
bulan Sura Duraka sebab pada bulan ini sering
terjadi akumulasi kekuatan gaib yang bersifat
negatif, sehingga melahirkan banyak korban
bagi mereka yang tidak eling dan waspada.
Akibatnya, muncul banyak musibah dan
bencana melanda jagad manusia.
Pada umumnya, masyarakat melakukan ritual
dengan kungkum, berebut air jamasan pusaka,
tapa bisu, ziarah kubur, dan sejenisnya. Bagi
umat Katolik, sebagai pengikut Yesus Kristus,
semua tindakan itu tidak lagi diperlukan untuk
menyambut 1 Suro.
Kendati demikian, Gereja memberi ruang dan
tempat yang selaras dengan iman Katolik bagi
mereka yang masih menghayati tradisi Suran
(menyambut 1 Suro). Maka, dilaksanakanlah
inkulturasi iman Katolik. Salah satunya, melalui
Perayaan Ekaristi. Perayaan Ekaristi adalah
cara terbaik merajut inkulturasi iman Katolik
dalam menyambut 1 Suro.
Titik temu antara ritual satu suro dengan
ekaristi terletak pada pemahaman bahwa orang
menyambut 1 Suro dengan berbagai ritual-
kultural mereka pertama-tama demi
memperoleh berkah! Bila “ngalap berkah” yang
menjadi tujuan, maka, cara yang paling tepat
dan benar bagi orang Katolik untuk “ngalap
berkah” dalam menyambut 1 Suro adalah
dengan mengikuti Perayaan Ekaristi.
Sedang bagi umat Muslim, cara menyambut 1
Sura itu adalah untuk berinstrospeksi yaitu
dengan lelaku, yaitu mengendalikan hawa
nafsu.
Lelaku malam 1 Suro, tepat pada pukul 24.00
saat pergantian tahun Jawa, diadakan secara
serempak di Kraton Ngayogyakarta dan
Surakarta Hadiningrat sebagai pusat
kebudayaan Jawa.
Di Kraton Surakarta Hadiningrat kirab malam 1
Suro dipimpin oleh Kebo Bule Kyai Slamet
sebagai Cucuking Lampah.
Kebo Bule merupakan hewan kesayangan
Susuhunan yang dianggap keramat. Di
belakang Kebo Bule barisan berikutnya adalah
para putra Sentana Dalem (kerabat keraton)
yang membawa pusaka, kemudian diikuti
masyarakat Solo dan sekitarnya seperti
Karanganyar, Boyolali, Sragen dan Wonogiri.
Sementara itu di Kraton Ngayogyakarta
Hadiningrat memperingati Malam 1 Suro
dengan cara mengarak benda pusaka
mengelilingi benteng kraton yang diikuti oleh
ribuan warga Yogyakarta dan sekitarnya.
Selama melakukan ritual mubeng beteng tidak
diperkenankan untuk berbicara seperti halnya
orang sedang bertapa. Inilah yang dikenal
dengan istilah tapa mbisu mubeng beteng.
Selain di Kraton, ritual 1 Suro juga diadakan
oleh kelompok-kelompok penganut aliran
kepercayaan Kejawen yang masih banyak
dijumpai di pedesaan. Mereka menyambut
datangnya tahun baru Jawa dengan tirakatan
atau selamatan.
Sepanjang bulan Suro masyarakat Jawa
meyakini untuk terus bersikap eling (ingat) dan
waspada. Eling artinya manusia harus tetap
ingat siapa dirinya dan dimana kedudukannya
sebagai ciptaan Tuhan.
Sedangkan waspada berarti manusia juga
harus terjaga dan waspada dari godaan yang
menyesatkan.
Karenanya dapat dipahami jika kemudian
masyarakat Jawa pantang melakukan hajatan
pernikahan selama bulan Suro.
Pesta pernikahan yang biasanya berlangsung
dengan penuh gemerlap dianggap tidak selaras
dengan lelaku yang harus dijalani selama bulan
Suro./prapto

Selasa, 21 Oktober 2014

APAKAH MANUSIA BISA MELIHAT JIN ?

APAKAH MANUSIA BISA MELIHAT JIN…..?

Jika yang dimaksud melihat Jin dalam arti
melihat dengan mata kepala maka manusia
tidak dapat melakukannya, Allah Ta’ala
menegaskan hal tersebut dengan firman-Nya:
ﺇِﻧَّﻪُ ﻳَﺮَﺍﻛُﻢْ ﻫُﻮَ ﻭَﻗَﺒِﻴﻠُﻪُ ﻣِﻦْ ﺣَﻴْﺚُ ﻟَﺎ ﺗَﺮَﻭْﻧَﻬُﻢْ
Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya
melihat kamu dari suatu tempat yang kamu
tidak bisa melihat mereka. QS:7/27.
Demikian pula yang dinyatakan Ibnu Abbad
r.s dalam sebuah hadis Nabi s.a.w.
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra. berkata:
ﻣَﺎ ﻗَﺮَﺃَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟْﺠِﻦِّ
ﻭَﻣَﺎ ﺭَﺁﻫُﻢُ
Yang artinya: Rasulullah saw tidak
membacakan al-Quran kepada jin dan tidak
pula melihat mereka.
Kisahnya sebagai berikut: Suatu saat ketika
baginda Nabi saw. dalam perjalanan bersama
para Sahabat ra. menuju pasar Ukaz, tepat
pada saat itu, antara syaitan jin dan berita
dari langit sedang dihalangi dan mereka
dilempari dengan panah berapi. Maka
merekapun kembali kepada kaum mereka, dan
mereka berkata : Antara kami dan berita dari
langit telah dihalangi dan kami dilempari
dengan panah berapi. Kaum mereka berkata :
pasti telah terjadi sesuatu yang luar biasa di
muka bumi, coba pergilah menyebar ke bumi,
baik di sebelah timur maupun baratnya,
carilah apa menjadi penyebabnya, sehingga
antara kita dan berita dari langit menjadi
terhalang. Mereka pun pergi ke bumi di
sebelah timur dan baratnya. Dan diantara
mereka ada yang menuju arah Tihamah yaitu
mengikuti arah perjalanan Nabi saw. bersama
para sahabat ra. Saat itu Baginda Nabi saw
sedang berada di bawah pohon kurma dalam
perjalanan menuju ke pasar Ukaz dan Baginda
Nabi saw. sedang melaksanakan sholat Subuh
bersama para Sahabat. Ketika mereka
(sekelompok jin) itu mendengarkan al-Quran
dibaca, mereka memerhatikannya dan
berkata : Inilah yang menjadikan kita
terhalang dengan berita dari langit. Maka
merekapun kembali kepada kaum mereka lalu
berkata: Wahai kaumku :
( ﺇِﻧَّﺎ ﺳَﻤِﻌْﻨَﺎ ﻗُﺮْﺁﻧًﺎ ﻋَﺠَﺒًﺎ ﻳَﻬْﺪِﻱ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺮُّﺷْﺪِ ﻓَﺂﻣَﻨَّﺎ ﺑِﻪِ ﻭَﻟَﻦْ
ﻧُﺸْﺮِﻙَ ﺑِﺮَﺑِّﻨَﺎ ﺃَﺣَﺪًﺍ )
Yang artinya: Sesungguhnya aku telah
mendengar bacaan yang mengagumkan, yang
dapat menunjukkan kita kepada kebenaran,
maka aku beriman kepadanya dan tidak akan
menyekutukan Tuhanku dengan siapapun.
Maka Allah SWT. menurunkan kepada nabi-
Nya Muhammad saw dengan firman-Nya:
( ﻗُﻞْ ﺃُﻭﺣِﻲَ ﺇِﻟَﻲَّ ﺃَﻧَّﻪُ ﺍﺳْﺘَﻤَﻊَ ﻧَﻔَﺮٌ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺠِﻦِّ )
Yang artinya: Katakanlah, telah diwahyukan
kepadaku, bahwasanya sekumpulan jin telah
mendengar bacaan al-Quran
1. Riwayat Bukhori di dalam Kitab Azan
Hadits Nomor 731
2. Riwayat Muslim di dalam Kitab Sholat
Hadits Nomor 681
3. Riwayat Tirmidzi di Dalam Kitab Tafsir
Al-Qur’an Hadits Nomor 3245-3247.
Jika yang dimaksud melihat jin dalam arti
mengenali, maka untuk hal tersebut orang
tidak harus menggunakan mata kepala. Orang
bisa mengenali suatu benda dengan indera
yang dimiliki, dengan penciuman atau
pendengaran, asal dengan itu orang tersebut
dapat mengenali sesuatu maka boleh
dikatakan ‘rukya’ atau melihat. Semisal orang
buta mampu mengenali uang kertas, padahal
dia tidak pernah melihat uang itu dengan
matanya. Dengan mencium orang dapat
mengenali kwalitas tembakau, dan dengan
mendengar orang dapat mengenali seseorang
melalui suaranya. Orang bisa mengenali
suara, tetapi suara itu tidak dapat dilihat
dengan mata kepala melainkan didengarkan
dengan indera pendengaran. Meski hanya
dengan pendengaran, ketika seseorang dapat
mengenali suatu benda, maka orang itu
berarti mengenali benda tersebut.
Seperti orang makan salak secara terus-
menerus sehingga menjadi tahu dengan persis
bahwa salak yang dimakan itu salah pondoh,
orang tersebut berarti orang yang kenal salak
pondoh. Bahkan semakin ahli, semakin itu
pula dia dapat mengetahui dengan tepat
terhadap segala jenis-jenis salak secara
spesifik. Melihat jin itu tidak harus dengan
mata kepala, yang pasti jin itu ada, jin
melihat manusia tetapi manusia tidak dapat
melihat jin. Kehidupan jin itu dekat dengah
kehidupan manusia, hanya saja manusia tidak
dapat merasakannya. Demikianlah yang
dinyatakan Allah dengan firman-Nya.
Oleh karena alam jin adalah alam yang ghaib
bagi indera lahir manusia, untuk
mengenalinya, maka dengan indera yang lahir
itu seorang hamba wajib mengimani apa-apa
yang disampaikan oleh Allah Ta’ala dengan
wahyu-Nya. Ketika alam jin dinyatakan Allah
Ta’ala dengan firman-Nya, maka kewajiban
manusia harus mengimaninya, selanjutnya,
dengan kemampuan imaginasi yang ada
manusia harus bersungguh-sungguh
mengadakan penelitian dengan cara yang
benar, hasilnya, dengan ilmu Allah dan izin-
Nya manusia akan dibukakan penutup
matanya sehingga mereka mendapatkan
sesuai yang diharapkan. Ketika Allah SWT.
berfirman:
ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻣَﺮَﺝَ ﺍﻟْﺒَﺤْﺮَﻳْﻦِ ﻫَﺬَﺍ ﻋَﺬْﺏٌ ﻓُﺮَﺍﺕٌ ﻭَﻫَﺬَﺍ ﻣِﻠْﺢٌ
ﺃُﺟَﺎﺝٌ ﻭَﺟَﻌَﻞَ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻤَﺎ ﺑَﺮْﺯَﺧًﺎ ﻭَﺣِﺠْﺮًﺍ ﻣَﺤْﺠُﻮﺭًﺍ-
ﺍﻟﻔﺮﻗﺎﻥ: 25/53
Dan Dialah yang membiarkan dua laut
mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi
segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia
jadikan antara keduanya dinding dan batas
yang menghalangi. QS:25/53.
Maka manusia harus mengimani firman Allah
Ta’ala itu, karena hanya Allah-lah Yang Maha
Mengetahui keadaan makhluk-Nya. Menurut
ayat diatas, alam manusia bagaikan
samudera dan alam jin juga bagaikan
samudera, namun antara keduanya dibatasi
oleh barzah atau ruang waktu dan dinding-
dinding yang membatasi. Maksudnya, alam
manusia adalah suatu dimensi dan alam jin
juga merupakan suatu dimensi, namun
masing-masing dimensi itu dibatasi oleh
dimensi lain pula. Seperti alam mimpi adalah
dimensi dan alam jaga juga merupakan
dimensi, namun masing-masing tersebut
dibatasi oleh dimensi yang lain yaitu alam
tidur. Alam tidur dikatakan sebagai pembatas
antara alam sadar dengan alam mimpi,
karena tidak semua orang tidur pasti
bermimpi, hal ini membuktikan bahwa alam
tidur berbeda dengan alam mimpi.



PENAMPAKAN YANG MENGHANTUI HAYAL
MANUSIA

Ketika seseorang mendapatkan penampakan,
baik sebagai buah wirid dan mujahadah yang
mereka lakukan atau karena ingatannya
sedang sakit, mereka mengira, penampakan-
penampakan itu merupakan bentuk jin yang
asli, padahal sesunguhnya bukan, karena
tidak ada yang dapat mengetahui bentuk jin
kecuali hanya Allah Ta’ala. Penampakan-
penampakan tersebut hanyalah bentuk
gambar (visual) yang ditusukkan jin ke dalam
alam hayal manusia, hal itu bisa terjadi,
karena orang tersebut sebelumnya telah
menghayal jin sesuai dengan hayalannya
sendiri. Oleh karena itu, apabila orang-orang
yang mendapatkan penampakan itu
sebelumnya menghayal jin dalam bentuk
putih-putih maka penampakan yang muncul
berupa gambar putih-putih, jika mereka
membanyakan jin dalam gambaran hitam-
hitam maka penampakan yang muncul berupa
hitam-hitam. Penampakan-penampakan itu
sesungguhnya hanyalah hasil sihir jin dengan
mengambil hayalan manusia kemudian
dibentuk menjadi visual dan dimasukkan
kembali ke dalam bilik hayal manusia
tersebut. Dalam kaitan ini banyak orang ahli
wirid dan mujahadah terperangkap di dalam
tipudaya setan jin. Terlebih lagi ketika
penampakan itu kemudian mengeluarkan
suara dan mengaku sebagai ruh wali, maka
ahli wirid itu menghadapi jebakan setan jin
yang sangat mematikan. Sedikit demi sedikit
mereka akan dijadikan orang sombong, karena
merasa mempunyai kelebihan di atas orang
lain.
Orang tidak dapat melihat jin karena mata
lahirnya sedang ditutupi, atau karena sorot
pandangnya sedang terhalang oleh hijab-
hijab basyariah. Ketika hijab-hijab itu
dihapus sehingga penutupnya menjadi
terbuka, hal ini bisa terjadi sebagai buah
ibadah yang dijalani, maka dengan izin-Nya
manusia dapat merasakan keberadaan jin.
Allah telah mengisyaratkan hal tersebut
dengan firman-Nya:
ﻟَﻘَﺪْ ﻛُﻨْﺖَ ﻓِﻲ ﻏَﻔْﻠَﺔٍ ﻣِﻦْ ﻫَﺬَﺍ ﻓَﻜَﺸَﻔْﻨَﺎ ﻋَﻨْﻚَ ﻏِﻄَﺎﺀَﻙَ
ﻓَﺒَﺼَﺮُﻙَ ﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﺣَﺪِﻳﺪٌ
“Sesungguhnya kamu berada dalam keadaan
lalai dari (hal) ini, maka Kami singkapkan
daripadamu tutup (yang menutupi) matamu,
maka penglihatanmu pada hari itu amat
tajam”. QS:50/22.
Walaupun seandainya manusia dapat melihat
jin karena sorot matanya telah menjadi tajam
sehingga tembus pandang dan ketika ternyata
bentuk jin itu tidak sama dengan segala
bentuk yang ada di dunia, dapatkah orang
tersebut mencontohkannya kepada orang lain
di dunia…? Ketika pandangan mata manusia
telah menjadi tembus pandang karena
penutupnya telah dibuka, berarti saat itu
manusia tidak melihat dengan mata lahir
melainkan dengan mata batin atau matahati,
karena hanya dengan matahati itu seseorang
dapat melihat alam yang dighaibkan terhadap
mata dhohir. Keadaan yang dilihat oleh
matahati , sebagaimana yang disebutkan di
atas, dapatkah hal tersebut diperlihatkan
kepada orang lain melalui mata lahirnya?
Tentunya tidak bisa, keadaan itu seperti
orang dapat mengenali suara dengan indera
pendengaran, dapatkah suara itu kemudian
dikenalkan kepada orang lain melalui indera
penciuaman, semata-mata karena indera
pendengaran orang tersebut sedang dalam
keadaan rusak….?
Walhasil, apa saja yang dapat dicontohkan
oleh manusia tentang bentuk jin melalui
gambar-gambar yang dapat dilihat oleh mata
lahir manusia yang lain, sesungguhnya itu
hanyalah kebohongan belaka, baik
kebohongan yang disebarkan oleh jin terhadap
manusia yang dapat dibohongi maupun oleh
manusia yang memang pekerjaannya suka
berbuat kebohongan. Sesungguhnya bentuk
asli jin itu tidak mungkin dapat dilihat
manusia dengan panca inderanya melainkan
hanya dapat dilihat dengan indera batin yang
disebut matahati. Hanya Allah Ta’ala Yang
Maha Mengetahui kepada segala ciptaan_Nya./prapto

BENARKAH,DALAM ISLAM ADA ROH GENTAYANGAN?

BENARKAH DALAM ISLAM ADA ROH
GENTAYANGAN ?
Berbagai kepercayaan yang berkembang
dalam masyarakat Islam tentang roh orang
yang telah mati ( terkubur ) , diantaranya :
a. Roh gentayangan,yaitu roh yang diyakini
tidak/ belum mempunyai tempat yang tetap di
dalam kubur. Roh gentayangan ini lahir
berbagai istilah,diantaranya arwah
penasaran ,pocong,hantu,sundel
bolong,kuntilanak,dan lain-lain. Roh
gentayangan ini diyakini masih berkeliaran di
muka bumi dan menganggu orang-orang
masih hidup,terutama yang terkait dengan
sebab-sebab kematiannya.
b. Roh berkeliaran,yaitu roh yang diyakini
sudah memiliki tempat di alam kubur,namun
pada waktu-waktu tertentu berkeliaran dimuka
bumi atau menemui keluarganya,seperti
memasuki bulan puasa,pada hari lebaran,dan
sebagainya.
c. Roh kembali kedunia (hidup kembali),yaitu
roh yang diyakini memperoleh izin dari Allah
( karena ketinggian ilmu tariqatnya)untuk
menjalani kembali kehidupan dunia ditempat
atau pada tubuh yang lain(reinkarnasi dalam
istilah Hindu)
Kepercayaan terhadap roh gentayangan
melahirkan ritual mengusir roh
jahat,sedangkan kepercayaan kepada roh
berkeliaran melahirkan ritual “assuro
ammaca”dan kepercayaan kepada kehidupan
kembali (reingkarnasi) mendorong manusia
menuntut ilmu tariqat. Apakah semua itu
benar menurut tinjauan Al Quran dan Sunnah
Rasulullah SAW?
Allah melalui Al Quran tidak mengajarkan
adanya roh manusia yang sudah berada di
dalam kubur(baik roh yang baik maupun roh
yang jahat)bisa kembali berkeliaran di muka
bumi ini baik mencelakai atau menolong
manusia yang masih hidup. Tidak ada pula
keterangan dalam Al Quran bahwa orang mati
bisa masuk kedalam tubuh manusia yang
masih hidup(kesurupan).
Allah dalam Q.S Al Mukminum:99-100
memberitakan bahwa orang-orang yang telah
dikuburkan mustahil bisa kembali
kedunia,kecuali dibangkitkan setelah hari
kiamat. Orang-orang kafir (roh
jahat)terkurung dalam penjara alam kubur.
Dan pada ayat lain (Q.S Arrum:56),jadi tidak
ada kekuasaan manusia (yang telah berada
dialam kubur)untuk bisa kembali ke dunia ini .
Rasullah SAW mengabarkan bahwa setelah
roh keluar dari tubuh manusia (mati),roh itu
diantar oleh malaikat menuju penciptanya
(Allah).Setelah itu dikembalikan kealam kubur.
Dialam kubur roh mendapat pemeriksaan oleh
malaikat Munkar dan Nakir. Melalui
pemeriksaan itulah roh ditempatkan pada
tempat yang layak baginya”kemudian
dibukakanlah untuknya pintu kearah
surga.Lalu kepadanya dikatakan; Inilah
tempat tinggalmu dan itu pulalah yang
diserakan oleh Allah untukmu yaitu segala
sesuatu yang ada di dalamnya.Mayit itu
merasakan kenikmatan yang besar dan umat
berbahagia.Kemudian dikelurkanlah kuburnya
itu sampai 70 hasta dan diberi penerangan di
dalamnya.Tubuhnya dikembalikan sebagai
mana permulaan dahulu.Rohnya diletakkan di
dalam kelompok roh yang suci yaitu dalam
tubuh seekor burung yang bertengger di salah
satu pohon surga”(H.R Ahmad)”.
Seorangkan manusia yang durhaka tempatnya
di dalam penjara yang panas di bawah tanah
yang dibatasi oleh dinding.Sebagai mana
yang diberikan Allah bahwah”di hadapan
mereka ada dinding sampai hari mereka di
bangkitkan”(Al Mu’minum:100).Dan Allah
telah memperlihatkan kepada Rasulullah SAW
tentang siksaan orang-orang yang durhaka
didalam kubur(HR.Bukhari).Jadi secara logika
(akal) bahwa roh yang telah merasakan
kenikmatan alam kubur tidak akan munkin
tertarik lagi untuk kembali kedunia,sedangkan
roh yang terpenjara akan mungkin pula bebas
meninggalkan penjaranya berkeliaran di dalam
dunia.
Berdasarkan keterangan Al-Qur’an dan hadis
maka jelaslah bahwa tidak ada roh
gentayangan,yang ada adalah roh orang yang
mukmin tidak bisa terangkat keatas gara-
gara utangnya yang belum terbayar oleh
rasulullah SAW telah menegaskan bahwa tidak
ada hantu,di dalam arti roh mati kedunia
mengganggu manusia (HR.Muslim).Apa yang
selama ini diyakini oleh sebagian besar umat
islam hanyalah tipu daya setan dari bangsa
jin.Setanlah yang menyamar sebagai orang
yang telah mati seperti dilihat oleh orang-
orang yang tertipu.Setanlah yang masuk
kedalam tubuh manusia dan mengaku-ngaku
sebagi roh orang tua,atau orang-orang
saleh.karena hanya setan (jin) yang diberi
kemampuan oleh Allah untuk masuk kedalam
tubuh manusia,sebagaimana keterangan
Rasulullah SAW bahwa,’’sesungguhnya setan
(jin) beredar didalam diri manusia seperti
aliran darah ‘’(HR.Bukhari muslim).Setinggi-
tingginya ilmu manusia,tidak ada yang diberi
kemampuan untuk masuk kedalam tubuh
manusia lainnya.
Dengan tipu daya seperti ini,setan
menyesatkan manusia,merusak iman dan
menyuruhnya dan melakukan amalan-amalan
sesat seperti mempersembahkan
sajian,memakai jimak atau jampi-jampi atau
menyuruh mendatangi suatu tempat yang
dianggap keramat.Janganlah tertipu,walaupun
mereka mengaku sebagai Allah,sebagai
Malaikat,sebagai Nabi,dan sebagai orang
saleh,jangan dipercaya,jangan di ikuti
kemauannya dan jangan di takuti.Hanya
kepada Allahlah kita takut dan hanya kepada-
Nya kita berlindung./prapto

Rabu, 15 Oktober 2014

PETUNJUK JALAN YANG LURUS

Shirathal Mustaqim, Petunjuk Jalan
yang Lurus
Dalam surat Al Fatihah yang kita baca setiap
shalat, terkandung permohonan doa kepada
Allah Ta’ala agar kita senantiasa diberi
hidayah di atas shiratal mustaqim, yaitu
tatkala kita membaca firman Allah :
ﺍﻫﺪِﻧَــــﺎ ﺍﻟﺼِّﺮَﺍﻁَ ﺍﻟﻤُﺴﺘَﻘِﻴﻢَ ﺻِﺮَﺍﻁَ
ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃَﻧﻌَﻤﺖَ ﻋَﻠَﻴﻬِﻢْ ﻏَﻴﺮِ ﺍﻟﻤَﻐﻀُﻮﺏِ
ﻋَﻠَﻴﻬِﻢْ ﻭَﻻَ ﺍﻟﻀَّﺎﻟِّﻴﻦَ
“ (Ya Allah). Tunjukilah kami jalan yang lurus
(shiratal mustaqim), yaitu jalan orang-orang
yang telah Engkau beri nikmat kepada
mereka, bukan jalan orang-orang yang
dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang
yang sesat “ (Al Fatihah:6-7).
Sungguh saudaraku, nikmat berada di atas
shiratal mustaqim adalah nikmat yang agung
bagi seorang hamba.
Nikmat Hidayah Shiratal Mustaqim
Nikmat hidayah shiratal mustaqim (jalan
yang lurus) adalah nikmat yang besar bagi
seseorang. Tidak semua orang Allah beri
nikmat yang mulia ini. Nikmat ini hanya
Allah berikan kepada orang-orang yang Allah
kehendaki. Yang dimaksud hidayah dalam
ayat ini mencakup dua makna, yaitu hidayah
untuk mendapat petunjuk shiratal mustaqim
dan hidayah untuk tetap istiqomah dalam
meniti di atas shiratal mustaqim.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Si’di
rahimahullah menjelaskan : “Hidayah
mendapat petunjuk shiratal mustaqim adalah
hidayah memeluk agama Islam dan
meninggalkan agama-agama selain Islam.
Adapun hidayah dalam meniti shiratal
mustaqim mencakup seluruh pengilmuan dan
pelaksanaan ajaran agama Islam secara
terperinci. Doa untuk mendapat hidayah ini
termasuk doa yang paling lengkap dan
paling bermanfaat bagi hamba. Oleh karena
itu wajib bagi setiap orang untuk
memanjatkan doa ini dalam setiap rakaat
shalat karena betapa pentingnya doa
ini” ( Taisiirul Kariimir Rahman )
Makna Shiratal Mustaqim
Para ulama ahli tafsir baik dari kalangan
sahabat maupun yang hidup sesudahnya
telah banyak memberikan penjelasan tentang
makna shiratal mustaqim .
Imam Abu Ja’far bin Juraih rahimahullah
berkata, “ Para ahli tafsir telah sepakat
seluruhnya bahwa shiratal mustaqim adalah
jalan yang jelas yang tidak ada
penyimpangan di dalamnya” ( Tafsir Al Qur’an
Al ‘Azim )
Imam Ibnul Jauzi rahimahullah menjelaskan
bahwa ada empat perkataan ulama tentang
makna shiratal mustaqim :
Pertama. Maksudnya adalah kitabullah . Ini
merupakan pendapat yang diriwayatkan oleh
sahabat ‘Ali dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam .
Kedua. Maknanya adalah agama Islam. Ini
merupakan pendapat Ibnu Mas’ud, Ibnu
‘Abbas, Al Hasan, dan Abul ‘Aliyah
rahimahumullah .
Ketiga. Maksudnya adalah jalan petunjuk
menuju agama Allah. Ini merupakan
pendapat Abu Shalih dari sahabat Ibnu
‘Abbas dan juga pendapat Mujahid
rahimahumullah .
Keempat. Maksudnya adalah jalan (menuju)
surga. Pendapat ini juga dinukil dari Ibnu
‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma . ( Lihat Zaadul
Masiir ).
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di
rahimahullah mejelaskan : “ Shiratal
mustaqim adalah jalan yang jelas dan
gamblang yang bisa mengantarkan menuju
Allah dan surga-Nya, yaitu dengan mengenal
kebenaran serta mengamalkannya” ( Taisirul
Kariimir Rahman ).
Syaikh Shalih Fauzan hafidzahullah
menjelaskan, “ Yang dimaksud dengan shirat
(jalan) di sini adalah Islam, Al Qur’an, dan
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam .
Ketiganya dinamakan dengan “jalan” karena
mengantarkan kepada Allah Ta’ala .
Sedangkan al mustaqim maknanya jalan
yang tidak bengkok, lurus dan jelas yang
tidak akan tersesat orang yang
melaluinya” ( Duruus min Al Qur’an 54)
Perbedaan penjelasan para ulama tentang
makna shiratal mustaqim tidaklah saling
bertentangan satu sama lain, bahkan saling
melengkapi. Dapat kita simpulkan dari
penjelasan di atas bahwa shiratal mustaqim
adalah agama Islam yang sangat jelas dan
gamblang, yang harus diilmui dan diamalkan
berdasarkan Al Qur’an dan As Sunnah,
sehingga bisa menjadikan pelakunya masuk
ke dalam surga Allah Ta’ala . Jalan inilah
yang ditempuh oleh Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam dan para sahabatnya.
Shiratal Mustaqim Hanya Satu
Shiratal mustaqim yang merupakan jalan
kebenaran jumlahnya hanya satu dan tidak
berbilang, Allah Ta’ala berfirman :
ﻭَﺃَﻥَّ ﻫَـﺬَﺍ ﺻِﺮَﺍﻃِﻲ ﻣُﺴْﺘَﻘِﻴﻤﺎً ﻓَﺎﺗَّﺒِﻌُﻮﻩُ ﻭَﻻَ
ﺗَﺘَّﺒِﻌُﻮﺍْ ﺍﻟﺴُّﺒُﻞَ ﻓَﺘَﻔَﺮَّﻕَ ﺑِﻜُﻢْ ﻋَﻦ ﺳَﺒِﻴﻠِﻪِ
ﺫَﻟِﻜُﻢْ ﻭَﺻَّﺎﻛُﻢ ﺑِﻪِ ﻟَﻌَﻠَّﻜُﻢْ ﺗَﺘَّﻘُﻮﻥَ
“ dan bahwa (yang Kami perintahkan ini)
adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah
jalan tersebut, dan janganlah kamu
mengikuti jalan-jalan (yang lain) , karena
jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari
jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan
Allah agar kamu bertakwa“ (Al An’am:153).
Hal ini dipertegas oleh penafsiran Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sllam tentang ayat di
atas. Diriwayatkan dari sahabat ‘Abdullh
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu , beliau
menceritakan,
ﺧﻂَّ ﻟﻨﺎ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ
ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻮﻣًﺎ ﺧﻄًّﺎ ﻓﻘﺎﻝ : ﻫﺬﺍ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻟﻠﻪ .
ﺛﻢ ﺧﻂ ﻋﻦ ﻳﻤﻴﻦ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﺨﻂّ ﻭﻋﻦ
ﺷﻤﺎﻟﻪ ﺧﻄﻮﻃًﺎ ﻓﻘﺎﻝ: ﻫﺬﻩ ﺳُﺒُﻞ ، ﻋﻠﻰ
ﻛﻞ ﺳﺒﻴﻞ ﻣﻨﻬﺎ ﺷﻴﻄﺎﻥٌ ﻳﺪﻋﻮ ﺇﻟﻴﻬﺎ. ﺛﻢ
ﻗﺮﺃ ﻫﺬﻩ ﺍﻵﻳﺔ: ‏(ﻭﺃﻥ ﻫﺬﺍ ﺻﺮﺍﻃﻲ
ﻣﺴﺘﻘﻴﻤًﺎ ﻓﺎﺗﺒﻌﻮﻩ ﻭﻻ ﺗﺘﺒﻌﻮﺍ ﺍﻟﺴﺒﻞ
ﻓﺘﻔﺮﻕ ﺑﻜﻢ ﻋﻦ ﺳﺒﻴﻠﻪ )
Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah membuat satu garis lurus,
kemudian beliau bersabda, “ Ini adalah jalan
Allah”. Kemudian beliau membuat garis-garis
yang banyak di samping kiri dan kanan garis
yang lurus tersebut. Setelah itu beliau
bersabda , “Ini adalah jalan-jalan
(menyimpang). Di setiap jalan tersebut ada
syetan yang menyeru kepada jalan (yang
menyimpang) tersebut. “ (H.R Ahmad 4142).
(Lihat Jaami’ul Bayaan fii Ta’wiil Al Qur’an )
Mereka yang Telah Meniti Shiratal Mustaqim
Shiratal Mustaqim adalah jalannya orang-
orang yang telah Allah beri nikmat. Allah
Ta’ala berfirman :
ﺻِﺮَﺍﻁَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃَﻧﻌَﻤﺖَ ﻋَﻠَﻴﻬِﻢْ
“ (Shiratal mustaqim) yaitu jalannya orang-
orang yang telah Engkau beri nikmat kepada
mereka“ (Al Fatihah:6).
Lalu siapakah orang-orang yang telah Allah
beri nikmat yang dimaksud dalam ayat di
atas? Hal ini dijelaskan oleh firman Allah
dalam ayat yang lain:
ﻭَﻣَﻦ ﻳُﻄِﻊِ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺭَﺳُﻮﻟَﻪُ ﻓَﺄُﻭْﻟَﺌِﻚَ ﻣَﻊَ
ﺍﻟﺬﻳﻦ ﺃَﻧْﻌَﻢَ ﺍﻟﻠﻪ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢ ﻣّﻦَ ﺍﻟﻨﺒﻴﻴﻦ
ﻭﺍﻟﺼﺪﻳﻘﻴﻦ ﻭﺍﻟﺸﻬﺪﺍﺀ ﻭﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ
ﻭَﺣَﺴُﻦَ ﺃُﻭﻟَﺌِﻚَ ﺭَﻓِﻴﻘﺎً
“ Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan
Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama
dengan orang-orang yang dianugerahi
nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, para
shiddiiqiin , orang-orang yang mati syahid,
dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah
teman yang sebaik-baiknya ” (An Nisaa’:69).
Sehingga shiratal mustaqim telah di tempuh
oleh para Nabi, para shiddiiqin, syuhada, dan
shalihin.
Golongan yang Menyimpang dari Shiratal
Mustaqim
Selain menunjukkan golongan yang telah
berada di atas shiratal mustaqim , Allah juga
menjelaskan tentang golongan yang
menyimpang dari jalan yang lurus ini. Dalam
lanjutan ayat di surat Al Fatihah Allah
berfirman :
ﻏَﻴﺮِ ﺍﻟﻤَﻐﻀُﻮﺏِ ﻋَﻠَﻴﻬِﻢْ ﻭَﻻَ ﺍﻟﻀَّﺎﻟِّﻴﻦَ
“ (shiratal mustaqim) bukanlah jalannya
orang-orang yang dimurkai dan bukan pula
jalan orang-orang yang sesat “ (Al
Fatihah:6-7).
Dalam ayat ini dijelaskan tentang dua
golongan yang telah menyimpnag dari
shiratal mustaqim :
Pertama. Golongan (ﺍﻟﻤَﻐﻀُﻮﺏِ ), yaitu orang-
orang yang dimurkai oleh Allah. Mereka
adalah orang-orang yang mngenal kebenaran
namun mereka tidak mau mengamalkannya.
Sifat ini seperti orang-orang Yahudi dan
yang mengikuti mereka. Allah Ta’ala
menjelaskan keadaan orang-orang Yahudi
dalam firman-Nya :
ﻓَﺒَﺂﺅُﻭﺍْ ﺑِﻐَﻀَﺐٍ ﻋَﻠَﻰ ﻏَﻀَﺐٍ
“ mereka mendapat murka sesudah
(mendapat) kemurkaan “ (Al Baqarah :90)
ﻗُﻞْ ﻫَﻞْ ﺃُﻧَﺒِّﺌُﻜُﻢ ﺑِﺸَﺮٍّ ﻣِّﻦ ﺫَﻟِﻚَ ﻣَﺜُﻮﺑَﺔً ﻋِﻨﺪَ
ﺍﻟﻠّﻪِ ﻣَﻦ ﻟَّﻌَﻨَﻪُ ﺍﻟﻠّﻪُ ﻭَﻏَﻀِﺐَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
“ Katakanlah: “Apakah akan aku beritakan
kepadamu tentang orang-orang yang lebih
buruk pembalasannya dari (orang-orang
fasik) itu disisi Allah, yaitu orang-orang yang
dikutuki dan dimurkai Allah “ (Al Maidah:60)
ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺍﺗَّﺨَﺬُﻭﺍْ ﺍﻟْﻌِﺠْﻞَ ﺳَﻴَﻨَﺎﻟُﻬُﻢْ
ﻏَﻀَﺐٌ ﻣِّﻦ ﺭَّﺑِّﻬِﻢْ
“ Sesungguhnya orang-orang yang
menjadikan anak lembu (sebagai
sembahannya), kelak akan menimpa mereka
kemurkaan dari Tuhan mereka “ (Al
A’raaf:152)
Kedua. Golongan (ﺍﻟﻀَّﺎﻟِّﻴﻦَ ), yaitu orang-orang
yang sesat. Mereka adalah orang-orang yang
meninggalkan kebenaran di atas kejahilan
dan kesesatan. Sifat ini seperti orang-orang
Nasrani dan yang mengikuti mereka. Allah
Ta’ala menjelaskan keadaan orang-orang
Nasrani dalam firman-Nya :
ﻭَﻻَ ﺗَﺘَّﺒِﻌُﻮﺍْ ﺃَﻫْﻮَﺍﺀ ﻗَﻮْﻡٍ ﻗَﺪْ ﺿَﻠُّﻮﺍْ ﻣِﻦ ﻗَﺒْﻞُ
ﻭَﺃَﺿَﻠُّﻮﺍْ ﻛَﺜِﻴﺮﺍً ﻭَﺿَﻠُّﻮﺍْ ﻋَﻦ ﺳَﻮَﺍﺀ ﺍﻟﺴَّﺒِﻴﻞِ
“ Dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
orang-orang yang telah sesat dahulunya
(sebelum kedatangan Muhammad) dan
mereka telah menyesatkan kebanyakan
(manusia), dan mereka tersesat dari jalan
yang lurus “ (Al Maidah:77)
(Lihat Taisirul Kariimir Rahman, Adhwaul
Bayan )
Hal ini dipertegas dengan sabda Nabi yang
diriwayatkan dari sahabat Adi bin Hatim
radhiyallahu ‘anhu , bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah bersabda :
ﺇﻥ ﺍﻟﻤﻐﻀﻮﺏ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻫﻢ ﺍﻟﻴﻬﻮﺩ ، ﻭﺇﻥ
ﺍﻟﻀﺎﻟﻴﻦ ﺍﻟﻨﺼﺎﺭﻯ
“ Sesungguhnya (ﺍﻟﻤﻐﻀﻮﺏ ) adalah Yahudi
dan (ﺍﻟﻀﺎﻟﻴﻦ ) adalah Nasrani ” (H.R Ahmad,
Tirmidzi, dan yang lainnya. Dihasankan oleh
Imam Tirmidzi) (Lihat Fathul Qadir)
Sebab Menyimpang dari Shiratal Mustaqim
Setelah mengetahui kelompok yang
menyimpang, kita bisa mengetahui sebab
kesesatan mereka. Ada dua hal pokok yang
menyebabkan sesorang bisa menyimpang
dari shiratal mustaqim .
Pertama . Meninggalkan ilmu. Inilah sikap
kelompok ( ﺍﻟﻀَّﺎﻟِّﻴﻦَ ), yaitu orang-orang yang
sesat. Sebab kesesatan mereka adalah
kejahilan karena meninggalkan ilmu.
Kedua . Meninggalkan amal. Inilah sikap
kelompok ( ﺍﻟﻤَﻐﻀُﻮﺏِ ), yaitu orang-orang yang
dimurkai oleh Allah. Mereka adalah orang-
orang yang mengenal kebenaran namun
mereka tidak mau mengamalkannya. Mereka
dimurkai karena membangkang dengan tidak
mau beramal dengan ilmu yang dimiliki.
Oleh karena itu agar seseorang bisa tetap
istiqomah di atas shiratal mustaqim , dia
harus senantiasa di atas jalan ilmu dan
amal. Mempelajari ilmu agar dia terhindar
dari kelompok yang tersesat, serta beramal
dengan ilmu yang dimiliki agar dia terhindar
dari kolompok yang dimurkai Allah. Yang
lebih penting juga senantiasa berdoa kepada
Allah, Zat yang senatiasa memberi petunjuk
kepada jalan yang lurus.
Rintangan dalam Meniti Shiratal Mustaqim
Meniti shiratal mustaqim tidak lepas dari
berbagai rintangan dan hambatan. Orang
yang meniti jalan ini diliputi dengan perkara-
perkara yang tidak disukai, diliputi dengan
kesusahan dan hal-hal yang memberatkan.
Oleh karena itu perlu kesabaan ekstra dalam
meniti jalan ini. Allah Ta’ala berfirman :
ﻭَﻣَﺎ ﻳُﻠَﻘَّﺎﻫَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺻَﺒَﺮُﻭﺍ ﻭَﻣَﺎ ﻳُﻠَﻘَّﺎﻫَﺎ
ﺇِﻟَّﺎ ﺫُﻭ ﺣَﻆٍّ ﻋَﻈِﻴﻢٍ
“ Sifat-sifat yang baik itu tidak
dianugerahkan melainkan kepada orang-
orang yang sabar dan tidak dianugerahkan
melainkan kepada orang-orang yang
mempunyai keuntungan yang
besar” (Fushilat:35)
Faedah
Shiratal mustaqim terkadang disandarkan
kepada Allah dan terkadang disandarkan
kepada orang yang menitinya. Disandarkan
kepada Allah, misalnya dalam firman –Nya,
ﻭَﺃَﻥَّ ﻫَـﺬَﺍ ﺻِﺮَﺍﻃِﻲ ﻣُﺴْﺘَﻘِﻴﻤﺎً
“ dan bahwa (yang Kami perintahkan ini)
adalah jalanKu yang lurus “ (Al An’am :153)
Demikian juga firman-Nya,
ﻭَﺇِﻧَّﻚَ ﻟَﺘَﻬْﺪِﻱ ﺇِﻟَﻰ ﺻِﺮَﺍﻁٍ ﻣُّﺴْﺘَﻘِﻴﻢٍ
ﺻِﺮَﺍﻁِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻟَﻪُ ﻣَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟﺴَّﻤَﺎﻭَﺍﺕِ
ﻭَﻣَﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺭْﺽِ
“ Dan sesungguhnya kamu benar-benar
memberi petunjuk kepada jalan yang lurus
(Yaitu) jalan Allah yang kepunyaan-Nya
segala apa yang ada di langit dan apa yang
ada di bumi. “ (Asy Syuura:52-53)
Disandarkan kepada Allah karena Dia-lah
yang membuat syariat jalan tersebut,
menunjukkan kepada jalan tersebut, dan
yang menjelaskan kepada manusia tentang
jalan tersebut. Penyandaran kepada Allah
adalah penyandaran dalam bentuk pemuliaan
serta menunjukkan bahwa jalan tersebut
mengantarkan kepada Allah Ta’ala .
Namun terkadang shiratal mustaqim
disandarkan kepada kepada orang-orang
yang meniti jalan tersebut. Misalnya dalam
firman-Nya,
ﺻِﺮَﺍﻁَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺃَﻧﻌَﻤﺖَ ﻋَﻠَﻴﻬِﻢْ
“ orang-orang yang telah Engkau beri nikmat
kepada mereka “ (Al Fatihah:6).
Dalam ayat di atas shiratal mustaqim
disandarkan kepada orang-orang yang telah
Allah beri nikmat kepada mereka, karena
merekalah yang berada dia tas jalan
tersebut. Berbeda dengan orang-orang yang
sesat yang berjalan di atas jalan kesesatan.
(Lihat Duruus min Al Qur’an 55-56).
Demikian pembahasan tentang ringkas
tentang makna shiratal mustaqim . Semoga
Allah Ta’ala senantiasa memberikan taufik
kepada kita untuk senantiasa istiqomah di
atas jalan shiratal mustaqim . Wallahul
musta’an .(prapto)

JANGAN SALAH DALAM BERDO'A


Assalamu’alaikum wr. wb.
Jika Anda berdoa meminta
kepada Allah SWT, agar bisa melihat makhluk
ghaib, dan tidak dikabulkan, memang
begitulah, karena Allah tidak mungkin
mengabulkan sesuatu yang salah dalam
berdoa.
Padahal doa orang beriman itu pasti
dikabulkan.
Yang perlu diketahui adalah di
dalam Al-Qur’an, dalam hadis Nabi saw dan
dalam contoh kehidupan Rasulallah saw serta
para sahabat, tidak ada ajaran yang
mengajarkan agar manusia bisa melihat
makhluk halus atau melihat barang yang
ghaib.
Dinamakan ghaib itu, karena sesuatu
yang tidak bisa dilihat dengan mata manusia.
Artinya kehidupan manusia itu terpisah,
dengan terpisahnya itu, Allah tidak
memberikan amalan apapun yang bisa membuat kita melihat makhluk ghaib.
Ilmu-ilmu yang digunakan untuk melihat yang
ghaib adalah ilmu yang bukan berasal dari
Allah dan Rasulnya.
Ilmu tersebut bisa berasal dari dukun dan bisa
juga berasal dari setan, walaupun dalam
persaratan ilmu tersebut adalah dengan
melakukan sholat, puasa, zakat dan
sebagainya.
Namun, ibadah-ibadah itu bukan
dilakukan karena Allah, tapi karena ingin
mengabdi kepada setan,untuk membantu
manusia agar bisa melihat makhluk ghaib.
Para sahabat tidak ada yang bersusah payah
menuntut ilmu,untuk melihat makhluk ghaib.
Kalau hal ini merupakan kebaikan, pasti para
sahabat sibuk untuk mencari ilmu tersebut.
Tapi, karena ini bukan suatu kebaikan, maka
para sahabat tidak ada yang mencari ilmu
tersebut.
Pengalaman kita di lapangan, orang-orang
yang dapat melihat makhluk ghaib dengan
cara belajar, pasti pembelajarannya
bertentangan dengan syariat Islam.
Jadi yang terpenting untuk anda, sebaiknya
menuntut ilmu Islam yang benar.
Karena itu
merupakan benteng yang kuat, agar Anda
tidak lagi diganggu oleh setan. Toh tidak ada
manfaatnya, kita mempunyai kemampuan
melihat setan.
Yang ada Anda malah
ketakutan, bahkan Anda bisa sombong, atau
Anda bisa disetir menjadi orang yang sesat.
Yang terpenting sekarang adalah bagaiman
menuntut ilmu Islam yang benar, lakukanlah
sholat dengan benar dan berdoalah kepada
Allah, minta apa saja yang baik-baik dan
bermanfaat untuk masa depan Islam.
Jadi itulah yang harus kita lakukan, dan
jauhkanlah segala niat yang tidak baik seperti
itu.
Demikianlah saran dari saya, semoga Allah
SWT melindungi Anda dari hal-hal yang
ghaib.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
(prapto)

Sabtu, 11 Oktober 2014

FILOSOFI SEMUT

FILOSOFI SEMUT

Cobalah simak filosofi semut dalam bekerja di bawah ini, yang dapat menginspirasi bagi kemajuan kita sebagai Bangsa Indonesia.

FILOSOFI PERTAMA

Jika mereka sedang menuju ke suatu tempat dan Anda mencoba menghentikannya, mereka akan mencari jalan lain. Mereka akan memanjat keatas, mencari celah lewat bawah atau memutar mengitarinya. Mereka akan selalu mencari jalan yang lain

PELAJARAN 1: "Jangan pernah menyerah mencari jalan untuk mencapai tujuan Anda"

FILOSOFI KEDUA

Semut selalu memikirkan musim hujan/dingin disaat (selama) musim panas.

Anda tidak akan sebegitu lugunya menganggap musim panas akan terjadi selamanya bukan? Begitu juga semut yang selalu mengumpulkan makanannya selama musim panas untuk persediaan di musim dingin. Anda harus memikirkan kerasnya batu karang saat Anda menikmati cerahnya matahari dan indahnya pasir dipantai.

PELAJARAN 2: Sangat penting untuk menjadi realistis dan selalu berpikir kedepan.

FILOSOFI KETIGA

Selama musim hujan/dingin, semut selalu memikirkan hangatnya musim panas

Selama musim dingin, semut selalu mengingatkan dirinya sendiri: "Musim dingin/hujan ini tidak akan lama, segera akan berakhir. Hari pertama cuaca terasa hangat, semut keluar dari sarangnya. Jika kemudian mereka merasa masih dingin, mereka akan balik ke sarangnya lagi. Tetapi mereka akan terus keluar pada setiap hari pertama cuaca terasa hangat.

PELAJARAN 3: Senantiasa bersikap positif setiap saat.

FILOSOFI KEEMPAT

Semut selalu mengerahkan semua kemampuannya. Berapa banyak seekor semut selama musim panas dapat mengumpulkan persediaan makanan untuk keperluannya sendiri dan kelompoknya di musim hujan/dingin? Jawabannya, sebanyak mereka mampu

PELAJARAN 4: Lakukan semua yang Anda bisa....dan terus tingkatkan!

Jadi kesimpulan dari pelajaran tentang filosofi semut ini adalah: Jangan menyerah, berpikir ke depan, bersikap positif dan kerjakan semua yang kita bisa.SUKSES./prapto

Kamis, 02 Oktober 2014

DALAM ISLAM ADA 3 RUKUN UTAMA

Berdasar dari hadits
Nabi Muhammad SAW dari Sayyidina
Umar r.a.

Dalam islam ada 3 rukun
utama;

1. Rukun Iman
2. Rukun islam
3. Rukun ihsan

Penjelasan ringkasnya ;

1. Rukun Iman = ilmunya tauhid
thoriqohnya ma'rifat yg
memahaminya adalah 'Ariif Billah

2. Rukun islam = ilmunya fiqih
thoriqohnya syari'at yg
mendalaminya disebut Faqiih

3. Rukun ihsan = ilmunya Zuhud dan
tasawwuf yg mengumpulkan dari dua
rukun sebelumnya, thoriqohnya
Haqiqat (berdasar dengan kedua
thoriqoh yg sebelumnya, dan
melengkapinya dangan akhlaq dan
adab yg ihsan) dan yg memahaminya
adalah Sufi
thoriqoh sendiri artinya cara, jalan
adab yg sendiri artinya keindahan
atau sesuatu yg menjadikan indah,

Adab secara umum terbagi 3;

1.adab terhadap diri sendiri
2. adab terhadap orang lain dan lingkungan
3. yg utama adab kepada Allah SWT

Pengertian tarekat menurut saya
sendiri adalah cara seorang mursyid/guru dalam usaha membimbing seorang
yg berusaha mendekatkan diri
kepada Sang Kholiq dengan tata cara
dan perilaku yg berdasar dari Al-Qur'an dan hadits dan atas
pengalaman dirinya maupun atas
petunjuk gurunya sendiri, maka orang
yg mengamalkan tarekat harus
dengan bimbingan seorang mursyid/guru
Tanpa mursyid/guru maka bisa jadi
gurunya adalah hawa nafsunya sendiri.(prapto)

4 TINGKATAN ILMU MA'RIFAT

4 TINGKATAN ILMU MA'RIFAT

Akhir-akhir ini kata-kata ” Ma'rifat ” sering
terdengar ditelinga kaum muslimin Indonesia,
tingkatan ilmu ini seringkali dipahami
dengan tingkatan ilmu yang paling tinggi.

Lalu apasih sebenarnya ma'rifat itu ?

Syaikh
Haji Ahmad Rifa’i memberikan penjelasan
bahwa yang dimaksud dengan ma'rifat yaitu:
” Pemandenge ati tan kesamaran Ing Alloh
dzat wajibul wujud tinemune, luweh sempurno
ora ono kekurangane, dipandheng kelawan
nurulloh peparingane kang diselehaken ing
dalem telenge atine, dadi hasil waspodo ati
tiningalan, ing barang opo penggawe saking
pangeran qodrat, irodat, ilmu tan ono liyane,iku pemandenge kang arane wong ma'rifat.

Artinya:
Pandangan hati kepada Alloh wajibul
wujud yang Maha sempurna lagi tiada cela,
Dipandang dengan Nurulloh, cahaya
pemberian Allah yang diletakkan dalam mata
hati, sehingga hati menjadi waspada dan
penuh kesadaran bahwa apapun perbuatan
yang dilakukan merupakan perbuatan Allah
dan tiada lain merupakan qudrat, irodat serta
IlmuNya yang maha sempurna, itulah yang
dinamakan pandangan orang ahli ma'rifat .

Jadi yang dimaksud dengan ilmu ma'rifat
menurut Syaikh Ahmad Rifa’i adalah selalu
melihat fenomena yang terjadi dialam raya
ini serta apa yang terjadi pada dirinya
merupakan wujud dari qodrat, irodat dan
ilmu dari Allah swt.

Dengan demikian yang
dimaksud dengan orang yang arifun billah
adalah orang yang senantiasa melihat Allah
melalui bukti-bukti akan kekuasaan Allah
yang tergambar dengan sangat jelas dari
lubuk hatinya.

Melihat Allah dengan mata kepala adalah hal
yang tidak mungkin dilakukan di dunia ini,
akan tetapi melihatnya dengan mata hati
dapat dilakukan oleh mereka para pencariNya
dengan jalan memperhatikan makhluk
ciptaanNya yang senantiasa menunjukkan
eksistensi kholiqnya, itulah sebenarnya ilmu
ma'rifat.

Sudahkah kita berma'rifat ?

Jika sudah,
bersyukurlah kepada Allah atas nikmat yang
diberikanNya, namun jikalau belum,
perhatikanlah apa yang ada pada diri kita.

Wa fil ardhi aayaatul lil muuqiniiin, wa fi
anfusikum afalaa tubshiruun.
" Dan di bumi
ada ayat bagi orang-orang yang yakin, dan
juga didalam diri kalian, apakah kalian tidak
memperhatikannya?"

Ada 4 tingkatan ilmu ma'rifat , yaitu :

1. Ilmu Syariat Syara’a artinya jalan, dapat
dimaksudkan sebagai hukum, metode.
Syariat ini tertuang didalam hukum-hukum fikih
yang harus dipahami dan dikerjakan sesuai
dengan aturan-aturan yang ada.
Tingkatan kesadaran: ada milikku, ada milikmu.

2. Ilmu Tarekat Thoraqo artinya jalan,
perbedaannya dengan syara’a: kalau syara’a
jalan di dalam kota, maka thoraqo jalan ke
luar kota yang lebih panjang. Oleh sebab itu,
maka tarekat disebut juga jalan untuk
memahami hakekat.
Orang yang
menggunakan jalan ini disebut penganut
tarekat, yang dipimpin oleh seorang guru
tarekat.
Mereka yang memasuki tarekat
berkehendak untuk mendapatkan ridha Allah,
dan disebut al-muridin atau salik atau orang
yang menuntut ilmu suluk. Banyak sekali
perkumpulan tarekat seperti Naqsabandiah,
Qadiriah, Tijaniah, Sanusiah, dsb. Pengikut
tarekat melakukan wirid-wirid tertentu yang
dibimbing oleh guru tarekat.

Tingkat kesadaran: milikku adalah milikmu dan
milikmu adalah milikku.

3. Ilmu hakekat Haqqo artinya kebenaran.

Wujud dari kebenaran yang dapat dilihat
adalah kejujuran, keadilan cinta kasih.
Pada tingkatan ini orang telah memahami makna
ibadah yang dilakukan, misalnya “sholat
mencegah kemunkaran”, makna berzakat,
makna berpuasa, makna berhaji.
Ilmu ini juga disebut ilmu batin.
Kenapa pula ilmu ini
juga dikatakan ilmu batin?

Ini kerana roh
atau hati memang tidak dapat dilihat oleh
mata kepala.
Ia adalah makhluk yang
tersembunyi.
Maka ilmu ini dinamakan ilmu
batin kerana ia membahaskan tentang hati
dan sifat-sifatnya yang memang tidak dapat
dilihat dengan mata lahir tapi dapat dilihat
oleh mata batin.

Tingkat kesadaran: tidak
ada milikku, tidak ada milikmu.

4. Ilmu ma'rifat Asal katanya arofa.

artinya:
tahu ,kenal pada Sang Pencipta.
Batinnya sudah dekat dengan Allah.
Semua gerakannya lillahitaala, dan janji Allah untuk
membantu setiap aktivitas orang tersebut.

Kata sebagian orang: “Ilmu ini sangat langka
dan sakral.
Tak sembarang orang bisa
meraihnya, kecuali para wali yang telah
sampai pada tingkatan ma’rifat.

Wallohu A’lam.(prapto)

LEBARAN IDUL ADHA 1435 H

Seperti biasa, menjelang hari besar umat
Islam, pemerintah melakukan siding isbat
untuk menetukan tanggal hari besar
tersebut. Untuk Lebaran Idul Adha 1435 H
tahun ini, menurut hasil sidang isbat
pemerintah yang diselenggarakan pada
hari Rabu (24/9/2014) malam, Idul Adha
jatuh pada hari Minggu 5 Oktober 2014 .
Pada sidang itsbat tersebut, didapati
laporan dari 70 kota (titik) yang
menyatakan semua tidak melihat hilal.
Dengan demikian, Idul Adha jatuh pada 5
Oktober 2014 , dan itu sama dengan hari
Arafah.
Sebelumnya dilaporkan bahwa posisi hilal
di Pos Pusat Observasi Bulan Pelabuhan
Ratu, di Desa Simpenan, Kecamatan Cibeas,
Sukabumi, Jawa Barat, pada Rabu, 24
September 2014/29 Zulkaidah 1435 adalah;
tinggi/Irtifahilal = 0.63 derajat. Jarak busur
Bulan dari Matahari = 2,08 derajat. Umur
hilal = 4 jam 34 menit 35 detik. Frtaksi
Illuminasi hilal = 0,05 persen.
Sementara dasar kriteria Imkanurukyat 2
derajat. Hilal Syawal 1404 H tinggi dua
derajat, ijtima terjadi jam 10.18 WIB, 29
Juni 1984. Kriteria ini juga dipakai oleh
sejumlah negara Menteri Agama Brunei
Darussalam, Indonesia, Malaysia dan
Singapura (MABIM).Dengan demikian tidak
ada referensi empiris visibilitas
(ketampakan) hilal jika hilal awal Zulhijah
1435 H teramati.
Lebaran Idul Adha 1435H versi
Muhammadiyah
Muhammadiyah telah menetapkan Idul
Adha 10 Dzulhijah 1435 Hijriah jatuh pada
hari Sabtu, 4 Oktober 2014. Penentuan itu
berdasarkan perhitungan hisab atau
dikenal dengan “hisab hakiki” yang
dilakukan Majelis Tarjih Muhammadiyah.
Metoda yang digunakan Muhammadiyah
adalah hisab hakiki, metode yang
berpatokan pada gerak benda langit,
khususnya matahari dan bulan
sebenarnya. Dalam siaran pers yang
ditandatangani Ketua Majelis Tarjih dan
Tajdid PP Muhammadiyah, Syamsul
Anwar, ada tiga kriteria wujudul-hilal
sudah terpenuhi.
Ketiganya yakni, harus sudah terjadi ijtima
(konjungsi) antara bulan dan matahari,
ijtima terjadi sebelum terbenam matahari,
dan ketika matahari terbenam bulan
belum terbenam, atau bulan masih berada
di atas ufuk.
Idul Adha versi Muhammadiyahditetapkan
pada 1 Dzulhijah 1435 H dimulai pada saat
terbenam matahari, Rabu (24/9), dan
konversinya dengan kalender Masehi
ditetapkan pada keesokan harinya, Kamis
(25/9).Sedangkan, pemerintah
menetapkan Idul Adha pada 10 Dzulhijah
jatuh pada Minggu, 5 Oktober 2014 seusai
sidang itsbat. Selain itu, mendapat laporan
dari 70 titik yang disebar dari Sabang
hingga Merauke menyatakan semua tidak
melihat hilal.(prapto)

MAKNA LAGU GUNDUL-GUNDUL PACUL

Ternyata lagu gundul-gundul pacul
mempunyai filosofi yang cukup mendalam,
Lagu Gundul Gundul Pacul ini konon
diciptakan tahun 1400-an oleh Sunan
Kalijaga dan teman-temannya yang masih
remaja dan mempunyai arti filosofis yg
dalam dan sangat mulia.
'Gundul' adalah kepala plonthos tanpa
rambut. Kepala adalah lambang
kehormatan, kemuliaan seseorang. Rambut
adalah mahkota lambang keindahan kepala.
jadi 'gundul' adalah kehormatan tanpa
mahkota.
'Pacul' adalah cangkul (red, jawa) yaitu alat
petani yang terbuat dari lempeng besi segi
empat. jadi pacul adalah lambang kawula
rendah, kebanyakan petani.
'Gundul pacul' artinya adalah bahwa
seorang pemimpin sesungguhnya bukan
orang yang diberi mahkota tetapi dia
adalah pembawa pacul utk mencangkul,
mengupayakan kesejahteraan bagi
rakyatnya/orang banyak.
Orang Jawa mengatakan pacul adalah 'Papat
Kang Ucul' (4 yg lepas). Kemuliaan
seseorang tergantung 4 hal, yaitu
bagaimana menggunakan mata, hidung,
telinga dan mulutnya, dengan makna
sebagai berikut:
1. Mata digunakan untuk melihat kesulitan
rakyat/masyarakat.
2. Telinga digunakan untuk mendengar
nasehat.
3. Hidung digunakan untuk mencium
wewangian kebaikan.
4. Mulut digunakan untuk berkata adil.
Jika empat hal itu lepas, maka lepaslah
kehormatannya. 'Gembelengan' artinya
besar kepala, sombong dan bermain-main
dalam menggunakan kehormatannya.
Arti harafiahnya jika orang yg kepalanya
sudah kehilangan 4 indera itu
mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
1. GEMBELENGAN (congkak/sombong).
2. NYUNGGI-NYUNGGI WAKUL (menjunjung
amanah rakyat/orang banyak).
3. GEMBELENGAN ( sombong hati).
4. WAKUL NGGLIMPANG (amanah jatuh gak
bisa dipertahankan).
5. SEGANE DADI SAK LATAR (berantakan
sia sia, tidak bermanfaat bagi kesejahteraan
orang banyak)/prapto

Rabu, 01 Oktober 2014

TERNYATA,INI YANG MEMBUAT PEJUANG ISIS KETAKUTAN

Ternyata, Ini yang Membuat Pejuang ISIS Ketakutan

ISIS yang dikenal sadis itu ternyata juga punya rasa takut.
Seorang anggota ISIS di Mosul, Irak (Reuters).
Pejuang Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang dikenal sadis dan kejam ternyata juga punya rasa takut.
Mereka takut apabila dalam melakukan peperangan tewas di tangan pejuang perempuan.

Menurut kepercayaan mereka, pejuang yang mati di tangan perempuan tidak akan masuk mendapatkan 72 perawan di surga.
Berdasarkan laporan media lokal, kelompok Kurdi yang tengah berjuang melawan ISIS telah membentuk batalion yang berisi perempuan.

Batalion ini akan memanfaatkan ketakutan para pejuang ISIS.
Kaum perempuan di Kurdi memang sudah lama ikut dalam pertempuran melawan ISIS di Irak Utara dan sejumlah wilayah di Suriah.
Mereka yakin bisa menjadi rahasia dalam peperangan melawan kelompok militan tersebut.

“Saya rasa, para anggota ISIS lebih takut kepada perempuan daripada laki-laki.
Mereka percaya apabila tewas di tangan perempuan maka tidak bisa masuk surga,” kata salah satu pejuang perempuan bernama Tekoshin.

Karena itu, Kurdi tengah mencari tambahan personil perempuan yang akan dilatih untuk menjadi sniper.(prapto)

CARA MENGATASI SUSAH TIDUR PADA MALAM HARI

Susah Tidur Malam Hari
Atasi Dengan Cara Berikut:

Dream - Meskipun bukan termasuk salah satu penyakit, namun kesulitan tidur pada malam hari atau insomia termasuk masalah yang cukup mengganggu.
Hingga tidak sedikit orang yang berupaya mengatasi permasalahan ini dengan berkonsultasi ke dokter.

Jika langkah tersebut tidak cukup membantu, mungkin anda bisa mencoba beberapa tips berikut agar terbebas dari gangguan insomnia.

Berikut langkah-langkah yang bisa anda terapkan di rumah.

1. Hindarkan diri dari mengkonsumsi minuman yang bersifat diuretik (membuat anda terjaga) seperti kopi atau teh saat menjelang waktu tidur malam.

2. Selain itu usahakan juga untuk menghindarkan diri dari berbagai makanan yang dapat memicu meningkatkan kadar gula darah seperti es krim, daging merah (sapi), dan makanan berkadar lemak tinggi pada malam hari.

3. Saat siang hari konsumsi air putih dalam jumlah memadai. Hal ini dapat membantu mengembalikan fungsi ginjal secara optimal, terutama ketika anda terlelap.

4. Kurangi dan jauhkan diri dari kebiasaan mengkonsumsi minuman beralkohol dan mengkonsumsi narkoba.

5. Kurangi konsumsi makanan dengan penyedap dan pengawet buatan.

6. Saat merasa sakit pada bagian tubuh tertentu atau kesulitan tidur, kurangi ketergantungan pada obat-obatan kimia.
Segera beralih ke obat herbal yang lebih alami dan aman untuk dikonsumsi karena tidak memiliki efek samping.

7. Hentikan konsumsi suplemen vitamin E dosis tinggi secara berlebihan. Pemakaian vitamin E instan secara berlebih justru akan mengganggu proses metabolisme tubuh.

8. Tenangkan pikiran, biarkan otak mengalami relaksasi dengan berdo’a, sholat, mengaji, senam pernapasan ringan atau yoga.

9. Dengarkan lagu-lagu instrumental yang dapat menenangkan pikiran dan mengurangi ketegangan setelah seharian bekerja atau melakukan aktivitas lainnya.

Tidak jarang juga insomnia terjadi karena anda sedang gelisah atau terlalu khawatir akan suatu permasalahan. Jadi, untuk mengatasinya pastikan untuk lebih dahulu menenangkan pikiran hingga bisa mendapatkan tidur yang lebih berkualitas.(prapto)

MENGUAK KEANGKERAN DASAR LAUT SEGITIGA BERMUDA

Menguak `Keangkeran` Dasar Laut Segitiga Bermuda

Dream - Selama ini, Bermuda dikenal dengan wilayah laut angker. Kejadian-kejadian misterius sering terjadi pada daerah yang dikenal dengan sebutan Segitiga Bermuda. Kisah-kisah hilangnya kapal yang tidak bisa dijelaskan dengan akal merebak dari sini.

Memang banyak kapal yang tenggelam di kawasan Segituga Bermuda itu. Sehingga tak mengherankan lagi jika di dasar laut Bermuda menjadi rumah terbesar di dunia bagi bangkai-bangkai kapal. Dengan lebih dari 300 bangkai kapal yang teridentifikasi, tempat itu menjadi semacam kapsul waktu yang bisa membawa kita ke era ratusan tahun silam.

Banyaknya kapal yang tenggelam di perairan yang terletak di Samudera Atlantik ini bisa dijelaskan secara logis. Arus teluk yang terjadi di wilayah ini telah menyeret kapal-kapal yang lewat ke daerah berkarang, yang dangkal. Sehingga, banyak kapal karam di sini setelah menabrak karang-karang itu.

Kondisi di dalam bangkai kapal di bawah Bermuda

Di tengah berbagai mitos mistis itu, kawasan Bermuda ternyata menjadi tujuan menarik bagi para wisatawan yang gemar menyelam. Para pelancong bisa menyelam dan berenang di sela-sela lambung kapal karam yang sebagian masih utuh. Inilah `museum alami di bawah laut yang sangat indah.

Salah satu lokasi penyelaman yang terkenal di kawasan ini adalah lokasi karamnya Colon Cristobal, yang menjadi bangkai kapal terbesar di Bermuda. Bangkai itu merupakan sisa-sisa kapal mewah Spanyol. Panjang kapal itu 152 meter yang dibuat pada 1923. Kapal ini menjadi yang tercepat di eranya.

Jangkar kapal yang tenggelam di Bermuda

Kapal mewah itu kandas pada 1936 setelah menerjang karang saat melakukan pelayaran antara New York dan Amerika Tengah. . Saat ini, bangkai kapal itu tidur 16 meter di bawah permukaan laut dengan puing-puing yang berserak di wilayah dasar laut seluas sembilan ribu meter persegi.

Ada pula kapal frigate Prancis dengan 60 meriam. L'Herminie nama kapal perang itu. Tenggelam pada tahun 1863. Tenggelamnya kapal ini menjadi peristiwa paling dramatis di Bermuda. Sebab, dengan tiga kapal kayu kecil, para awaknya kembali ke Prancis. Bangkai kapal perang itu saat ini terbaring sepuluh meter di bawah permukaan air.

Salah satu kapal di dasar Bermuda

Dan salah satu bangkai kapal paling bersejarah adalah Mary Celestia. Kapal uang yang `memiliki roda` pada bagian lambungnya. Kapal itu tenggelam ketika disewa dalam perang sipil Amerika. Kala itu, kapal ini digunakan untuk menyelundupkan senjata, amunisi, dan suplai makanan untuk tentara kelompok selatan. Kapal ini digunakan untuk mengatasi blokade di darat.

Kapal sepanjang 68 meter tersebut tenggelam pada 1838, setelah menghantam karang di dekat pantai selatan. Para penyelam bisa menemukan kapal unik bersejarah ini pada kedalaman 16 meter di bawah permukaan air. Para penyelam bisa melihat roda kapal, mesin uap, serta jangkar yang masih tersisa.

Ratusan bangkai kapal memang tetap utuh, meskipun cuaca buruk kerap terjadi di kawasan Bermuda. Benda-benda bersejarah itu bisa tetap utuh hingga kini karena pelestarian laut yang ketat dan saat ini banyak penggemar diving yang melancong ke sini. Menemukan keindahan `museum` bawah laut di tengah kesan angkernya!
(prapto)