Selasa, 28 Oktober 2014

Apakah Perbedaan Antara Jin,Setan Dan Iblis ?

Dalam kitab
Ahkamul Qur’an karangan
Qurthubi dijelaskan perbedaan
pendapat Para ulama mengenai
asal-usul Jin. :
Hasan al-Basri berpendapat :
bahwa Jin keturan Iblis, seperti
manusia keturunan Adam. Dari
dua kelompok ini ada yang
beriman dan ada yang kafir,
keduanya juga berhak
mendapatkan pahala dan siksaan
dari Allah. Mereka yang beriman
dari keduanya adalah kekasih
Allah dan mereka yang kafir
adalah Setan.

Ibnu Abbas berpendapat : Jin
adalah keeturunan Jann, mereka
bukan setan, mereka bisa mati
dan mereka ada yang beriman
dan ada yang kafir. Sedangkan
setan adalah anak Iblis mereka
tidak akan mati kecuali bersama-
sama Iblis.
Dalam tafsir surat An-Nas ,
Qatadah berkata : Sesungguhnya
dari jin dan manusia terdapat
setan-setan. Ini mirip dengan
pendapat Hasan Basri di atas.
Dalam surah Al-An’am (112)
dikatakan “”Dan demikian lah
Aku jadikan untuk setiap nabi
musuh dari setan-setan manusia
dan jin”.

Dalam buku “Hayatul Hayawan
al-Kubra” karangan Dumairi :
semua jin adalah keturunan Iblis.
Namun dikatakan juga bahwa Jin
merupakan satu rumpun,
sedangkan Iblis adalah satu dari
mereka. Jin juga mempunyai
keturunan,seperti dijelaskan
dalam al-Qur’an surah al-Kahf
(55) “Apakah kalian akan
menjadikan mereka (jin) dan
keturunanya sebagai kekasih
selain Aku (Allah) padahal
mereka adalah musuh kalian”.
Mereka yang kafir dari kaum jin
disebut setan.
Dalam kitab “Akaamu-l-Marjan fi
Ahkamil Jan ” karangan Syibli
(hal. 6) disebutkan bahwa jin
mencakup malaikat dan mahluk
lainnya yang kasat mata.
Sedangkan setan adalah jin yang
durhaka dan kafir, mereka adalah
anak-anak Iblis.
Jauhari berkata : Semua yang
durhaka dan membangkang dari
manusia, jin dan hewan disebut
setan. Orang Arab menyebut ular
sebagai setan. Yang terpenting
bagi umat manusia adalah
meyakini bahwa setan adalah
musuh mereka dan selalu
berusaha untuk menyesatkannya
dan menjauhkannya dari jalan
Allah. Kita dilarang menyembah
atau menuruti kata setan.

Dalam surah Yasin (60)
dikatakan “Bukankah Aku(Allah)
telah membuat perjanjian
kepadamu hai bani Adam agar
kalian tidak menyembah setan,
mereka adalah musuh yang
paling jelas”. Demkian juga
dalam surah Fathir (6)
“Sesungguhnya setan adalah
musuh kalian maka jadikanlah
mereka musuh”.. Dan banyak
dalil-dalil yang mengingatkan
kita agar hati-hati terhadap tipu
daya dan rayuan setan ini.

Kita tidak boleh berkomunikasi dengan jin,begitu pula sebaliknya.
Karena itu melanggar hukum Allah.

Jika ada manusia dan Jin berkomunikasi,pastilah mereka musrik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar